GPA alias IP part II

Saatnya saya mengeluarkan pendapat(dijamin UUD '45).
Indeks Prestasi itu adalah angka-angka yang menunjukkan kemampuan kita menyelesaikan soal-soal diatas kertas.(sebagian dosen ada yang memasukkan nilai afektif). Bisa jadi IP akan tinggi karena seorang mahasiswa memahami soal yang di ujikan dan pernah membahas soal ujian tahun sebelumnya. Artinya IP tidak bisa kita jadikan standar mutlak untuk melihat kepahaman seseorang terhadap keseluruhan mata kuliah yang diajarkan. Akan tetapi sejauh ini ratusan tahun sejarah akademik menggunakan IP sebagai operator dalam merepresentasikan tingkat pemahaman manusia yang berkuliah. (Karena para dosen juga tidak sembarangan membuat soal ujian untuk mahasiswanya).
Dalam dunia kerja(meskipun saya belum kerja)
Saya sering melihat Pengumuman Job Vacancy di papan pengumuman kampus, sebuah perusahaan mensyaratkan IP minimal 2.75 untuk skala 0-4 sebagai syarat administratif mengajukan aplikasi permohonan(ada jga yang minimal 3.00).
Disini peran IP kembali tampak, jika kita ingin bekerja di perusahaan tersebut, maka IP harus besar atau samadengan 2.75.(tetapi, lain ceritanya jika mau punya usaha sendiri).
Artinya IP itu penting kawan. Bersambung