GHAZWUL FIKRI
GHAZWUL FIKRI
1. Pengertian Komunikasi
Van Doorn & Lammers menyatakan komunikasi adalah merupakan sebagai sebuah tindakan, ia menganalisis komunikasi dari dua sisi yaitu sisi individu dan sisi sosial. Dari sisi individu ia membagi komunikasi menjadi yang bertipe obyektif (dari luar) yang melahirkan kegiatan dan cara tindak dan subyektif (dari dalam) yang melahirkan proses-proses psikis dan sikap. Sedangkan dari sisi sosial ia membagi komunikasi obyektif yang melahirkan interaksi dan relasi sosial, serta subyektif yang melahirkan komunikasi dan hubungan sosial.
Koncaid & Schramn menyatakan komunikasi sebagai sebuah proses, artinya komunikasi merupakan proses berbagi/menggunakan sebuah informasi secara bersama dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi tersebut dinamakan komunikasi. Ciri adanya proses komunikasi menurutnya adalah : Harus ada 2 pihak atau lebih, dan ada proses berbagi informasi, sehingga harus selektif dalam memilih alat komunikasi dan memilih pola yang sesuai untuk menggambarkan pikiran. Lebih jauh ia menyatakan bahwa langkah-langkah dalam sebuah proses komunikasi adalah menciptakan informasi, menyampaikan informasi tersebut, memperdalam perhatian, menafsirkannya, memahaminya lalu melaksanakan, serta timbulnya pengertian bersama.
Adapun Berlo menyatakan komunikasi sebagai cara mempengaruhi orang lain. Komunikasi bermaksud mempengaruhi org lain, dimana unsur komunikasi menurutnya adalah adanya Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima), dan Effect (akibat). Lebih jauh ia memberikan ilustrasi bahwa seorang dokter yg mendiagnosa pasien, maka ia bertindak sbg sebuah source, pasien sbg receiver, message-nya adalah masalah kesehatan, channel-nya adalah udara (karena merupakan pola komunikasi primer), dan effect-nya adalah perubahan sikap dari sang pasien tsb.
2. Tipe Komunikasi dan Jaringan Komunikasi
Dalam ilmu komunikasi, tipe komunikasi menurut Edward Sapir dibagi menjadi tipe komunikasi primer dan sekunder. Tipe komunikasi primer bersifat langsung, face to face baik dengan menggunakan bahasa, gerakan yg diartikan secara khusus ataupun aba2. Tipe komunikasi ini bisa berbentuk pertemuan (inter-personal), kelompok (kuliah) maupun
Jaringan komunikasi terdiri dari jaringan komunikasi tradisional (Lama), dan jaringan komunikasi modern (Baru) Pola komunikasi lama/tradisional, cirinya adalah berlangsung secara tatap-muka sehingga terjelma hubungan interpersonal yg mendlm, hubungan dg status yg berbeda (patron-client), serta pemberi pesan dinilai oleh penerima berdasarkan identitasnya (siapa bicara, bukan apa isinya). Sementara jaringan komunikasi modern, cirinya adalah adanya inovator (penggagas, pencipta media), dan melalui media
3. Media Komunikasi Modern (TV) sebagai Alat untuk Menghancurkan Sebuah Generasi.
Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pesan yg disampaikan dari sumber kepada penerima. Komunikasi yg menyebar melalui media
Peran merusak dari media komunikasi modern, khususnya TV terhadap sebuah generasi menurut penulis dapat dilihat dari dua aspek sbb :
a) Aspek kehadirannya : Terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari2 dalam keluarga muslim dan muslimah. Sebagai contoh adalah, waktu selepas maghrib yang biasanya digunakan anak2 muslim/ah untuk mengaji dan belajar agama berubah dengan menonton acara2 yang kebanyakan tidak bermanfaat atau bahkan merusak. Sementara bagi para remaja dan orangtua, selepas bekerja atau sekolah dibandingkan datang ke pengajian dan majlis2 ta'alim atau membaca buku, kebanyakan lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV. Sebenarnya TV dapat menjadi sarana dakwah yang luarbiasa, sesuai dengan teori komunikasi yang menyatakan bahwa media audio-visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian seseorang maupun masyarakat, asal dikemas dan dirancang agar sesuai dengan nilai2 yg Islami.
b) Aspek Isinya : Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media
4. Penutup
Terakhir, perlu diketahui bahwa penjajahan melalui media komunikasi adalah jauh lebih jahat dan berbahaya dari penjajahan fisik. Dari sisi biaya, peperangan fisik membutuhkan biaya yg sangat mahal, sementara peperangan media hanya membutuhkan biaya yg murah dan bahkan dapat dikembalikan (melalui iklan). Dari sisi persenjataan yg digunakan, peperangan fisik menggunakan berbagai senjata canggih yg mahal dan berat, sedangkan peperangan media cukup menggunakan film2, diskusi topik dan iklan. Dari sisi jangkauan, peperangan fisik hanya dibatasi di front2 pertempuran saja, sementara penjajahan media bisa sampai ke setiap rumah
jauh di pelosok2 dan di pedalaman. Terakhir dari sisi obyek, dlm peperangan fisik obyek merasakan dan mengadakan perlawanan, sementara melalui peperangan media obyek sama sekali tidak merasa dan bahkan menjadikan penjajahnya sebagai idola. Maka menghadapinya, hanya sebagian kecil orang yg dirahmati ALLAH SWT sajalah yg mampu bersikap mawas, lalu berdisiplin melakukan filterisasi serta terus berjuang membebaskan masyarakat dari makar yg luar-biasa hebatnya ini, Maha Benar ALLAH SWT yg telah berfirman : "DAN SUNGGUH MEREKA ITU TELAH MEMBUAT MAKAR YG AMAT BESAR, DAN DISISI ALLAH-LAH (BALASAN) MAKAR MEREKA ITU. DAN SESUNGGUHNYA MAKAR MEREKA ITU HAMPIR-HAMPIR DAPAT MELENYAPKAN GUNUNG-GUNUNGPUN (KARENA BESARNYA)." (Ibrahim, 14:46). Maka ambillah pelajaran wahai orang2 yg berakal…
Kekecewaan Part II
Sementara itu aku harus, dan itu terpaksa sebab tak ada lagi mobil bus ke sana.Itu, pun terjadi setelah aku menunggu 3 jam lamanya, tanpa seorang pun yang kukenal..Inilah sekelumit dari perjuanganku menuju rumah tercinta..
tabah, sabar, tetap kuat itulah yang , insyaallah membuatku survive
Amerika Akan Runtuh Pada Tahun 2010
Amerika Akan Runtuh Pada Tahun 2010Profesor Rusia, Igor Panarin, mengatakan bahwa beberapa kejadian terus menegaskan prediksinya yang pertama kali dibuatnya lebih dari 10 tahun yang lalu, bahwa Amerika Serikat akan sepenuhnya runtuh seperti runtuhnya Uni Soviet sebelum akhir 2010, dan memperingatkan bahwa kekacauan bisa mulai terjadi paling sedikit dalam dua bulan. Panarin, seorang doktor dan profesor ilmu politik dari Akademi Diplomatik Rusia Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada para wartawan dalam peluncuran buku terbarunya bahwa Presiden Obama tidak melakukan apapun untuk mencegah krisis yang sedang melanda dengan cepat.
“Obama adalah” presiden harapan “, tetapi dalam satu tahun tidak akan ada harapan,” kata Panarin.
“Dia seperti seorang Gorbachev yang lain - dia suka berbicara namun belum benar-benar berhasil melakukan sesuatu.
Gorbachev setidaknya telah menjadi sekretaris administrasi partai komunis, sedangkan Obama hanya seorang pekerja sosial. Mentalitasnya benar-benar berbeda.
Dia seorang yang baik dan berbicara dengan baik - tetapi dia bukan seorang pemimpin dan akan membawa Amerika kepada sebuah kehancuran. Ketika Amerika menyadari itu - hal itu seperti sebuah ledakan bom. ”
Tantangan Untuk Berhijab
Tantangan Untuk BerhijabBerhijab adalah kewajiban setiap muslimah. Sungguh sangat disayangkan, bila saat ini banyak di antara wanita muslimah yang meninggalkan kewajiban ini. Di antara mereka banyak yang lebih suka memakai pakaian yang menampakkan sebagian auratnya. Padahal, bila wanita membuka auratnya, akan banyak masalah dan kemaksiatan yang ditimbulkannya. Perkosaan, zina, perselingkuhan, bisa berawal dari pandangan lelaki terhadap wanita yang tampil di muka umum tanpa menutup auratnya secara syar’i.
Maha Benar Allah dan Rasul-Nya, yang telah mengabarkan bahwa wanita adalah fitnah terberat bagi lelaki. Karena itu, hendaknya setiap wanita muslimah menjaga diri dengan sebaik-baiknya, di antaranya dengan berbusana yang syar’i bila keluar rumah, serta menjaga pergaulan.
FATWA ULAMA
Pertanyaan:
Syekh Muhammad bin al-’Utsaimin ditanya: Saya adalah seorang pemudi yang bingung. Saya hidup pada keluarga yang banyak memiliki pemahaman yang menyimpang. Saya mengenakan hijab mendapatkan tantangan yang keras dan celaan dari keluarga sampai pada batas memukul. Mereka melarangku keluar rumah kalau tidak mau melepas hijab dan memakai pakaian panjang sedang wajahku terbuka. Apa yang harus aku lakukan, apakah aku harus meninggalkan rumah padahal di (luar) rumah banyak manusia-manusia jalang? Mohon tanggapannya.
Jawab:
Syekh Muhammad bin al-’Utsaimin menjawab:
Pertanyaan ini mencakup dua permasalahan:
Pertama, pergaulan para pemudi dan manusia sekarang yang sudah rusak (buruk). Baik karena bodoh terhadap kebenaran atau karena tidak mau menerima kebenaran pergaulan. Yang demikian itu adalah pergaulan liar karena tidak kenal dengan kebenaran. Hijab itu bukanlah sebuah aib dan bukan pula sebagai adab yang buruk. Bahkan manusia itu wajib melaksanakan aturan-aturan syariat.
Seandainya mereka tidak mengetahui bahwa hijab itu adalah wajib bagi kaum wanita, maka wajib diberitahu bahwa hijab itu wajib berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah. Kalau mereka mengetahui tetapi merasa sombong maka itu merupakan musibah besar, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah perkataan:
Kalau engkau tidak mengetahui maka itu adalah musibah
Tetapi kalau engkau mengetahui maka musibahnya lebih besar.
Adapun masalah yang kedua kaitannya dengan pemudi. Kami katakan kepadanya bahwa ia wajib untuk bertakwa kepada Allah semampunya. Kalau memungkinkan baginya untuk mengenakan hijab tanpa sepengetahuan keluarga, hendaknya ia lakukan. Kalau keluarga itu memukulnya atau memaksa untuk melepaskannya maka tidak ada dosa baginya.
Firman Allah -subhanahu wa ta’alaa-,
مَن كَفَرَ بِاللهِ مِن بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِاْلإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُُ
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah beriman (ia mendapat kemurkaan dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya adzab yang besar.” (Al-Nahl:106)
Dan firman-Nya,
وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَآ أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَكِن مَّاتَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab:5)
Tetapi Anda tetap harus bertakwa kepada Allah semampunya. Kalau keluarga tidak memahami kewajiban berhijab bagi wanita, maka kami katakan kepada mereka: Sesungguhnya yang wajib bagi seorang mukmin adalah tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya baik ia memahami hikmah atas perintah ini ataupun tidak. Karena ketundukan itu sendiri sudah merupakan hikmah. Firman Allah -subhanahu wa ta’alaa-,
وَمَاكَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah ia telah tersesat, sesat yang nyata.” (Al-Ahzab:36)
Ini sebagaimana yang ditanyakan kepada Aisyah tentang mengapa orang yang haid wajib mengqadha shaum dan tidak wajib mengqadha shalat. Beliau berkata: Telah terjadi kepada kami yaitu pada masa Rasulullah–shalallohu ‘alaihi wa sallam-, “Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat.” Dan dijadikannya perintah ini sendiri adalah sebagai hikmah. Maka dari itu hikmah wanita berhijab adalah jelas karena menampakkan keelokan wanita adalah sebab datangnya fitnah. Kalau sudah terjadi fitnah maka akan terjadi kemaksiatan dan keburukan. Kalau sudah terjadi kemaksiatan dan keburukan itu merupakan pertanda akan terjadinya kehancuran.
Kamis,hari pulang massal,banyak kekecewaan Part I
Sore itu tepat pukul tiga lewat lima menit aku pergi ke rumah sakit umum ****** *******, aku berniat untuk mengecek kesehatanku yang dalam bahasa modernnya medical check-up, aku menyetop sebuah ojek dan kami pun menuju ke rumah sakit.Malang nasibku yang kurang tahu masalah administrasi rumah sakit, ternyata rumah sakit tidak melayani urusan admin lagi hingga hari Senin 30 November, dengan kesal aku berpikir, apakah kesalahanku hari ini?? Mengapa rumah sakit ini tutup pada saat aku membutuhkannya??Kemudian aku bertanya kepada salah seorang pegawai yang sedang menandatangani beberapa berkas, aku mengetahui bahwa dia adalah pegawai rumah sakit sebab ia menandatangani pada box yang ada gelar M.Kes nya, "Pak, Apakah Rumah Sakit ini tidak lagi melayani medical check-up?? Bapak itu pun menjawab,"Rumah Sakit ini baru akan buka pada hari senin besok, barulah pada hari senin kamu bisa cek kesehatan..
Aku pun bertanya dimana aku bisa melakukan cek kesehatan, dan dia menyuruhku pergi ke tempat dr.****** di Bukit Surungan..di sana aku mendapati seorang kakek tua yang sedang membaca koran."Pak, dokter *****nya ada?? Ternyata dia menolak untuk memanggilkan dokter sebab ia sedang tidak bisa diganggu dan baru pulang dari padang,dan katanya jam prakteknya jam 17.00-dst, namun aku sedikit membana ke apak itu namun dia tetap menolak,akhirnya aku pulang,,.,.,.kesal aku
hari hari yang
telah lama hari,ada hari,dekat dengan pintu-pintu keinginan
penuh impian,ingin harapan tak jarang
menggulai tapak panas yang terpanaskan mata,
menyirami pasir cemas dengan sebutir air sejuk,
mengharapkan perasaan itu bisa menenangkan mahoni tua,
jauh,disana,khayalan kahayalan itu berkeliaran
mencari bola-bola yang termenung,
buram,suram penuh kekosongan
kerusuhan
kerusuhan yang datang begitu tiba-tibamendetakkan lebih cepat adrenalin
menderai perasaan-perasaan yang tersekat sedikit
menjauhi nilai-nilai kebenaran
mengguncangkan pondasi kokoh ideologi
yang susah susah diperdebatkan
demi sesuatu yang belum pasti
demi yang akan terjadi,insayaallah
wawancara dengan "ketenangan" ft drama,
P: ketenangan, dimana beradanya engkau, mengapa orang-orang begitu jarang menemukanmu padahal kau kan tak susah tuk dicari, atau mungkin bisa jadi mereka yang menjauh darimu atau tidak mau mencarimu.K:(diam saja)
P:ternyata benar(sambil mengangguk)
K:aku bersama mereka yang dekat kepada ALLAH SWT Rabb pencipta alam,
end
Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah
Hati Menemukan Kedamaian denganMengingat Allah
HARUN YAHYA
Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari the American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika], pembandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini adalah 7:1 di antara para perokok. 1
Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.
Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2
Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3
Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.
Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan." 4
________________________________________
1. Patrick Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World (California: Prima Publishing: 1997), 80-81.
2. Herbert Benson, and Mark Stark, Timeless Healing (New York: Simon & Schuster: 1996), 203.
3. Ibid., 193.
4. Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World, 60-61.
BETWEEN BELIEF AND WORSHIP
BETWEEN BELIEF AND WORSHIPBy Amin Ahsan Islahi Muslim Indian Scholar
One of the most common misconceptions of our times is the assumption that one's affirmation of certain beliefs suffices for deliverance. It is done at the expense of neglecting and disregarding good deeds and morals. This misconception was initially restricted to certain sects. However, it has now crept into the whole body of believers so that it is hard to condemn it.
Notwithstanding its popularity, we must affirm that this misconception runs counter to the teachings of the Qur'an and the Prophet's Sunnah. In almost every instance of exhorting man to believe, the Qur'an asks at the same time that he should do good deeds. It is therefore evident that both are intertwined. It is expected of every believer to do good deeds. For example,
(The believers are only those whose hearts quake with awe when Allah is mentioned, and when His revelations are rehearsed to them, it increases their faith and they put their trust in their Lord, who establish prayer and who spend of what We have provided them. These are they who are the true believers.) (Al-Anfal 8:2-4)
The Qur'an likens iman to a fruit-bearing tree with its roots deeply embedded and branches spreading out, and bearing fruit in all seasons:
(Do you not see how Allah sets forth a parable? – a good word like a good tree, its roots firmly fixed, and its branches reaching the heavens: giving its fruit at all times by the command of its Lord.) (Ibrahim: 14:24-25)
The "good tree" in the above passage obviously stands for iman. Its roots being deeply embedded signifies the faith penetrating deeply in the human nature. In other words, it is not something superficial without roots, or something that may be uprooted easily. In sharp contrast to it is unbelief that does not have any firm basis (Ibrahim 14:26). Faith is like a strong tree that is not brought down by storms. Moreover, it yields fruit in all seasons. Its outspread branches provide shade and refuge to everyone. The allusion here is to the blessings accruing from the pious life of a believer. Those in contact with him also derive many benefits from him. These benefits are manifest in practical life and bear out his faith. It helps the believer to attain exaltation and elevation, as is declared by Allah: (To Him mount up goodly words and the righteous work exalts them) (Fatir 35:10). We learn from this verse that goodly words ascend—it is their nature—but they need support, which is provided by good deeds. Taken in this sense, faith may be compared to a vine that blooms as it gains some support—without support it cannot grow well, if at all.
Going by the above analogy, it may be held that true faith is contingent upon total obedience to the Prophet (peace and blessings be upon him). One's conduct should provide abundant evidence for one's faith. If one's claim to faith is not substantiated by one's emulation of the Prophet's model, one does not possess faith. It goes without saying that one who cannot prove one's faith by this evidence cannot be taken as a believer.
The Qur'an points out
(But no, by your Lord, they shall not really believe until they have made you (the Prophet) the judge of what is disputed among them and then find no demur in their hearts against what you have decreed and they submit with full submission.) (An-Nisaa' 4:65)
The verse just quoted is addressed to the hypocrites who made a show of embracing Islam, as they were overawed by its fast-growing strength. However, they maintained close ties with the Jews in and around Madinah and still enjoyed some limited political power, as the Islamic state had not yet been fully established. These hypocrites, therefore, moved their cases to Jewish courts rather than to the Prophet (peace and blessings be upon him), in the hope that by resorting to bribery and other unfair means they would be able to influence the court and secure judgment in their favor. The Qur'an declares that this practice of theirs is contrary to their claim to faith. For faith demands that they take the Prophet (peace and blessings be upon him) as the supreme ruler and abide by his decision. If they fail to do so, their claim to faith cannot be accepted. The Qur'an brings home this point elsewhere thus:
(The faithful are those only who believe in Allah and His Messenger and have not doubted thereafter, and have striven hard with their riches and their lives in the cause of Allah. Such are the sincere ones.) (Al- Hujurat 49:15)
* Excerpted with some modifications from Tazkiyah: The Islamic Path of Self-Development. Courtesy of The Islamic Foundation.
Amin Ahsan Islahi (1904-1997) was one of the leading scholars of the Indian sub-continent. He compiled a nine-volume commentary on the Qur'an and authored a number of books. His eloquent speeches and writings on da`wah (Islamic calling), the Islamic state, and many other topics have inspired generations of young Muslims.
Puisi-puisi Kahlil Gibran Tentang Waktu, Cinta dan Persahabatan
Puisi-puisi Kahlil Gibran Tentang Waktu, Cinta dan PersahabatanWAKTU
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
PERSAHABATAN
Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
CINTA
AKU bicara perihal Cinta????…
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.
Guru
Guru Kreatif. Creative TeacherSiswa sebagai subyek pembelajaran. Learning empowers students.
Teknologi tidak akan pernah menggantikan posisi guru
Tetapi, guru yang mampu menggunakan teknologi dengan efektif untuk membantu memfasilitasi siswanya hingga bisa terhubung dan bekerjasama di dunia maya dengan orang lain, akan menggantikan guru yang tidak bisa.
HIDUP GURU !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Minggu,17.44,31/10/09
17.44 ini,Subuh yang terlalu,
Kabut putih dan angin rendah,
Menambah kesendirianku di bangunan Belanda ini
Birunya cat-cat tembok tua terhalangi putihnya kabut subuh
Kokohnya kamar-kamar dan sal-sal itu tersamarkan sepinya jiwa
Sekitar 10-an jam lalu
Ini dan aku
Mulai mengecap kesenyapan
Terdengar jelas suara mereka yang,
Gembira setiap Minggu subuh hari
Anak-anak yang belum berdosa.
Terbayangkan olehku dan pikiranku,
Perasaan mereka yang telah kembali,
Kerunahnya sementara,
Menjelang esok tak sedikit kesepianku
Ingin Mengapa !!
Ketika aku telah mengalami bermacam-macam perasaan,mulai dari yang biasa hingga yang luar biasa.Aku pun merasakan hal-hal rumit.Ketika nilai-nilai di dalam otak ku saling berperang memilih jalan yang sempurna.Organ-organ dalam sistem syarafku memberontak hatiku yang terlalu mengekang kmampuan dan keadilanku.
Beberapa telah kucoba dengan ber pendekatan.
Namun,tak lebih dari penyesalan yang terkesankan padaku.
Aku akan memilih jalan tengah yang tidak memihak diantara mereka.Aku tak boleh egois.
Masa itu menantiku untuk menjemputnya tepat,pada waktunya.
Kami akan mencobanya bersama waktu.
Mereka jauh berharap padaku,aku harus bisa,.BIsa
BERSAMA ALLAH SWT AKAN KURAIH.
Menjalang UH Math..22.26
Menghadapi Ujian MID SEMESTER Part I
Ujian,salah satu kata yang mengandung makna mengerikan di kalangan para siswa/pelajar.Tidak lama lagi kita sebagai pelajar akan menghadapinya.Sebagai contoh,siswa di sman 1 padang panjang,mulai tanggal 17 nanti akan melaksanakan ujian pertengahan semester 1 yang dikenal dengan ujian mid semester.Beberapa orang siswa merasa cemas,takut,khwatir dan perasaan lain yang sejenis.Sebab mereka takut nilai mereka tidak sesuai dengan tuntutan yang telah dibebankan kepada mereka.
Sebenarnya kita tidak boleh memasukkan perasaan-perasaan tersebut dalam pikiran kita..
To Be continued.........
DEBAT CAPRES ASRAMA SMANSA PAPA
Menjelang pemilu pesiden asrama,asrama sma n 1 padang panjang mengadakan debat capres.Berikut adalah nama-nama capres sesuai nomor urutnya1.FIKRI APRI ZENANDA
2.CIPTA ALTHAF RONAZA
3.SYAMSURI BRIAN HASBI
Ketiga calon ini memiliki visi dan misi yang hampir sama.Namun dalam penyampaiannya FIKRI APRI ZENANDA agak lebih baik dari yang lain dan ia juga mendapat sambutan baik dari peserta debat.Saudara FIKRI sangat layak jadi pesiden namun bukan berati yang lainnya tidak.Banyak dari pedukung dan pengikut CIPTA DAN HASBI yang harus berfikir 2 kali,siapa seharusnya yang mereka pilih pada pemilu nanti.Bahkan,AHMAD FAJAR KETUA PARTAINYA CIPTA sempat berniat memilih FIKRI.Untuk sama-sama kita ketahui FIKRI JUGA ADALAH CALON KETOS SMANSA PAPA.
Ini adalah SALAH SATU bukti majunya DEMOKASI INDONESIA.
Semoga presiden asrama yang terpilih nanti dapat menjalankan amanah dengan seharusnya,dan semoga TIDAK TEJADI PERTUMPAHAN DARAH DALAM PEMILU PRESIDEN NANTI.Amiin
7,6 SR 17;16
Masihkah kita akan melanggar?Masihkah kita akan acuh?
Mari kita pikirkan!
Mari kita renungkan!
Bulan kemenangan ini
Diguncang,apakah kita sudah tak pantas lagi
Tak pantas lagi menghuni ciptaan-Nya ini
Bulan ramadhan yang telah kita lalui
Ternyata tak,.
Kurang pedulikah kita?
Kita yang tahu,.tapi Dia Maha Tahu
Ketika kita membiarkan diri kita bermaksiat
Ketika kita membiarkan mereka
Dengan menjunjung keegoisan dan kearoganan kita
Inilah yang terjadi
Inilah yang tumbuh
Dari bibit
Bibit yang kita salah menanam
Mari bersama kita bersam
Bersama untuk mengubahnya
Ya Allah..Berilah kami kekuatan dan azzam yang kuat
Untuk menghadapi ini
Ya Allah..kami mengharap
Golongkanlah kami kedalam orang yang Engkau cintai
Kami akan BERTAQWA PADAMU
Kisah Perspektif dan Cara Pandang Part 1
Pada suatu hari,seorang ayah yang sedang sekarat berwasiat kepada kedua anak laki-lakinya,"Wahai,anak-anakku,ketika aku meninggal nanti aku akan mewariskan 2 toko yang di pasar itu untuk kalian,namun selain itu kalian juga harus melaksanakan permitaanku,maukah kalian mengabulkannya??,tanya sang ayah."Apa itu ayah??,jawab kedua anak itu dengan serempak.."Ada 2 permintaan,.yang pertama kalian tidak boleh terkena cahaya matahari ketika akan pergi ke pasar(toko),yang kedua kalian tidak boleh menagih hutang kapada siapapun yang telah memnjamuang kalian..Tak lama kemudian sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya..
Setahun kemudian.....
bersambung...............
Manfaat air kelapa
Manfaat air kelapa
Wednesday, September 30, 2009
-Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
-Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
-Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Diantaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.
-Mencuci muka dengan air kelapa secara rutin setiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.
-Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan menghilangkan akibat buruk gairah seksual berlebih.
-Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.
-Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
-Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan.
Sumber: http://hermawayne.blogspot.com/2009/09/manfaat-air-kelapa.html
Sentuhan-sentuhan Tarbiyah: Hakikat Dakwah Islam
Sentuhan-sentuhan Tarbiyah: Hakikat Dakwah Islam
Penterjemah:
Abu Ahmad
________
Bahwa diantara hakikat dakwah Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahtaraan umat baik di dunia dan di akhirat, dengan bermanhajkan Islam, berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah. Dan tentunya, selain mewujudkan itu, bahwa hakikat dakwah juga ingin memberikan kontribusi perbaikan; terutama pada tiga pokok penting, yaitu:
1. Menyeru kepada manusia seluruhnya dan umat Islam secara khusus untuk berserah diri (beribadah) secara total kepada Allah SWT Yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan tidak menjadikan selain Allah sebagai sesembahan.
2. Menyeru kepada mereka yang telah beriman kepada Allah untuk selalu ikhlas dalam berbuat, dan selalu membersihkan diri dari segala kotoran dzahir dan bathin serta dari perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
3. Menyeru kepada manusia untuk melakukan revolusi menyeluruh terhadap sistem dan rezim pemerintahan konvensional yang bathil yang selalu melakukan kedzaliman dan kerusakan di muka bumi ini, melepas diri mereka dari belenggu monotheisme ideologi dan praktek-praktek yang menjurus pada perbuatan dosa dan keji, untuk selanjutnya diserahkan kapada hamba Allah yang salih dan yang beriman kepada Allah dengan ikhlas dan kepada hari akhir, serta berpegang teguh kepada agama yang benar dan tidak berbuat sombong dan dzalim.
Tiga hakikat diatasn merupakan prinsip yang sangat gamblang dan terang seterang sinar mentari di siang bolong. Namun ironisnya cahaya ini lambat laun meredup, hakikat kebenarannya telah terhijab seiring dengan menjamurnya kebodohan, kejumudan dan keterbelakangan, hingga akhirnya umat Islam membutuhkan kembali akan pencerahan dan sentuhan Islam nan agung, baik dari segi visi dan misinya, yang tentunya akan memperlambat jalannya da’wah untuk kalangan non muslim dan kepada mereka yang belum tersentuh akan cahaya dan hidayah Islam.
Sesungguhnya penghambaan diri kepada Yang Maha Esa yang selalu diserukan oleh Islam, bukan sekedar mengajak mereka untuk beribadah dan menghambakan diri kepada Allah SWT, namun di luar itu, mereka juga diseru untuk merasa bebas dan lepas dari ikatan selain Islam seperti yang pernah dilakukan oleh umat jahiliyah dahulu. Dan tidak menyeru mereka untuk hanya mengakui bahwa Allah SWT Pencipta alam semesta ini, Pemberi rizki kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga Dia patut disembah tanpa mengakui-Nya dan menjadikan-Nya sebagai Penguasa kehidupan dari segala permasalahan yang ada di muka bumi ini. Kita ketahui bahwa kehidupan dunia dan problematikanya terbagi pada dua bagian penting :
1. Kehidupan yang berhubungan dengan agama.
2. Kehidupan yang bukan saja terbatas pada hubungan agama namun juga meliputi kehidupan dunia dan segala permasalahannya.
Dan seorang muslim pada bagian pertama dituntut untuk mengabdikan dirinya kepada Allah semata yang melingkupi segi aqidah, ibadah dan segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan kehidupan individu dan problematikanya.
Adapun pada bagian kedua mencakup pada kehidupan duniawi dan cabang-cabangnya seperti pembangunan, kehidupan politik, sosial, akhlak, dan lain-lain yang pada kebanyakan orang menganggapnya tidak memiliki hubungan dengan Allah dan hukum-hukum-Nya, sehingga mereka bisa berbuat semaunya dan sekehendaknya, tanpa mengindahkan hukum dan syariat Allah, membuat undang-undang atau hukum yang bertentangan dengan syariat Allah. Persepsi ini merupakan kesalahan yang sangat fatal. Namun bagi para aktivis da’wah di negeri ini –dan tentunya yang berada diseluruh penjuru dunia, karena memang agama Islam adalah satu, tidak ada perbedaan sedikitpun, Kitabnya satu yaitu Al-Quran, yang tidak ada kebatilan sedikitpun, baik di hadapan dan di belakangnya- menganggap bahwa persepsi mereka adalah salah dan menyimpang dari ajaran Islam, dan harus diberantas sampai ke akar-akarnya, karena pengertian ubudiyah secara parsial akan mengaburkan keabsahan dan kemurnian ajaran Islam dan menghilangkan ideologi Islam yang benar.
Adapun pendapat dan keyakinan kami adalah seperti yang akan selalu kami serukan kepada seluruh umat manusia dimuka bumi ini; bahwa ubudiyah kepada Allah yang telah dibawa dan diserukan oleh nabi Adam AS hingga Rasulullah SAW adalah peng-ikraran diri bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT, tempat bergantung semua makhluk, pembuat keputusan/undang-undang (hakim), Dzat yang wajib ditaati, Pemilik dan Pengatur segala urusan makhluk-Nya, Maha mengetahui segala perkara mereka, baik yang tersembunyi maupun yang tampak, Yang berhak memberikan ganjaran setiap amal dan perbuatan hamba, sehingga para makhluk-Nya patut tunduk dan meyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas dalam menganut ajaran-Nya, tunduk terhadap kebesaran-Nya, segala urusan dan perkaranya diserahkan kepada-Nya, baik individu ataupun sosial, yang berkaitan dengan akhlak, politik, ekonomi, maupun sosial. Sebagaimana yang tertera dalam perintah Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian kedalam agama Islam secara totalitas”. (QS 2 : 208)
yaitu perintah untuk memeluk agama Islam secara kaffah (totalitas), dengan seluruh kehidupan, tidak melakukan bantahan sedikitpun, dan tidak menduakan Kekuasaan dan Kerajaan Allah pada makhluk lainnya. Tidak menganggap bahwa ada sisi kehidupan yang terlepas dari pantauan Allah sehingga bisa bebas berbuat dan membuat undang-undang sekendaknya, atau memilih dan mengekor pada sistem dan undang-undang atau hukum konvensional yang bathil sekehandaknya.
Inilah maksud dari pengertian ubudiyah (penghambaan diri) kepada Allah yang hendak kami sosialisasikan dan kami syiarkan dan da’wahkan kepada seluruh umat manusia, kaum muslimin dan umat lainnya, sehingga mereka mau beriman dan mengakui akan kekuasaan Allah dan tunduk kepada-Nya.
“Kami menginginkan kepada mereka yang mengaku dirinya beriman kepada islam dan berpegang teguh kepada iman, untuk selalu mentazkiyah (mensucikan) dirinya dari sifat kemunafikan dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam”.
Maksud nifaq disini adalah mengaku dirinya beriman kepada sistem tertentu dan loyal kepadanya, berpegang teguh kepada prinsip-prinsipnya, namun pada sisi lain dia merasa tenang dan rela denga sistem yang bertentangan dengan yang semula diyakini. Dan tidak berusaha atau bersungguh-sungguh untuk merubah sistem tersebut kepada yang lebih baik, dengan mengerahkan tenaga dan potensi yang dimiliki guna menghancurkan segala sistem kebatilan hingga keakar-akarnya, atau adanya kebatilan yang ada dtengah-tengah masyarakatnya namun dia merasa hidup tenang dan tentram tanpa ada usaha sedikitpun memperbaikinya.
Sikap diatas merupakan contoh orang munafik, karena pada satu sisi beriman kepada suatu sistem, namun pada sisi lain merasa tenang terhadap kemungkaran dan kebatilan yang terjadi. Padahal diantara tuntutan keimanan adalah memiliki keinginan yang kuat dalam sanubarinya untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) dan menjadikan agama dan segala urusannya hanya untuk Allah SWT, memberantas segala kekuasaan yang bertentangan dengan Islam, dan siap mengemban amanah da’wah Islam untuk disebarkan kepada segenap manusia, hatinya tidak merasa tenang dan tentram jika agamanya dilecehkan orang.
Begitupaun hendaknya, jika keimanan telah terpatri dalam hati; memiliki kecemasan dan kekhawatiran serta tidak merasa tenang sebelum keadilan kembali tegak dan kokoh dibawah panji-panji Islam, atau sebelum ajaran Islam diterapkan oleh seluruh umat manusia. Namun jika merasa ridla atau puas dengan keadaan hidupnya di bawah sistem dan undang-undang konvensional yang bathil, dan tidak berusaha menerapkan ajaran Islam kecuali pada permasalahan yang terbatas seperti pernikahan, thalak dan warisan saja, -jika keadaannya demikian- sungguh hal ini merupakan kemunafikan yang nyata, keislamannya hanya sebatas KTP saja, yang tercatat dicatatan sipil, namun diluar itu, ia enggan menerapkan Islam dan tidak mau tunduk pada syari’at-Nya, kecuali hanya berpura-pura, hanya karena ingin mengharap kesenangan hidup di dunia yang fana.
Harapan kami adalah agar mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada keimanannya untuk selalu membersihkan diri mereka dari sifat kemunafikan dan prilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sesungguhnya diantara hak keimanan adalah –setidaknya- memiliki cita-cita yang tertanam dalam lubuk hati untuk menjadikan sistem kehidupan, ekonomi dan sosial dan politik seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW tegak kembali, mulia dan tinggi, dan diaplikasikan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa ada seorangpun yang menentangnya, atau menjadi penghalang akan perjalanannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa hidup dan rela di tengah kehidupan yang memiliki sistem yang bathil ? bagi mereka yang berani menegakkan bendera kebatilan sungguh merupakan kesesatan yang sangat nyata, dan penyimpangan yang melampaui batas serta pembangkangan yang amat besar. Semoga Allah SWT melindungi kita dari keburukan seperti hal diatas.
Adapun maksud dari kontradiksi yang dituntut untuk dihindari –tanpa ada perbedaan antara umat islam yang kental agamanya dengan orang yang baru tersentuh ajaran Islam- adalah adanya pertentangan antara perkataan dan perbuatan. Sebagaimana yang dimaksud disini adalah bertentangannya aktivitas sehari-hari dengan kegiatan yang lain. Karena Islam tidak mengajarkan kepada umatnya untuk mentaati perintah dan berpegang teguh pada ajaran-ajarannya secara parsial, sehingga pada sisi lain boleh melakukan apa saja yang bertentangan dengan ajaran Islam, atau berbuat maksiat dan melanggar konstitusi Allah. Sebagaimana tuntutan lainnya adalah menyerahkan seluruh jiwa raganya dan kehidupannya untuk Allah SWT, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap segala yang telah diperintahkan, dan tidak mengambil undang-undang apapun kecuali undang-undang Allah SWT yang universal, dan mencelupkan dirinya dengan celupan Allah, tidak terkontaminasi dengan kehidupan dunia yang fana. Selalu memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya saat dirinya tercebur ke dalam perbuatan salah dan maksiat, atau terjerumus ke dalam jurang yang menyesatkan. Orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT, mendirikan shalat, berpuasa dan menunaikan ajaran-ajaran Islam lainnya, namun pada sisi lain merasa merdeka dan tidak memiliki ikatan terhadap hukum dan syari’at Allah SWT, maka yang demikian disebut dengan pertentangan yang dapat menafikan nilai-nilai ubudiyah. Mengaku beriman kepada Allah dan loyal kepada ajaran-ajaran-Nya, tapi saat bergelut dalam kehidupan duniawi, dan berkecimpung dalam kehidupan berpolitik, ekonomi dan sosial, tidak ada sama sekali ajaran Islam yang menjadi pegangan hidup dan memberikan pengaruh pada dirinya apalagi menampakkan dirinya sebagai penganut Islam sejati.
Cela dan kehinaan mana yang lebih besar dari yang demikian ? mereka berikrar setiap pagi dan sore : “Bahwa kami tidak menyembah kecuali kepada Allah dan memohon pertolongan kecuali kepada-Nya”. Namun setelah itu sama sekali tidak ada atsar (pengaruh) akan ikrarnya, baik dalam dirinya dan kehidupannya sehari-hari. Padahal segala teori ataupun ideologinya haruslah tunduk pada ketentuan yang Maha Perkasa dan Maha Sombong di muka bumi ini, seluruhnya tanpa terkecuali harus berserah diri kepada-Nya dan tunduk pada keperkasaan-Nya.
Itulah maksud dari kontradiksi dan tanda-tandanya, dan inilah dasar dari penyakit yang banyak menimpa kaum muslimin baik secara moral dan sosial. Selama penyakit moral ini masih melekat dalam diri umat Islam, maka sangat sulit diharapkan untuk dapat menghindar dari kehinaan, kemerosotan dan kejumudan, dan penyakit ini akan terus menjalar dan menular kepada generasi selanjutnya, hingga akhirnya mengarah pada titik kejatuhan dan kehancuran.
Dan yang lebih ironi lagi adalah para ulama dan masyaikh yang tidak menyadari akan krisis tersebut, mereka hanya mengajarkan bahwa dalam hidup beragama hanyalah terbatas pada kalimat syahadat, mendirikan shalat, berpuasa dan menunaikan ibadah ritual lainnya. Mereka berkeyakinan setelah memenuhi ajaran tersebut dirinya akan terjamin dari azab dan siksa neraka, bahkan akan mendekatkan dirinya pada pintu surga dan tidak jauh darinya, walaupun pada sisi lain dia melakukan kemungkaran dan kemaksiatan, atau mengikuti pemimpin yang mereka sukai walaupun mereka kafir dan sesat, atau memilih ideologi dan pandangan-pandangan palsu yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Sungguh sangat berani melecehkan agama Islam dengan hanya memandang bahwa agama hanya terbatas pada kehidupan ritual belaka, menganggap bahwa dengan menggunakan nama Islam akan diakui oleh catatan sipil sebagai orang Islam sudah cukup, seakan mereka seperti orang yang dimaksudkan Allah SWT dalam firman-Nya
لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّاماً مَعْدُودَةً
Mereka berkata : “kami sama sekali tidak akan disentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja”. (QS. 2 : 80)
Diantara hasil dari menyebarnya penyakit menular ini dapat dilihat dalam ruh dan tubuh kaum muslimin; ada diantara mereka yang menganut ajaran komunis, nazi, borjouis, demokratis dan ajaran-ajaran konvensional bathil lainnya yang diimpor dari Timur dan Barat. Banyak diantara mereka –baik dari kalangan pejabat, pemimpin dan masyarakat- yang tidak sadar ataupun sadar sedang menapaki jalan kesesatan dan kekufuran, bahkan ada diantara mereka yang bangga dan dengan angkuh dan sombong berdiri dijalan kesesatan tersebut tanpa ada alasan yang benar.
Hal tersebut merupakan fenomena yang harus diberantas dalam rangka mewujudkan dan mengaplikasikan nilai ubudiyah (pengabdian) kepada Allah secara kaffah (menyeluruh), tulus dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam karena Allah SWT, bersegera membersihkan diri dari segala kemunafikan dan ajaran-ajaran yang bertentangan dan berseberangan dengan ajaran Islam, dan tentunya –tidak bisa dipungkiri memang- tidak akan terwujud kecuali dengan melakukan revolusi secara menyeluruh terhadap sistem dan menajemen hidup yang dikelilingi oleh kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan, sistem dikuasai oleh mereka yang selalu berbuat penyimpangan terhadap ajaran dan syariat Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW, lalai dalam beribadah dan berprilaku congkak.
Selama krisis ini masih menyelimuti dunia, dan pemerintahan masih dipegang oleh mereka, selama bidang keilmuan dan science, etika (adab), pengetahuan, undang-undang pemerintahan dan sistem kenegaraan, industri, perdagangan dan kekayaan, masih berada di bawah pengaruh dan tangan mereka, maka sulit bagi seorang muslim untuk hidup dengan tenang dalam rangka menjalankan prinsip yang mereka yakini sesuai dengan manhaj rabbani, bahkan sulit bagi mereka untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata mereka kecuali akan menemui berbagai benturan dan rintangan.
Mustahil bagi seorang muslim menyebarkan agama Islam yang komprehensip dengan segala ketentuan dan cabang-cabangnya, sedang ia masih hidup di tengah negara yang menggunakan undang-undang selain undang-undang Allah, dan berjalan bukan pada manhaj yang di ridlai Allah SWT. Bahkan sangat sulit baginya untuk mentarbiyah keluarganya dengan ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip agama Allah (Islam), membina dengan Akhlak dan etika islam yang murni. Karena rezim kekafiran tidak akan pernah rela terhadapnya dan akan terus berusaha menghalangi langkah mereka dalam menjalankan dan mengaplikasikan apalagi menyebarkan ajaran Islam, bahkan dengan cara membunuhpun akan mereka lakukan, kecuali mereka mau tunduk dan patuh kepada aturan yang mereka buat, berprilaku seperti mereka, sehingga secara berangsur-angsur –jika menuruti kemauan mereka- akan lepas atribut Islam yang mereka sandang, akhlak mereka hancur sementara mereka tidak sadar.
Realisasinya adalah bahwa seorang muslim yang mukhlis harus membersihkan dirinya dari benih-benih kemungkaran dan kedzaliman dengan cara mengaplikasikan hukum dan undang-undang dan syariat Islam secara adil, lurus dan benar.
Sekali lagi saya katakan, bahwa semua ini tidak akan terealisir dan hanya akan menjadi impian belaka selama dunia ini masih berada di bawah kendali para penguasa dzalim dan suka berbuat makar, berbuat kerusakan di muka bumi, dan menjalankan pemerintahan sekehendak dan hawa nafsu mereka. Fakta yang telah kita alami memang demikian, bahwa saat para pengusasa dzalim menguasai pemerintahan, maka orang nomor satu akan yang menjadi penghalang perkembangan ajaran Islam adalah mereka, merekalah yang akan selalu menghalangi terwujudnya perdamaian dan keadilan.
Kita sadari memang sulit menggapai cita-cita dalam memperbaiki dunia, mengembalikan segala urusan dunia ke jalan menuju cahaya ilahi, selama para tughat dan pembuat makar menguasai dan memegang tampuk pemerintahan, baik yang berskala kecil ataupun besar.
Karena itu diantara tuntutan, realisasi dan wujud pengabdian kita terhadap Allah dan Islam adalah bersungguh-sungguh dan giat mengerahkan segala potensi yang kita miliki secara berkala dan berkesinambungan untuk menghancurkan pemerintahan yang kufur, sesat dan dzalim hingga keakar-akarnya dan menggantinya dengan pemimpin yang adil dan pemerintahan yang baik dan benar.
Kemungkinan sebagian kita ada yang bertanya-tanya : bagaimana caranya merevolusi kekuasaaan dan pemerintahan tersebut ? dapat kami jawab, bahwa pada dasarnya usaha ini tidaklah teralisir melalui angan-angan dan mimpi saja, dan merupakan sunnatullah yang ada di muka bumi ini bahwa ada diantara manusia yang selalu berbuat kemungkaran dan kedzaliman, dan memegang pemerintahan dengan cara batil.
Usaha ini tentunya memerlukan strategi dan energi, perlu adanya karakter yang tangguh dan akhlak yang mulia pada setiap orang yang siap mengemban amanah ini, sehingga ia dapat menjalankan roda pemerintahan secara adil dan bijaksana.
Dan merupakan sunnatullah juga bahwa Allah akan mengutus seseorang yang dikehendaki yang memiliki sifat terpuji dan akhlak yang mulia serta kemampuan yang memadai untuk mengemban amanah da’wah dan memangku jabatan dalam pemerintahan. Namun jika ada sekelompok umat yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, memiliki sifat (karakteristik) dan akhlak yang mulia, namun tidak pandai mengoperasikan urusan dunia. Dan pada sisi lain ada sekelompok manusia yang tidak memiliki akhlak dan sifat terpuji, suka berbuat kedzaliman, dan sombong, namun memiliki kapabilitas dalam memangku jabatan dan mengopersikannya, maka tetap tidak menganggapnya sebagai sunnatullah (hukum alam), karena pada akhirnya nanti mereka akan selalu menyebarkan kefasikan dan kedzaliman dan kerusakan di muka bumi, berbuat sesuai dengan hawa nafsu.
Adapun cara merevolusi yang kami maksudkan adalah dengan mempersiapkan jamaah yang shaleh, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berpegang teguh kepada akhlak yang mulia, memiliki sifat dan karakteristik yang terpuji sebagai syarat utama dalam mengoprasikan urusan dunia secara adil, memiliki izzah dan wibawa saat berhadapan dengan pemimpin yang kafir dan sesat beserta antek-anteknya yang telah berperan aktif dalam menyebarkan krisis multidimensi di seluruh dunia, dan memiliki kemampuan, keterampilan dan kompetensi yang lazim dalam memegang tampuk kekuasaan.
_________________________________________________
Makalah ini adalah bagian dari ceramah ust. Abul A’la Al-Maududi yang berjudul “Ad-Da’wah Al-Islamiyah Fikrotan wa Manhajan –da’wah Islam secara fikrah dan manhaj-“ pada acara pertemuan jama’ah Islamiyah yang diadakan di desa “Darul Islam di India” pada bulan April, tahun 1945 M, yang dihadiri oleh sekuruh anggota jamaah Islamiyah di India saat itu.
Sentuhan-sentuhan Tarbiyah: Hakikat Dakwah Islam
Sentuhan-sentuhan Tarbiyah: Hakikat Dakwah Islam
Penterjemah:
Abu Ahmad
________
Bahwa diantara hakikat dakwah Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahtaraan umat baik di dunia dan di akhirat, dengan bermanhajkan Islam, berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah. Dan tentunya, selain mewujudkan itu, bahwa hakikat dakwah juga ingin memberikan kontribusi perbaikan; terutama pada tiga pokok penting, yaitu:
1. Menyeru kepada manusia seluruhnya dan umat Islam secara khusus untuk berserah diri (beribadah) secara total kepada Allah SWT Yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan tidak menjadikan selain Allah sebagai sesembahan.
2. Menyeru kepada mereka yang telah beriman kepada Allah untuk selalu ikhlas dalam berbuat, dan selalu membersihkan diri dari segala kotoran dzahir dan bathin serta dari perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
3. Menyeru kepada manusia untuk melakukan revolusi menyeluruh terhadap sistem dan rezim pemerintahan konvensional yang bathil yang selalu melakukan kedzaliman dan kerusakan di muka bumi ini, melepas diri mereka dari belenggu monotheisme ideologi dan praktek-praktek yang menjurus pada perbuatan dosa dan keji, untuk selanjutnya diserahkan kapada hamba Allah yang salih dan yang beriman kepada Allah dengan ikhlas dan kepada hari akhir, serta berpegang teguh kepada agama yang benar dan tidak berbuat sombong dan dzalim.
Tiga hakikat diatasn merupakan prinsip yang sangat gamblang dan terang seterang sinar mentari di siang bolong. Namun ironisnya cahaya ini lambat laun meredup, hakikat kebenarannya telah terhijab seiring dengan menjamurnya kebodohan, kejumudan dan keterbelakangan, hingga akhirnya umat Islam membutuhkan kembali akan pencerahan dan sentuhan Islam nan agung, baik dari segi visi dan misinya, yang tentunya akan memperlambat jalannya da’wah untuk kalangan non muslim dan kepada mereka yang belum tersentuh akan cahaya dan hidayah Islam.
Sesungguhnya penghambaan diri kepada Yang Maha Esa yang selalu diserukan oleh Islam, bukan sekedar mengajak mereka untuk beribadah dan menghambakan diri kepada Allah SWT, namun di luar itu, mereka juga diseru untuk merasa bebas dan lepas dari ikatan selain Islam seperti yang pernah dilakukan oleh umat jahiliyah dahulu. Dan tidak menyeru mereka untuk hanya mengakui bahwa Allah SWT Pencipta alam semesta ini, Pemberi rizki kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga Dia patut disembah tanpa mengakui-Nya dan menjadikan-Nya sebagai Penguasa kehidupan dari segala permasalahan yang ada di muka bumi ini. Kita ketahui bahwa kehidupan dunia dan problematikanya terbagi pada dua bagian penting :
1. Kehidupan yang berhubungan dengan agama.
2. Kehidupan yang bukan saja terbatas pada hubungan agama namun juga meliputi kehidupan dunia dan segala permasalahannya.
Dan seorang muslim pada bagian pertama dituntut untuk mengabdikan dirinya kepada Allah semata yang melingkupi segi aqidah, ibadah dan segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan kehidupan individu dan problematikanya.
Adapun pada bagian kedua mencakup pada kehidupan duniawi dan cabang-cabangnya seperti pembangunan, kehidupan politik, sosial, akhlak, dan lain-lain yang pada kebanyakan orang menganggapnya tidak memiliki hubungan dengan Allah dan hukum-hukum-Nya, sehingga mereka bisa berbuat semaunya dan sekehendaknya, tanpa mengindahkan hukum dan syariat Allah, membuat undang-undang atau hukum yang bertentangan dengan syariat Allah. Persepsi ini merupakan kesalahan yang sangat fatal. Namun bagi para aktivis da’wah di negeri ini –dan tentunya yang berada diseluruh penjuru dunia, karena memang agama Islam adalah satu, tidak ada perbedaan sedikitpun, Kitabnya satu yaitu Al-Quran, yang tidak ada kebatilan sedikitpun, baik di hadapan dan di belakangnya- menganggap bahwa persepsi mereka adalah salah dan menyimpang dari ajaran Islam, dan harus diberantas sampai ke akar-akarnya, karena pengertian ubudiyah secara parsial akan mengaburkan keabsahan dan kemurnian ajaran Islam dan menghilangkan ideologi Islam yang benar.
Adapun pendapat dan keyakinan kami adalah seperti yang akan selalu kami serukan kepada seluruh umat manusia dimuka bumi ini; bahwa ubudiyah kepada Allah yang telah dibawa dan diserukan oleh nabi Adam AS hingga Rasulullah SAW adalah peng-ikraran diri bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT, tempat bergantung semua makhluk, pembuat keputusan/undang-undang (hakim), Dzat yang wajib ditaati, Pemilik dan Pengatur segala urusan makhluk-Nya, Maha mengetahui segala perkara mereka, baik yang tersembunyi maupun yang tampak, Yang berhak memberikan ganjaran setiap amal dan perbuatan hamba, sehingga para makhluk-Nya patut tunduk dan meyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas dalam menganut ajaran-Nya, tunduk terhadap kebesaran-Nya, segala urusan dan perkaranya diserahkan kepada-Nya, baik individu ataupun sosial, yang berkaitan dengan akhlak, politik, ekonomi, maupun sosial. Sebagaimana yang tertera dalam perintah Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian kedalam agama Islam secara totalitas”. (QS 2 : 208)
yaitu perintah untuk memeluk agama Islam secara kaffah (totalitas), dengan seluruh kehidupan, tidak melakukan bantahan sedikitpun, dan tidak menduakan Kekuasaan dan Kerajaan Allah pada makhluk lainnya. Tidak menganggap bahwa ada sisi kehidupan yang terlepas dari pantauan Allah sehingga bisa bebas berbuat dan membuat undang-undang sekendaknya, atau memilih dan mengekor pada sistem dan undang-undang atau hukum konvensional yang bathil sekehandaknya.
Inilah maksud dari pengertian ubudiyah (penghambaan diri) kepada Allah yang hendak kami sosialisasikan dan kami syiarkan dan da’wahkan kepada seluruh umat manusia, kaum muslimin dan umat lainnya, sehingga mereka mau beriman dan mengakui akan kekuasaan Allah dan tunduk kepada-Nya.
“Kami menginginkan kepada mereka yang mengaku dirinya beriman kepada islam dan berpegang teguh kepada iman, untuk selalu mentazkiyah (mensucikan) dirinya dari sifat kemunafikan dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam”.
Maksud nifaq disini adalah mengaku dirinya beriman kepada sistem tertentu dan loyal kepadanya, berpegang teguh kepada prinsip-prinsipnya, namun pada sisi lain dia merasa tenang dan rela denga sistem yang bertentangan dengan yang semula diyakini. Dan tidak berusaha atau bersungguh-sungguh untuk merubah sistem tersebut kepada yang lebih baik, dengan mengerahkan tenaga dan potensi yang dimiliki guna menghancurkan segala sistem kebatilan hingga keakar-akarnya, atau adanya kebatilan yang ada dtengah-tengah masyarakatnya namun dia merasa hidup tenang dan tentram tanpa ada usaha sedikitpun memperbaikinya.
Sikap diatas merupakan contoh orang munafik, karena pada satu sisi beriman kepada suatu sistem, namun pada sisi lain merasa tenang terhadap kemungkaran dan kebatilan yang terjadi. Padahal diantara tuntutan keimanan adalah memiliki keinginan yang kuat dalam sanubarinya untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) dan menjadikan agama dan segala urusannya hanya untuk Allah SWT, memberantas segala kekuasaan yang bertentangan dengan Islam, dan siap mengemban amanah da’wah Islam untuk disebarkan kepada segenap manusia, hatinya tidak merasa tenang dan tentram jika agamanya dilecehkan orang.
Begitupaun hendaknya, jika keimanan telah terpatri dalam hati; memiliki kecemasan dan kekhawatiran serta tidak merasa tenang sebelum keadilan kembali tegak dan kokoh dibawah panji-panji Islam, atau sebelum ajaran Islam diterapkan oleh seluruh umat manusia. Namun jika merasa ridla atau puas dengan keadaan hidupnya di bawah sistem dan undang-undang konvensional yang bathil, dan tidak berusaha menerapkan ajaran Islam kecuali pada permasalahan yang terbatas seperti pernikahan, thalak dan warisan saja, -jika keadaannya demikian- sungguh hal ini merupakan kemunafikan yang nyata, keislamannya hanya sebatas KTP saja, yang tercatat dicatatan sipil, namun diluar itu, ia enggan menerapkan Islam dan tidak mau tunduk pada syari’at-Nya, kecuali hanya berpura-pura, hanya karena ingin mengharap kesenangan hidup di dunia yang fana.
Harapan kami adalah agar mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada keimanannya untuk selalu membersihkan diri mereka dari sifat kemunafikan dan prilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sesungguhnya diantara hak keimanan adalah –setidaknya- memiliki cita-cita yang tertanam dalam lubuk hati untuk menjadikan sistem kehidupan, ekonomi dan sosial dan politik seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW tegak kembali, mulia dan tinggi, dan diaplikasikan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa ada seorangpun yang menentangnya, atau menjadi penghalang akan perjalanannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa hidup dan rela di tengah kehidupan yang memiliki sistem yang bathil ? bagi mereka yang berani menegakkan bendera kebatilan sungguh merupakan kesesatan yang sangat nyata, dan penyimpangan yang melampaui batas serta pembangkangan yang amat besar. Semoga Allah SWT melindungi kita dari keburukan seperti hal diatas.
Adapun maksud dari kontradiksi yang dituntut untuk dihindari –tanpa ada perbedaan antara umat islam yang kental agamanya dengan orang yang baru tersentuh ajaran Islam- adalah adanya pertentangan antara perkataan dan perbuatan. Sebagaimana yang dimaksud disini adalah bertentangannya aktivitas sehari-hari dengan kegiatan yang lain. Karena Islam tidak mengajarkan kepada umatnya untuk mentaati perintah dan berpegang teguh pada ajaran-ajarannya secara parsial, sehingga pada sisi lain boleh melakukan apa saja yang bertentangan dengan ajaran Islam, atau berbuat maksiat dan melanggar konstitusi Allah. Sebagaimana tuntutan lainnya adalah menyerahkan seluruh jiwa raganya dan kehidupannya untuk Allah SWT, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap segala yang telah diperintahkan, dan tidak mengambil undang-undang apapun kecuali undang-undang Allah SWT yang universal, dan mencelupkan dirinya dengan celupan Allah, tidak terkontaminasi dengan kehidupan dunia yang fana. Selalu memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya saat dirinya tercebur ke dalam perbuatan salah dan maksiat, atau terjerumus ke dalam jurang yang menyesatkan. Orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT, mendirikan shalat, berpuasa dan menunaikan ajaran-ajaran Islam lainnya, namun pada sisi lain merasa merdeka dan tidak memiliki ikatan terhadap hukum dan syari’at Allah SWT, maka yang demikian disebut dengan pertentangan yang dapat menafikan nilai-nilai ubudiyah. Mengaku beriman kepada Allah dan loyal kepada ajaran-ajaran-Nya, tapi saat bergelut dalam kehidupan duniawi, dan berkecimpung dalam kehidupan berpolitik, ekonomi dan sosial, tidak ada sama sekali ajaran Islam yang menjadi pegangan hidup dan memberikan pengaruh pada dirinya apalagi menampakkan dirinya sebagai penganut Islam sejati.
Cela dan kehinaan mana yang lebih besar dari yang demikian ? mereka berikrar setiap pagi dan sore : “Bahwa kami tidak menyembah kecuali kepada Allah dan memohon pertolongan kecuali kepada-Nya”. Namun setelah itu sama sekali tidak ada atsar (pengaruh) akan ikrarnya, baik dalam dirinya dan kehidupannya sehari-hari. Padahal segala teori ataupun ideologinya haruslah tunduk pada ketentuan yang Maha Perkasa dan Maha Sombong di muka bumi ini, seluruhnya tanpa terkecuali harus berserah diri kepada-Nya dan tunduk pada keperkasaan-Nya.
Itulah maksud dari kontradiksi dan tanda-tandanya, dan inilah dasar dari penyakit yang banyak menimpa kaum muslimin baik secara moral dan sosial. Selama penyakit moral ini masih melekat dalam diri umat Islam, maka sangat sulit diharapkan untuk dapat menghindar dari kehinaan, kemerosotan dan kejumudan, dan penyakit ini akan terus menjalar dan menular kepada generasi selanjutnya, hingga akhirnya mengarah pada titik kejatuhan dan kehancuran.
Dan yang lebih ironi lagi adalah para ulama dan masyaikh yang tidak menyadari akan krisis tersebut, mereka hanya mengajarkan bahwa dalam hidup beragama hanyalah terbatas pada kalimat syahadat, mendirikan shalat, berpuasa dan menunaikan ibadah ritual lainnya. Mereka berkeyakinan setelah memenuhi ajaran tersebut dirinya akan terjamin dari azab dan siksa neraka, bahkan akan mendekatkan dirinya pada pintu surga dan tidak jauh darinya, walaupun pada sisi lain dia melakukan kemungkaran dan kemaksiatan, atau mengikuti pemimpin yang mereka sukai walaupun mereka kafir dan sesat, atau memilih ideologi dan pandangan-pandangan palsu yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Sungguh sangat berani melecehkan agama Islam dengan hanya memandang bahwa agama hanya terbatas pada kehidupan ritual belaka, menganggap bahwa dengan menggunakan nama Islam akan diakui oleh catatan sipil sebagai orang Islam sudah cukup, seakan mereka seperti orang yang dimaksudkan Allah SWT dalam firman-Nya
لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّاماً مَعْدُودَةً
Mereka berkata : “kami sama sekali tidak akan disentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja”. (QS. 2 : 80)
Diantara hasil dari menyebarnya penyakit menular ini dapat dilihat dalam ruh dan tubuh kaum muslimin; ada diantara mereka yang menganut ajaran komunis, nazi, borjouis, demokratis dan ajaran-ajaran konvensional bathil lainnya yang diimpor dari Timur dan Barat. Banyak diantara mereka –baik dari kalangan pejabat, pemimpin dan masyarakat- yang tidak sadar ataupun sadar sedang menapaki jalan kesesatan dan kekufuran, bahkan ada diantara mereka yang bangga dan dengan angkuh dan sombong berdiri dijalan kesesatan tersebut tanpa ada alasan yang benar.
Hal tersebut merupakan fenomena yang harus diberantas dalam rangka mewujudkan dan mengaplikasikan nilai ubudiyah (pengabdian) kepada Allah secara kaffah (menyeluruh), tulus dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam karena Allah SWT, bersegera membersihkan diri dari segala kemunafikan dan ajaran-ajaran yang bertentangan dan berseberangan dengan ajaran Islam, dan tentunya –tidak bisa dipungkiri memang- tidak akan terwujud kecuali dengan melakukan revolusi secara menyeluruh terhadap sistem dan menajemen hidup yang dikelilingi oleh kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan, sistem dikuasai oleh mereka yang selalu berbuat penyimpangan terhadap ajaran dan syariat Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW, lalai dalam beribadah dan berprilaku congkak.
Selama krisis ini masih menyelimuti dunia, dan pemerintahan masih dipegang oleh mereka, selama bidang keilmuan dan science, etika (adab), pengetahuan, undang-undang pemerintahan dan sistem kenegaraan, industri, perdagangan dan kekayaan, masih berada di bawah pengaruh dan tangan mereka, maka sulit bagi seorang muslim untuk hidup dengan tenang dalam rangka menjalankan prinsip yang mereka yakini sesuai dengan manhaj rabbani, bahkan sulit bagi mereka untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata mereka kecuali akan menemui berbagai benturan dan rintangan.
Mustahil bagi seorang muslim menyebarkan agama Islam yang komprehensip dengan segala ketentuan dan cabang-cabangnya, sedang ia masih hidup di tengah negara yang menggunakan undang-undang selain undang-undang Allah, dan berjalan bukan pada manhaj yang di ridlai Allah SWT. Bahkan sangat sulit baginya untuk mentarbiyah keluarganya dengan ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip agama Allah (Islam), membina dengan Akhlak dan etika islam yang murni. Karena rezim kekafiran tidak akan pernah rela terhadapnya dan akan terus berusaha menghalangi langkah mereka dalam menjalankan dan mengaplikasikan apalagi menyebarkan ajaran Islam, bahkan dengan cara membunuhpun akan mereka lakukan, kecuali mereka mau tunduk dan patuh kepada aturan yang mereka buat, berprilaku seperti mereka, sehingga secara berangsur-angsur –jika menuruti kemauan mereka- akan lepas atribut Islam yang mereka sandang, akhlak mereka hancur sementara mereka tidak sadar.
Realisasinya adalah bahwa seorang muslim yang mukhlis harus membersihkan dirinya dari benih-benih kemungkaran dan kedzaliman dengan cara mengaplikasikan hukum dan undang-undang dan syariat Islam secara adil, lurus dan benar.
Sekali lagi saya katakan, bahwa semua ini tidak akan terealisir dan hanya akan menjadi impian belaka selama dunia ini masih berada di bawah kendali para penguasa dzalim dan suka berbuat makar, berbuat kerusakan di muka bumi, dan menjalankan pemerintahan sekehendak dan hawa nafsu mereka. Fakta yang telah kita alami memang demikian, bahwa saat para pengusasa dzalim menguasai pemerintahan, maka orang nomor satu akan yang menjadi penghalang perkembangan ajaran Islam adalah mereka, merekalah yang akan selalu menghalangi terwujudnya perdamaian dan keadilan.
Kita sadari memang sulit menggapai cita-cita dalam memperbaiki dunia, mengembalikan segala urusan dunia ke jalan menuju cahaya ilahi, selama para tughat dan pembuat makar menguasai dan memegang tampuk pemerintahan, baik yang berskala kecil ataupun besar.
Karena itu diantara tuntutan, realisasi dan wujud pengabdian kita terhadap Allah dan Islam adalah bersungguh-sungguh dan giat mengerahkan segala potensi yang kita miliki secara berkala dan berkesinambungan untuk menghancurkan pemerintahan yang kufur, sesat dan dzalim hingga keakar-akarnya dan menggantinya dengan pemimpin yang adil dan pemerintahan yang baik dan benar.
Kemungkinan sebagian kita ada yang bertanya-tanya : bagaimana caranya merevolusi kekuasaaan dan pemerintahan tersebut ? dapat kami jawab, bahwa pada dasarnya usaha ini tidaklah teralisir melalui angan-angan dan mimpi saja, dan merupakan sunnatullah yang ada di muka bumi ini bahwa ada diantara manusia yang selalu berbuat kemungkaran dan kedzaliman, dan memegang pemerintahan dengan cara batil.
Usaha ini tentunya memerlukan strategi dan energi, perlu adanya karakter yang tangguh dan akhlak yang mulia pada setiap orang yang siap mengemban amanah ini, sehingga ia dapat menjalankan roda pemerintahan secara adil dan bijaksana.
Dan merupakan sunnatullah juga bahwa Allah akan mengutus seseorang yang dikehendaki yang memiliki sifat terpuji dan akhlak yang mulia serta kemampuan yang memadai untuk mengemban amanah da’wah dan memangku jabatan dalam pemerintahan. Namun jika ada sekelompok umat yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, memiliki sifat (karakteristik) dan akhlak yang mulia, namun tidak pandai mengoperasikan urusan dunia. Dan pada sisi lain ada sekelompok manusia yang tidak memiliki akhlak dan sifat terpuji, suka berbuat kedzaliman, dan sombong, namun memiliki kapabilitas dalam memangku jabatan dan mengopersikannya, maka tetap tidak menganggapnya sebagai sunnatullah (hukum alam), karena pada akhirnya nanti mereka akan selalu menyebarkan kefasikan dan kedzaliman dan kerusakan di muka bumi, berbuat sesuai dengan hawa nafsu.
Adapun cara merevolusi yang kami maksudkan adalah dengan mempersiapkan jamaah yang shaleh, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berpegang teguh kepada akhlak yang mulia, memiliki sifat dan karakteristik yang terpuji sebagai syarat utama dalam mengoprasikan urusan dunia secara adil, memiliki izzah dan wibawa saat berhadapan dengan pemimpin yang kafir dan sesat beserta antek-anteknya yang telah berperan aktif dalam menyebarkan krisis multidimensi di seluruh dunia, dan memiliki kemampuan, keterampilan dan kompetensi yang lazim dalam memegang tampuk kekuasaan.
_________________________________________________
Makalah ini adalah bagian dari ceramah ust. Abul A’la Al-Maududi yang berjudul “Ad-Da’wah Al-Islamiyah Fikrotan wa Manhajan –da’wah Islam secara fikrah dan manhaj-“ pada acara pertemuan jama’ah Islamiyah yang diadakan di desa “Darul Islam di India” pada bulan April, tahun 1945 M, yang dihadiri oleh sekuruh anggota jamaah Islamiyah di India saat itu.
Professor Termuda di US (Amerika Serikat) adalah ORANG INDONESIA
Professor Termuda di US (Amerika Serikat) adalah ORANG INDONESIA4 Maret 2009
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
temen-temen..coba simak paparan dibawah ini……selamat berjuang……..
Professor Termuda di US (Amerika Serikat) adalah orang indonesia
NAMA lengkapnya adalah Prof Nelson Tansu PhD. Setahun lalu, ketika baru berusia 25 tahun, dia diangkat menjadi guru besar (profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA. Usia yang tergolong sangat belia dengan statusnya tersebut.
Kini, ketika usianya menginjak 26 tahun, Nelson tercatat sebagai profesor termuda di universitas bergengsi wilayah East Coast, Negeri Paman Sam, itu. Sebagai dosen muda, para mahasiswa dan bimbingannya justru rata-rata sudah berumur. Sebab, dia
mengajar tingkat master (S-2), doktor (S-3), bahkan post doctoral. Prestasi dan reputasi Nelson cukup berkibar di kalangan akademisi AS. Puluhan hasil risetnya dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional. Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC.
Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia. Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main. Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam. Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda.
Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Kemana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya. “Saya sangat cinta tanah kelahiran
saya. Dan saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia,” katanya, serius. Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya
sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimik pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa-basi. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras,” kata Nelson menjawab Koran ini.
Adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Posisi resmi Nelson di Lehigh University adalah assistant professor di bidang electrical and computer engineering. Di AS, itu merupakan gelar untuk guru besar baru di perguruan tinggi. “Walaupun saya adalah profesor di jurusan electrical and computer engineering, riset saya sebenarnya l ebih condong ke arah fisika terapan dan quantum electronics,” jelasnya. Sebagai cendekiawan muda, dia menjalani kehidupannya dengan tiada hari tanpa membaca, menulis, serta melakukan riset. Tentunya, dia juga menyiapkan materi serta bahan kuliah bagi para mahasiswanya. Kesibukannya tersebut, jika meminjam istilah di Amerika, bertumpu pada tiga hal. Yakni, learning, teaching, and researching. Boleh jadi, tak ada waktu sedikit pun yang dilalui Nelson dengan santai. Di sana, 24 jam sehari dilaluinya dengan segala aktivitas ilmiah. Waktu yang tersisa tak lebih dari istirahat tidur 4-5 jam per hari. Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon. Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus. Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang enganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu. “Di semester Fall 2003, saya mengajar kelas untuk
tingkat PhD tentang physics and applications of photonics crystals. Di semester Spring 2004, sekarang, saya mengajar kelas untuk mahasiswa senior dan master tentang semiconductor device physics. Begitulah,” ungkap Nelson menjawab soal kegiatan mengajarnya. September hingga Desember atau semester Fall 2004, jadwal mengajar Nelson sudah menanti lagi. Selama semester itu, dia akan mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang applied quantum mechanics for semiconductor nanotechnology. “Selain mengajar kelas-kelas di universitas, saya membimbing beberapa mahasiswa PhD dan post-doctoral research fellow di Lehigh University ini,” jelasnya saat ditanya mengenai kesibukan lainnya di kampus. Nelson termasuk individu yang sukses menggapai mimpi Amerika (American dream). Banyak imigran dan perantau yang mengadu nasib di negeri itu dengan segala persaingannya yang superketat. Di Negeri Paman Sam tersebut, ada cerita sukses seperti aktor yang kini menjadi Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang sebenarnya adalah imigran asal Austria. Kemudian, dalam Kabinet George Walker Bush sekarang juga ada imigrannya, yakni Mente ri Tenaga Kerja Elaine L. Chao. Imigran asal Taipei tersebut merupakan wanita pertama Asian-American yang menjadi menteri selama sejarah AS. Negara Superpower tersebut juga sangat baik menempa bakat serta intelektual Nelson. Lulusan SMA Sutomo 1 Medan itu tiba di AS pada Juli 1995. Di sana, dia menamatkan seluruh pendidikannya mulai S-1 hingga S-3 di University of Wisconsin di Madison. Nelson menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang applied mathematics, electrical engineering, and physics. Sedangkan untuk PhD, dia mengambil bidang electrical engineering. Dari seluruh perjalanan hidup dan karirnya, Nelson mengaku bahwa semua suksesnya itu tak lepas dari dukungan keluarganya. Saat ditanya mengenai siapa yang paling berpengaruh, dia cepat menyebut kedua orang tuanya dan kakeknya. “Mereka menanamkan mengenai pentingnya pendidikan sejak saya masih kecil sekali,” ujarnya. Ada kisah menarik di situ. Ketika masih sekolah dasar, kedua orang tuanya sering membanding-bandingkan Nelson dengan beberapa sepupunya yang sudah doktor. Perbandingan tersebut sebenarnya kurang pas. Sebab, para sepupu Nelson itu jauh di atas usianya. Ada yang 20 tahun lebih tua. Tapi, Nelson kecil menganggapnya serius dan bertekad keras mengimbangi sekaligus melampauinya. Waktu akhirnya menjawab imipian Nelson tersebut. “Jadi, terima kasih buat kedua orang tua saya. Saya memang orang yang suka dengan banyak tantangan. Kita jadi terpacu, gitu,” ungkapnya.
Nelson mengaku, mendiang kakeknya dulu juga ikut memicu semangat serta disiplin belajarnya. “Almarhum kakek saya itu orang yang sangat baik, namun agak keras. Tetapi, karena kerasnya, saya malah menjadi lebih tekun dan berusaha sesempurna mungkin mencapai standar tertinggi dalam melakukan sesuatu,” jelasnya. Sisihkan 300 Doktor AS, tapi Tetap Rendah Hati Nelson Tansu menjadi fisikawan ternama di Amerika. Tapi, hanya sedikit ya ng tahu bahwa guru besar belia itu berasal dari Indonesia. Di sejumlah kesempatan, banyak yang menganggap Nelson ada hubungan famili dengan mantan PM Turki Tansu Ciller. Benarkah? Nama Nelson Tansu memang cukup unik. Sekilas, sama sekali nama itu tidak mengindikasikan identitas etnis, ras, atau asal negeri tertentu. Karena itu, di Negeri Paman Sam, banyak yang keliru membaca, mengetahui, atau berkenalan dengan profesor belia tersebut. Malah ada yang menduga bahwa dia adalah orang Turki. Dugaan itu muncul jika dikaitkan dengan hubungan famili Tansu Ciller, mantan perdana menteri (PM) Turki. Beberapa netters malah tidak segan-segan mencantumkan nama dan kiprah Nelson ke dalam website Turki. Seolah-olah mereka yakin betul bahwa fisikawan belia yang mulai berkibar di lingkaran akademisi AS itu memang berasal dari negerinya Kemal Ataturk. Ada pula yang mengira bahwa Nelson adalah orang Asia Timur, tepatnya Jepang atau Tiongkok . Yang lebih seru, beberapa universitas di Jepang malah terang-terangan melamar Nelson dan meminta dia “kembali” mengajar di Jepang. Seakan-akan Nelson memang orang sana dan pernah mengajar di Negeri Sakura itu. Dilihat dari nama, wajar jika kekeliruan itu terjadi. Begitu juga wajah Nelson yang seperti orang Jepang. Lebih-lebih di Amerika banyak profesor yang keturunan atau berasal dari Asia Timur dan jarang-jarang memang asal Indonesia. Nelson pun hanya senyum-senyum atas segala kekeliruan terhadap dirinya. “Biasanya saya langsung mengoreksi. Saya jelaskan ke mereka bahwa saya asli Indonesia. Mereka memang agak terkejut sih karena memang mungkin jarang ada professor asal aslinya dari Indonesia,”jelas Nelson. Tansu sendiri sesungguhnya bukan marga kalangan Tionghoa. Memang, nenek moyang Nelson dulu Hokkien, dan marganya adalah Tan. Tapi, ketika lahir, Nelson sudah diberi nama belakang “Tansu”, sebagaimana ayahnya, Iskandar Tansu. “Saya suka dengan nama Tansu, kok,” kata Nelson dengan nada bangga. Nelson adalah pemuda mandiri. Semangatnya tinggi, tekun, visioner, dan selalu mematok standar tertinggi dalam kiprah riset dan dunia akademisinya. Orang tua Nelson hanya membiayai hingga tingkat S-1. Selebihnya? Berkat keringat dan prestasi Nelson sendiri. Kuliah tingkat doktor hingga segala keperluan kuliah dan kehidupannya ditanggung lewat beasiswa universitas. “Beasiswa yang saya peroleh sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua kuliah dan kebutuhan di universitas,” katanya. Orang seperti Nelson dengan prestasi akademik tertinggi memang tak sulit memenangi berbagai beasiswa. Jika dihitung-hitung, lusinan penghargaan dan anugerah beasiswa yang pernah dia raih selama ini di AS. Menjadi profesor di Negeri Paman Sam memang sudah menjadi cita-cita dia sejak lama. Walau demikian, posisi assistant professor (profesor muda, Red) tak pernah terbayangkannya bisa diraih pada usia 25 tahun. Coba bandingkan dengan lingkungan keluarga atau masyarakat di Indonesia, umumnya apa yang didapat pemuda 25 tahun? Bahkan, di AS yang negeri supermaju pun reputasi Nelson bukan fenomena umum. Bayangkan, pada usia semuda itu, dia menyandang status guru besar. Sehari-hari dia mengajar program master, doktor, dan bahkan post doctoral. Yang prestisius bagi seorang ilmuwan, ada tiga riset Nelson yang dipatenkan di AS. Kemudian, dua buku teksnya untuk mahasiswa S-1 dalam proses penerbitan. Tapi, bukan Nelson Tansu namanya jika tidak santun dan merendah. Cita-citanya mulia sekali. Dia akan tetap melakukan riset-riset yang hasilnya bermanfaat buat kemanusian dan dunia. Sebagai profesor di AS, dia seperti meniti jalan suci mewujudkan idealisme tersebut. Ketika
mendengar pengakuan cita-cita sejatinya, siapa pun pasti akan terperanjat. Cukup fenomenal. “Sejak SD kelas 3 atau kelas 4 di Medan, saya selalu ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat. Ini benar-benar saya cita-citakan sejak kecil,” ujarnya dengan mimik serius. Tapi, orang bakal mahfum jika melihat sejarah hidupnya. Ketika usia SD, Nelson kecil gemar membaca biografi para ilmuwan- fisikawan AS dan Eropa. Selain Albert Einstein yang menjadi pujaannya, nama-nama besar seperti Werner Heisenberg, Richard Feynman, dan Murray Gell-Mann ternyata sudah diakrabi Nelson cilik. “Mereka hebat. Dari bacaan tersebut, saya benar-benar terkejut, tergugah dengan
prestasi para fisikawan luar biasa itu. Ada yang usianya muda sekali ketika meraih PhD, jadi profesor, dan ada pula yang berhasil menemukan teori yang luar biasa. Mereka masih muda ketika itu,” jelas Nelson penuh kagum. Nelson jadi profesor muda di Lehigh University sejak awal 2003. Untuk bidang teknik dan fisika, universitas itu termasuk unggulan dan papan atas di kawasan East Coast, Negeri Paman Sam. Untuk menjadi profesor di Lehigh, Nelson terlebih dahulu menyisihkan 300 doktor yang resume (CV)-nya juga hebat-hebat. “Seleksinya ketat sekali, sedangkan posisi yang diperebutkan hanya
satu,” ujarnya. Lelaki penggemar buah-buahan dan masakan Padang itu mengaku lega dan beruntung karena dirinya yang terpilih. Menurut Nelson, dari segi gaji dan materi, menjadi profesor di kampus top seperti yang dia alami sekarang sudah cukup lumayan. Berapa sih lumayannya? “Sangat bersainglah. Gaji profesor di universitas private terkemuka di Amerika Serikat adalah sangat kompetitif dibandingkan dengan gaji industri. Jadi, cukup baguslah, he…he…he…,” katanya, menyelipkan senyum. Riwayat hidup dan reputasinya memang wow. Nelson sempat menjadi incaran dan malah “rebutan” kalangan universitas AS dan mancanegara. Ada yang menawari jabatan Associate professor yang lebih tinggi daripada yang dia sandan g sekarang (assistant professor). Ada pula yang menawari gaji dan fasilitas yang lebih heboh daripada Lehigh University. Tawaran-tawaran menggiurkan itu datang dari AS, Kanada, Jerman, dan Taiwan serta berasal dari kampus-kampus top. Semua datang sebelum maupun sesudah Nelson resmi mengajar di Lehigh University. Tapi, segalanya lewat begitu saja. Nelson memilih konsisten, loyal, dan komit dengan universitas di Pennsylvania itu. Tapi, tentu ada pertimbangan khusus yang lain. “Saya memilih ini karena Lehigh memberikan dana research yang sangat signifikan untuk bidang saya, semiconductor nanostructure optoelectronic devices. Lehigh juga memiliki leaderships yang sangat kuat dan ambisinya tinggi menaikkan reputasinya dengan memiliki para profesor paling berpotensi dan ternama untuk melakukan riset.
jadi bagaimana dengan anda sekalian??????????
hidup pertanian indonesia!!!!!!!!!
Bapak Dosen dan Ibu Dosen yang saya hormati……..tolong diadakan percepatan didalam bidang ilmu….baik untuk mahasiswa dan untuk dosen itu sendiri…….Hidup Mahasiswa…….Hidup Dosen……
terimakasih…..apabila ada kesalahan mohon maaf…
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh…….
adptd frm info gue
Cari Blog Ini
Labels
Popular Posts
-
Judul : Manusia Indonesia (sebuah pertanggungjawaban) Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Pu...
-
Resensi Buku Novel Merahnya Merah Judul : Merahnya Merah Penulis : Iwan Simatupang Penerbit ...
-
Resensi Buku Novel Kering Hidup Mesti Terus Meski Misterius Judul : Kering Penulis : Iwan Sima...
-
Puisi-puisi Kahlil Gibran Tentang Waktu, Cinta dan Persahabatan WAKTU Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?…. Kau ingin men...
-
Resensi Buku Novel Orang Asing (1942) Judul : Orang Asing (Judul Asli : L’Etranger) Penulis : Albert Cam...
Archive
-
►
2018
(3)
- ► April 2018 (1)
- ► Maret 2018 (2)
-
►
2017
(31)
- ► November 2017 (1)
- ► September 2017 (2)
- ► Agustus 2017 (1)
- ► April 2017 (1)
- ► Maret 2017 (8)
- ► Januari 2017 (5)
-
►
2016
(132)
- ► Desember 2016 (8)
- ► November 2016 (3)
- ► Oktober 2016 (4)
- ► September 2016 (8)
- ► Agustus 2016 (15)
- ► April 2016 (16)
- ► Maret 2016 (5)
- ► Februari 2016 (15)
- ► Januari 2016 (34)
-
►
2015
(206)
- ► Desember 2015 (11)
- ► November 2015 (20)
- ► Oktober 2015 (24)
- ► September 2015 (32)
- ► Agustus 2015 (26)
- ► April 2015 (29)
- ► Maret 2015 (8)
- ► Februari 2015 (10)
-
►
2014
(57)
- ► Desember 2014 (6)
- ► November 2014 (4)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (11)
- ► Agustus 2014 (4)
-
►
2013
(83)
- ► Desember 2013 (1)
- ► November 2013 (6)
- ► Oktober 2013 (1)
- ► September 2013 (13)
- ► Agustus 2013 (3)
- ► April 2013 (6)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
- ► Januari 2013 (2)
-
►
2012
(62)
- ► Desember 2012 (9)
- ► November 2012 (1)
- ► Oktober 2012 (4)
- ► September 2012 (5)
- ► Agustus 2012 (7)
- ► April 2012 (6)
- ► Maret 2012 (11)
- ► Februari 2012 (1)
-
►
2011
(27)
- ► Desember 2011 (5)
- ► November 2011 (1)
- ► Oktober 2011 (1)
- ► September 2011 (15)
- ► Agustus 2011 (3)
- ► Maret 2011 (1)
-
►
2010
(112)
- ► Desember 2010 (7)
- ► November 2010 (4)
- ► Oktober 2010 (10)
- ► Agustus 2010 (11)
- ► April 2010 (11)
- ► Maret 2010 (11)
- ► Februari 2010 (2)
- ► Januari 2010 (24)
-
▼
2009
(37)
- ▼ Desember 2009 (5)
-
►
November 2009
(19)
- Tantangan Untuk Berhijab
- Kamis,hari pulang massal,banyak kekecewaan Part I
- pulang massal
- keep
- hari hari yang
- kerusuhan
- Aku masih tak bisa menghilangkannya
- Masiih
- Masiih
- Begitulah rasanya
- wawancara dengan "ketenangan" ft drama,
- Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah
- BETWEEN BELIEF AND WORSHIP
- Tanpa judul
- Puisi-puisi Kahlil Gibran Tentang Waktu, Cinta dan...
- Guru
- Wahai Guru-guru
- Minggu,17.44,31/10/09
- Ingin Mengapa !!
- ► Oktober 2009 (9)