HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA HARAPAN ITU MASIH ADA
Pekik kami kandas di ujung - ujung lorong Isak kami berakhir gema darah kami telah beku kami korban - korban zaman yang bejat yang busuk yang munafik yang terlaknat kamilah setengah mayat tersisa yang masih bersama rasa - rasa, harap - harap kamilah yang berteriak tanpa suara Karena sungguh memang pekak telinga mereka karena semua tubuh mereka dialiri racun, haram, mereka kami menginginkan lahirnya malaikat untuk binasakan mereka, musnahkan mereka dari dunia agar anak cucu kami hidup bahagia tanpa mereka di dunia semesta
Hidup tidak cukup untuk hidup Satu nyawa, satu tubuh satu nafas dihembuskan awal mula kehidupan hidup dalam alam sejuta rasa hidup dalam rasa yang sesak hidup ini tak lagi cukup untuk hidup hidup ini butuh sesuatu hidup untuk sang Maha Hidup Untuk- Mu Ya ALLAH : Kami hidup
Disini kami meneriakkan kebenaran Disini kami mengobarkan kesabaran dan disini kami mengimpikan kemenangan tapi teriak kami tanpa suara sabar kami tanpa terasa mimpi kami tanpa do'a akhirnya kami tinggal puing, tinggal abu peramai badai lenyap ditelan zaman
Sesekali aku bahagia sesekali aku sedih itulah hidupku cukup sesekali saja sekali niat terbersit, selamanya badan menjerit sekali hidup, selamnya hidup meski terkadang malu "aku" dibuatnya
Sajak - sajak luka luka - luka yang perih darah - darah yang meneteskan penyesalan bersama - sama meregang nyawa Sajak - sajak luka dalam duka seribu kata Sajak - sajak luka dalam jiwa yang terpana Sajak - sajak luka yang baru saja terasa dikala hari telah senja
Cericit, terangkai disana bersama lambaian nyiur bonsai yang iri, tak tahan, ia pun turut menampakkan suka bagian kosong pada lamunan hampa di hamparan desa nan permai aliran sungai kecil itu masih jernih, tulus, mengikis pasir di bebatuan kecil sungai yang belum dimandii sampah - sampah uranium, kadmium ataupun raksa itu bersih di sini kami menanam bibit- bibit harapan menanti hidup lebih baik di desa ini
Blog ini merangkak sejak 2009. Ditukangi secara santun oleh Asra Wijaya nama akun facebooknya. Di usia segini beliau sudah besar dan ingin jadi penulis. Amin. Mudah-mudahan bermanfaat, kalau tidak maka kreatiflah :-)