dalam sebuah kamar
dalam sebuah kamar.
terdapatlah berbagai jenis benda dan gambar. ada benda hidup ada benda mati dan ada benda gambar. benda
hidup seperti manusia dan semut dan bila ada malaikat dan iblis disana. mungkin
juga kecoa atau seekor singa dalam bentuk pikiran dalam kepala. aku terduduk di
sudut sebelah kiri melihat, mengamati benda benda dalam kamar. apakah ada
sesuatu yang bisa kuambil pelajaran dari mereka. pertama aku memerhatikan meja.
apakah sebenarnya yang mebuat beliau begitu sabar dan tabah menjalani hari. dia
tiada pernah berhenti menjadi rumah bagi buku-buku dan alat tulis dan bisa jadi beberapa barang lain diatasnya. aku beralih apa
yang membuat jam dinding yang tidak berhenti berputar selain elektron dalam
baterainya. Pasti ada sesuatu yang ia
rahasiakan. Aku beranjak, mataku melirik sekarang gambar, dua orang tersenyum di dinding.
menyiratkan perasaan yang sebenarnya atau bukan yang sebenarnya. dua wajah yang
terkurung atau tidak terkurung dalam kesedihan atau kebahagiaan. kemudian aku
berpikir apa yang membuatku berpikir dalam kamar ini.
dalam sebuah kamar
terdapatlah beberapa
jenis kejadian. yang pertama aku yang merasakan kehadiran benda-benda dan yang
kedua, perasaanku bahwa benda-benda seperti meja, manusia, semut, bahkan seekor
singa tengah menyaksikan aku terduduk lesu di sudut sebelah kiri kamar.
dalam sebuah kamar
semua
makhluk bisa jadi saling bijak mengaku bahwa ia lah yang benar. aku sebenarnya
tidak mau begitu tapi apa boleh buat kamarku kamar yang memaksa. tiada lain
tiada bukan.
Kapan kita akan keluar kamar, melihat kamar-kamar lain dengan
kesombongan yang mengobati penyakit-penyakit.
Kapan kita akan masuk ke kamar dimana kedamaian selalu menyakiti. Dimanakah
ada kamar yang didalamnya gambar-gambar tidak pernah mengaku bahwa ia yang
paling benar.
Bukankah prasangka yang selama ini membuat kita selalu terjerat
dalam kamar-kamar. Jika kita lahir di kamar cinta maka mati dan hidup kita tak
layak dalam kamar yang penuh gambar tidak percaya.