Sastra hujan
Tiada api maka tiada panas. Kalau tak ada api tak kan ada asap. Tidak ada panas maka tak ada hujan. Meskipun kadang-kadang panas tak selalu api. Api dan api tak panas bagi Ibrahim.
Hujan. Kali ini aku tertarik untuk
membahas atau membicarakan hujan dalam tulisanku ini. Ini jauh dari kebenaran
untuk kau percayai. Sebab itu aku tidak bertanggung jawab atas kelakuan kalian.
Aku bertanggung jawab
atas kelakuan diriku sendiri. Tulisan ini tidak akan mengajak dan memerintahkan untuk anarki.
Hujan memiliki arti tersendiri
bagi masing-masing makhluk hidup, bahkan makhluk mati sekalipun. Hujan terjadi
karena penguapan air di permukaan bumi kemudian berkondensasi di awan dan turun
sebagai butir-butir air. Itu menurut ahli atau pakar ilmu sains. Bagi sebagian
lain, hujan adalah penanda atau alarm untuk keluar rumah dan bermain air serta
berbahagia dan berkesenangan. Untuk sebagian lain hujan adalah ancaman atau berita
buruk sebab takut kebanjiran.