Kepada Diotima
Temui dan tataplah kebahagiaan: di sela pepohonan dingin semilir
Anggung lenggangkan cecabang
Bak riap rambut penari bersama sinar mentari dan hujan di langit
Tengah bercengkerama di bumi
Keriangan seakan bertangan dan gelorakan musik lantang
Dan cahaya dan bayang-bayang
Melintas lepas dan harmoni di atas bukit
Jauh seperti ribuan
Nada berkelindan pada kelahi-mesra
Atas kecapi
Lemah lembut langit membelai kawan sungainya
Bersama riak keperakan
Kini Ia dekat dan mengosongkan seluruh penuh
Yang tertahan dalam hatinya
Di atas pohonan dan sungai...
Dan belukar hijau, wajah langit terpantul di sungai
Memudar, dan kita kehilangan mereka
Puncak gunung, sendiri, gubuk mungil dan bebatu
Di pangkuannya ia sembunyi
Dan bukit berbaris sekitarnya seperti domba
Berbusana bunga mekar
Selembut wol dan meneguk dingin jernih
Mata air pegunungan
Gerimis luruh bersama benih dan bebunga
Taman di sini,
Yang dekat dan yang jauh meninggalkan kita dan susut dalam bingung-bahagia
Matahari terbenam,
Namun kini, tetiba perigi surga lepas mengalir
Lebih suci dan lebih muda,
Sang Bumi bersama anak mujurnya beranjak dari pemandian
Begitu lincah dan riang
Hijau dedaunan berkilauan dan cerlang keemaasan bunga-bunga...
Putih seperti domba yang diceburkan gembala ke dalam air...
Friedrich Holderlin