Distorsi Historis
Distorsi Historis
Fenomena yang membutakan kita.
Entah darimana saya harus memulai.
Distorsi Historis adalah praktik
penyimpangan penulisan sejarah dengan menyembunyikan atau menghilangkan fakta
tentang prestasi penemuan ilmiah pada era keemasan peradaban islam abad
VIII-XIV.(Husein Heriyanto)
Menurut Ajram(1992), berbagai
buku sejarah sains dan ensiklopedia secara besar-besaran telah melakukan
deviasi(bias) menentang kontribusi besar Ilmuwan Muslim terhadap perkembangan
sains.
Buku-buku dan ensiklopedia-ensiklopedia
tersebut menyebutkan peran sarjana Muslim hanya sebagai transmitter atau pentransfer peradaban klasik(terutama Yunani) ke
Eropa. Sebagai contoh, World Book Encyclopedia(1962), hanya menyebut kontribusi
sarjana Muslim sebanyak 2 kalimat(pada volume 16 tentang Science). Lebih tragis
lagi, banyak penemuan ilmiah penting para sarjana Muslim dalam berbagai
disiplin ilmu dinisbahkan kepada para sarjana Eropa atau Barat.
Bila kita bertanya pada pelajar
awam, siapa yang dijuluki sebagai World’s
First Great Experimenter, maka jawaban yang muncul adalah nama Galileo
Galilei(seperti juga yang saya terima lewat kuliah Konsep Pengembangan Ilmu
Pengetahuan).
Jawaban ini ternyata salah.
Yang benar adalah Al-Biruni.
Al-Biruni sudah banyak sekali
melakukan eksperimen dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan,yang hidup enam
ratus tahun sebelum Galileo. Al-Biruni menulis lebih dari 200 buah karya
ilmiah,diantaranya adalah tentang eksperimen yang ia lakukan, karya Al-Biruni
mencapai 13.000 halaman(tidak termasuk yang hilang) jauh melampaui tulisan
Galileo, bahkan jika mau sombong, kombinasi Galileo dan Newton
sekalipun(Ajram,1992).
Pelajar sekarang termasuk
generasi muda Islam umumnya tidak mengetahui prestasi Al-Biruni, hal itu
persoalan lain. Gejala ketidaktahuan terhadap kecemerkangan prestasi ilmiah
sarjana-sarjana Muslim merupakan gejala umum.
Apa pentingnya mengetahui ini?
Ya, ini sejarah kawan, sejarah
tentang peradaban ilmiah Islam, agama yang sedang kau peluk, yang sedang kau
akui.
Ingat bangsa yang besar adalah
bangsa yang tahu sejarah bangsanya, dan menghargai jasa para pahlawannya.
Ilmuwan masa lalu adalah pahlawan.
Bersambung pada posting
berikutnya
1 comments:
Write commentssetuju...
Reply