Sajak Malam Senin
Sajak Malam Senin
SMS
Mendengung suara gaduh menusuk telingaku. Padahal mataku
tiada melihat kerusuhan
Mendebar dada kiriku. Padahal tiada bahaya yang sedang
mengancam.
Melambat otak kiriku. Padahal, ah.
Malam ini malam senin. Kesepian yang mendalam yang terulang
yang ,ah.
Mak. Anakmu sudah besar sekarang. Sudah tahu apa yang
dirasakan Layla dan Qais. Romeo dan Juliet. Juga hayati
Jam dinding, berdetak akupun kehilangan arti.
Keberadaan dan posisi diri
Aku kemudian menjadi sultan di kerajaan-kerajaan
Kemudian menjadi pengemis di perempatan jalan
Menjadi apa saja yang terbayangkan. Kecuali seorang jantan yang memperoleh kemenangan.
Itu saja yang belum sanggup aku gambarkan.
Kemudian mendengung lagi mendebar lagi melambat lagi.
Berputar-putar sampai pagi, sampai malam kembali.
Sampai ada aroma baru yang membangunkan dan Jam dinding
berhenti dan aku menemukan diri sendiri berdiri diatas kemenangan