Aneh 2
Sosok
itu sekarang terbujur di ruang ICU. Tidak boleh ada orang yang masuk kesana kecuali
dokter dan orang tertentu yang sudah dapat izin dari petugas rumah sakit.
Begitu cepat rasanya waktu berlalu. Baru kemarin dia meneleponku, kemarin juga ia
terlihat riang gembira senang hati mengangkat trofi kemenangannya
tinggi-tinggi.
Padahal baru sekitar 24 jam ia merayakan perasaan senangnya.
Sekarang gadis itu harus tergelatak tidak sadarkan diri, membiarkan tubuhnya di
belit dengan slang-slang plastik, kabel-kabel yang rumit menempel di dadanya.
Mulut dan hidungnya di bungkusi songkok yang dihubungkan dengan tabung oksigen.
Mengenai
ruangan ICU, kemudian kuketahui istilah ini adalah singkatan dari Intensif Care Unit. Unit Perawatan
Intensif, menurut terjemahan bebas ku. Bila dibandingkan tingkatnya, ruangan
ini adalah setingkat diatas IGD(Instalasi Gawat Darurat).
Apakah
gerangan yang membuat dokter memindahkannya keruangan macam itu?
Mengapa tidak
di ruangan sebelumnya saja ? Kan aku lebih leluasa mengusap keningnya dan
memandangi wajahnya, sambil berdoa disampingnya atau membisikkan janji-janji
dan memanggil namanya?
Ah..Dokter
itu tentu lebih tahu apa yang seharusnya ia lakukan. Sudah ratusan bahkan
mungkin ribuan orang sakit yang dia tangani.
Kecelakaan
itu telah membuatnya Sarah kehilangan kesadarannya. Terakhir dia bilang lewat
telepon padaku. ”Kalau kau tidak datang aku akan menangis”. Kata seorang saksi
mata, tepat sesudah lampu merah berganti ke hijau terjadinya tabrakan itu. Mobil
yang nekat menerobos lampu merah menabraknya dari samping. Harusnya dia tidak
bernasib demikian.
Kini
ia sudah terbaring di ICU. Beberapa tahun yang lalu aku ingat, tidak lama
setelah Kakek di pindahkan ke ICU, ia sudah kehilangan nyawa saat dibawa para
dokter keluar.
Kemudian
suara ambulans yang mengiang-ngiang. Semua anggota keluarga menangis. Kakek
telah berpulang ke Rahmatullah. Ibu, bibi, paman, semuanya ,tidak terkecuali
aku meneteskan air mata.
Mungkinkah
gara-gara ICU itu? Apakah ICU itu adalah kamar pencabut nyawa? Mungkinkah para
dokter disini sengaja memasukkan si gadis itu untuk dicabut nyawanya? Tidak
tidak mungkin. Dokter tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Aku seharusnya
sudah bisa menjawab pertanyaan masa kecil dulu. ICU bukan kamar pencabut nyawa
meskipun banyak nyawa yang terpanggil ke Yang Maha Kuasa kebetulan di tempat
itu.
Ah
jangan-jangan ini mimpi lagi. Kucubit kedua lenganku. Terasa sakit. Ini bukan
mimpi. Ini kenyataaan.
1 comments:
Write commentsCukup unik dan menyentuh, tapi belum paham dg hub di bagian aneh 1, yang lorong kampus dan pakaian seba hitam..
Reply