Perjalanan Mendapatkan Buku James Redfield Manuskrip Celestine : Memilih Mana yang dahulu ; Tetralogi Buru atau?
Setelah
berbelas-belas jam menunggu, empat buah buku celestine James Redfield akhirnya
diantarkan juga oleh seorang petugas TIKI. Buku pertama The Celestine Prophecy a.k.a Manuskrip Celestine, kedua The Celestine Vision a.k.a Visi Celestine, ketiga The Secret of Shambala a.k.a Rahasia Shambala
dan yang keempat The Tenth Insight a.k.a Wawasan Kesepuluh. Saya mengenal
Celestine ini dari situs internet. Waktu itu saya sedang membaca postingan
tentang trilogi terpopuler di dunia. Dua yang saya ingat yaitu The
Lord of The Rings oleh J. R. R. Tolkien
dan The Hunger Games by Suzanne Collins.
Saya juga tidak tahu kenapa nama James Redfield menyelip dalam postingan tersebut. Yang jelas, novel beliau katanya banyak mengubah kehidupan pembacanya. Selain itu, pernah juga menjadi buku best seller di dunia. Saya penasaran dan berakhir dengan pembelian online.
Perjalanan
membeli untuk memiliki buku-buku James ini tidak begitu lama. Pertama saya cek
ke Balubur. Karena disana stoknya habis, saya cek lagi ke rumah buku di Jalan Diponegoro,
Bandung.
Lengkap
harganya 145 ribu. Sebelumnya saya sempat mengecek di situs rumah-buku.net yang
berdomisili di Arcamanik harganya total 133 ribu. Lumayan hemat sebungkus
nasi (dua bungkus juga bisa ding). Saya memilih untuk membeli online di
rumah-buku.net.
Keempat
buku tersebut sudah ditangan saya sekarang. Tetapi saya bingung mau
mendahulukan yang mana Tetralogi Buru atau Celestine? Masalahnya, buku pertama tetralogi buru baru saja saya tamatkan, dan ceritanya serasa
tanggung, akan tetapi tiga buku selanjutnya cukup tebal. Dua buku tetralogi
buru : anak semua bangsa dan rumah kaca saja, lebih tebal daripada 4 Celestine
karya James ini. Akhirnya karena bingung saya melanjutkan Dunia Sophie yang
sedang terbengkalai.
Maafkan kepada pembaca yang bingung dengan orasi a.k.a celoteh saya ini. Mungkin kurang bermanfaat, setidaknya menambah ilmu, lebih baik ketimbang mendengar orasi-orasi janji-janji politisi yang gila jabatan dan kedudukan.
Supaya
tidak terjadi miskomunikasi ada baiknya saya menjelaskan apa itu tetralogi buru,
tetralogi celestine dan dunia sophie yang saya maksud dalam postingan yang
seperempat ngawur ini.
Tetralogi
Buru : Terdiri dari Bumi Manusia, Anak semua Bangsa,Jejak Langkah, dan Rumah
Kaca. Ini adalah karya Pramoedya Ananta Toer. Beliau adalah satu-satunya orang
Indonesia yang acap masuk nominasi untuk memenangi Nobel Sastra. Tetralogi Buru
ini bergenre Roman Sejarah. Dengan Minke(seorang pribumi) yang menjadi tokoh
utama. Tetralogi ini dilarang beredar oleh kejagung tahun 1981(alasannya gak
tau) dan sudah diterjemahkan lebih dari 40 bahasa asing.
Manuskrip Celestine: Novel Karangan James Redfield (Amerika) Tentang pencarian Manuskrip Kuno yang berisi 9 wawasan rahasia di Peru oleh Charlene. Diterjemahkan ke 34 bahasa.
Dunia Sophie : Novel Filsafat karangang Jostein Gaarder (Penulis Norwegia tahun 1991) sudah diterjemahkan ke dalam 53 bahasa. Bercerita tentang Sophie Amundsen yang mendapatkan surat misterius dari seseorang yang mengajarkannya filsafat.
Rumah
buku di Jalan Diponegoro berbeda dengan rumah-buku.net yang berdiam di
Arcamanik.
Untuk
lebih lengkapnya dan jelasnya silahkan googling bagi yang berkenan.
2 comments
Write commentsItu belum ada yang wawasan keduabelas. :he""
Replysetahu saya baru segitu mas. baru tetraloginya
Reply