Ulang Tahun 20
Pukul
10 malam di atas kasur
Makhluk
baru hadir berjudi ke dunia
Empat
kilogram massanya
Dalam
kehendak Maha Cinta
Lahirlah
lelaki pemalu
Bernama ...
Dalam
kehendak Maha Cinta
20
tahun lalu , 12 Juli
Lahirlah
lelaki Asra Wijaya
Padahal Tigapuluh
tahun lalu
Asra
Wijaya sudah eksis dalam kuda pikiran ayahnya
Dalam
Kehendak Maha Cinta
Sekarang
seperlima abad kehidupannya
Dalam
takdir Maha Cinta
Berjalanlah
ia dijalur-jalur panjang
Mencari
bulir atau butir kebenaran
Berlarilah
ia di jalur pacuan nasib
Mencoba
menghargai diri sendiri
Terjatuhlah
ia di jebakan-jebakan kehidupan
Merasakan
ketiadaan dan kesenangan
Dalam
Cinta Sang Maha Cinta
Merindulah
ia laksana muatan negatif yang melintasi inti
Meragulah
ia seperti penganut skeptisme abadi
Sebatang
badan memenuhi gravitasi
Sebentuk
jiwa dan pikiran mengelana ke luar dunia
Sekarang
hidupnya belum selesai...
Hidupnya
belum selesai sebelum Maha Cinta menakdir
Sekarang
dia menghadapi pilihan dan ancaman. Menimbang-nimbang mana kiranya
Besi
yang tidak menghancurkan badan
Mana
perang yang tidak mematahkan punggung
Mana
batu yang tidak mematahkan pundak
Dalam
Maha Cinta aku Asra Wijaya 20 tahun sudah
Mencari
makna mana diri sebenarnya
Mana
diri yang lebih sebenarnya
Sampai
sekarang belum berbuat apa-apa selain mengacau saja
Sampai
kapankah masa akan kembali ke Maha Cinta
Di
jendela kulihat mereka tersenyum kepada Dajjal
Di
menara-menara mereka merana ditipu
Hiduplah
Sra tanpa ketakutan akan hari esok
Berjuanglah
Sra tanpa kecemasan akan takdir besok
Kuatkanlah
dalam dalam karena hari ini adalah hari milikmu