Tertawalah, sebelum tertawa itu diharamkan !
Senin 16 November 2015
Hari ini bangun pagi. Tidak.
Sarapan pagi bukan dengan nasi yang diaduk dengan airmata. Periksa jam. Jam
dinding sudah lebih sebulan mati. Laptop juga mati. Sepertinya malam tadi lampu
mati. Sebelum tidur laptopku nyala. Cuma baterainya tak ada. Jika listrik
mati,otomatis dia mati. Namun lampu indikatornya menyala. Berarti listrik mati
kemudian nyala lagi. Akan tetapi laptop tidak bisa hidup sendiri mesti ditekan
tombol power lagi. Tidak bisa lihat
jam laptop, tablet juga mati. Jam terakhir adalah 01.42 saat streaming kuliah adam smith capitalism dan karl
marx communism.
Tablet tidak bisa menunjukkan apapun.
Jam dinding mati 09.40. Jam HP tidak tampak, sebab HP-nya sembunyi entah
dimana. Dengan sedikit pertimbangan, laptop kunyalakan lagi. Ah, kutekan tombol
power. Lama kemudian nyala. Mungkin
gegara ada flash disk yang tertancap
disana. Kucabut. Kuketik password. Jam 08.38. kuliah TA2 jam 9 pagi. Aku segera
mandi dan gosok gigi.
Sehabis itu aku berpakaian dan
pintu diketuk oleh tukang galon. Aku ke lantai dua mengambil 3 galon air
kosong. Satunya sudah ada di bawah. Kubiarkan meja belajarku berdiri dengan
beberapa catatan diatasnya. Tadi malam aku mengkhatamkan buku peta pemikiran karl marx. Sebelum tidur
aku juga browsing mulai dari stand up comedy di youtube, baca-baca mojok.co, banyak yang menarik di sana, mencari
tau tentang sain exupery, voltaire,
donny gahral adian, dan muhammad al fayyadl, o ya tengah malam itu juga ada sms
dari Ikhsan sang mahasiswa seni lukis itb selaku ketua lingkar sastra itb itu
me-request diskusi sastra dan
politik. Namun kutolak karena ilmu yang kurang.
Aku berangkat ke kampus jam 9.00.
Sebelumnya kumatikan dulu rice cooker
dengan mencabut colokannya. Dan kucas tablet. Ya membuat diriku merasa menjadi
seorang pengatur. Angkot caheum ledeng
warna hijau itu ngetem hampir sepuluh
menit. Seorang mahasiswi yang tadi sudah masuk angkot dan duduk itu keluar
kembali. Entah bagaimana pertimbangannya. Aku sampai di Batan kira-kira jam
9.15. Lalu masuk melalui gerbang matematika melewati gedung laboratoria
mesin, dan memandangi
kendaraan-kendaraan telanjang yang sudah dibongkar. Kolam mesin yang angker dan
menuju kelas TA2 (baca : te a dua) di gedung teknik fisika lantai 4.
Aku naik lift. Dan ada seorang yang tergesa. Aku menekan tombol bukan
lambang <!> tetapi lamban >!< yang sering tertukar. Bahkan saat mengetikkan
catatan ini, lambang ini tertukar lagi bagiku. Sehingga orang yang terburu-buru
tadi bisa masuk lift dan berangkat ke
atas bersamaku. Berdua di dalam lift
ini. Dia adalah seorang perempuan. Dan orang ketiga tidak ada. Aku punya
pengalaman biasa tentang tombol lift ini. Pernah ada orang yang terburu-buru
juga. Dan aku menekan tombol yang salah sehingga mempercepat pintu lift tertutup
dan dia tidak ikut naik lift mungkin kloter berikutnya. Aku sedikit merasa
bersalah. Tombol yang kumaksud adalah tombol itu yang bisa dipencet dari dalam.
Fungsinya adalah untuk menutup pintu lift dan menahan pintu lift agar tetap
terbuka lebih lama. (bila ada orang yang ingin masuk). Sebab pintu lift ini akan menutup dalam jangka waktu
tertentu secara otomatis. Aku juga pernah punya pengalaman biasa. Aku pernah
buru-buru dan ingin masuk lift karena
memaksakan tubuhku terjepit pintu lift.
Gara-gara aku yang memaksa dan mungkin gara-gara time-response dari lift
itu agak lama aku sempat merasakan sakit.
Saat diapit pintu itu dan beberapa centi
sekon kemudian pintu lift itu membuka lagi. Tetapi untung
saja sensornya masih bekerja. Kalau tidak mungkin tubuhku sudah remuk dan orang
yang berada dalam lift barangkali
akan histeris atau berkata : Dasar bodoh !
Lain kali aku mungkin bisa
bercerita lebih jauh tentang cara kerja lift.
Aku sudah tiba di ruangan kelas
TA2. Di lantai 4. Sudah ada 3 orang disana. Pak Agus, Oki dan Kiki. Begitu tiba,
Kiki sudah mengajak persentasi di depan. Sebab Pak Agus meminta persentasi
kemajuan tugas akhir. Lanjut saja. Jam
10 kelas sudah selesai dan menyusul kelas selanjutnya RLT. RLT dimulai. O Ya
jarak ruang kelas TA2 dengan RLT ini cuma sekitar limabelas langkah saja. Pak Romadon menjelaskan tentang perhitungan
CLTD saat aku menulis ini dalam kertas HVS. FYI RLT adalah singkatan dari nama
mata kuliah Rekayasa Lingkungan Termal.
Jam 12 harusnya aku bimbingan dengan kiki ke Pak FX. Kiki
sudah membuat janji. Sebelum berangkat kuliah tadi aku membawa beberapa buku.
Yaitu buku novel dan ringkasan. Novel ada 3 suratan
takdir, candide, si lugu(voltaire) dan terbang malam(sain exupery). Dan
intisari filsafat imam al ghazali. Target minggu ini adalah menyelasaikan
bacaan-bacaan itu.
Pak Romadon menceritakan tentang
kriteria perancangan bangunan dari sisi termal. Ia berkisah juga tentang gedung
CC(campus center) yang awalnya tidak
ingin di-install AC. Padahal dinding
utara dan selatannya itu dari kaca transparan. Sehingga panas. Tentu saja
ujung-ujungnnya dipasangi AC.
Namun demikian, banyak juga yang
terbuka sehingga menghubungkan ruangan AC dengan luar. AC-nya akan cepat jebol, komentar beliau. Dan beberapa jendela juga
sering dibuka, padahal AC sedang menyala.
Maunya awalnya green building
tetapi indoor air health-nya
bermasalah. Tidak nyaman dan tidak memuaskan manusia. Batasan utama tetap harus
comfort. Sedangkan pemakaian energi
menjadi urusan setelah itu. Green buliding. Setelah standar comfortness manusia terpenuhi baru
menghemat energi sebersar mungkin.
Antroposentris
Jam 11 aku beli gorengan 2003,
dengan dua ribu rupiah, dapat tiga gorengan. Satu bakwan, satu tahu dan satu
tempe. Serta kubeli es jeruk depan kampus itu. Aku duduk di kubus sembari
memandangi jalanan yang ramai. Huh..
Jam 12 aku ke Pak FX dengan Kiki
dan bimbingan. Setelah selesai aku pulang ke kosan. Beli nasi dulu tanpa lauk
ke warung nasi padang itu. Sebab aku punya telur rebus tadi malam. Masih bisa dimakan
sebab belum dikuliti.
Makan dan kenyang, aku tertidur, bangun-bangun sudah jam 5 sore.
Aku memeriksa tablet dan hari ini ternyata ada workshop dadakan dari tiben. Pelayannya adalah Nona Unis. Mahasiswi
cantik jurusan kriya ITB itu. Keyword-nya
adalah workshop penulisan eh salah workshop melukis
wajah pujaan hati. Jangan bayangkan wajah yang tersingkap ala Emanuel Levinas,
kukira ini adalah wajah yang terdiri atas mata pipi hidung mulut dan lain lain.
Aku akan sempatkan datang.
Malam itu dibuka dengan duel
otak. Aku dan Haris bermain. Tidak lama, Romo Sandy dan Pater Yudki bergabung.
Tidak lama, cuma sejam. Unis memulai workshop.
Dia niat banget. Menyiapkan segala
sesuatunya. Mulai dari slide
persentasi, sampai ke alat dan media lukis. Ada slide tentang penjelasan seni dan lain-lain. Dan semacam kertas
dengan karton kuas cat, pensil. Malam itu kami melukis Chelsea Islan. Diantara
sekitar 10 kami. Mungkin lukisanku paling buruk. Aku memang tidak pandai
melukis. Nah, sebelum workshop ada
yang bertanya bagaimana jika belum punya pujaan hati mesti melukis siapa?
Tertawalah mereka. “Tertawalah !”
seruku, “Sebelum tertawa itu diharamkan”.