Tanah Ladiang Kedong
Ladiang
kedong berayun sampai menemu bahu salah seorang dari dua lelaki 50
tahunan yang tengah bergumul itu. Sobeklah daging tua dan darah muncrat lepas.
Seperti air mancur dari keran yang Haris mainkan di taman bunga TK. Merah
seperti sirup marjan bulan puasa, atau darah kerbau tatkala lehernya bertemu
pisau kala hari raya haji. Orang-orang cuma bisa menyaksikan. Tidak satupun
dari mereka yang tampak ada niat untuk melerai. Bisa-bisa kalau ikut campur, malah
mereka yang tertebas tajamnya parang.