Ngigau 1 : Story of Color
Ada cerita tentang warna.
Bukan mitos ataupun legenda. Setiap hari
mengikutinya. Bukan dalam pelajaran matematika, logika apalagi bahasa.
Ada cerita tentang warna.
Yang indah dan memesona. Yang kuat dan lemah
lembut. Yang ada dan tidak dianggap.
Ada cerita tentang warna. Maukah kau
mendengarkannya.
Simak baik-baik. Sebaik hati menjalani kehidupan.
Suatu hari Tuhan menciptakan warna.
Dialah yang pertama : putih.
Untuk pasangannya Tuhan ciptakan hitam.
Hitam dan putih awalnya adalah satu. Seperti
empat negara dalam legenda.
Hitam adalah tenang kuat dan berwibawa.
Putih adalah lembut indah dan bersahaja
Suatu hari entah kenapa.
Putih berjalan di dalam kaca, prisma namanya. Sampai ia
melihat dirinya terbagi tujuh.
Merah Jingga Kuning dan lainnya.
Putih sadar. Dia bukanlah dirinya. Dia hanya
gabungan dari warna lainnya. Ia temukan dirinya sebenarnya.
Ia bercerita kepada hitam. Hitam yang wibawa
entah kenapa murka. Mengetahui putih bukanlah yang sebenarnya.
Apa disangka tak bisa diterka. Seperti jalan
hidup manusia.
Warna akan selalu menemukan pasangannya. Warna
mungkin hanya frekuensi tertangkap mata. Tapi warna sudah menunjukkan betapa
kuasa yang Maha Esa.
Bukankah warna punya identitasnya? Ia juga akan
selalu terima disanding dengan warna lain. Meskipun terkadang, mata tak
setuju melihatnya. Cerita tentang warna memang kurang menarik. Dibandingkan
kisah cinta dalam kehidupan.
Apa artinya warna bagi kehidupan? Yang jelas.
Warna juga seperti kehidupan, kombinasinya membuat enak mata. Mengespresikan
kehidupan.
Ingatkah kita kepada lampu merah? Tempat anjal
dan pengamen mengais rejeki?
Ingatkah kita bendera kuning? Tanda ada orang
meniggal?
Ingatkah kita kepada warna pink di kertas diary
remaja kasmaran?
Ingatkah kita merah?Darah yang merembes ketika
kita luka?
Ingatkah kita hitam? Langit malam yang kelam
Ingatkah kita oranye senja? Di ufuk barat.
Warna akan selalu menghiasi kehidupan. Kehidupan
akan selalu penuh warna. Meskipun tidak selalu mengenakkan mata. Karena mata
juga bukan sudut pandang kehidupan yang hakikat.
Selama ada kehidupan, warna akan menjadi analogi
yang seksi untuk diperbandingkan.
Ada cerita tentang warna yang belum selesai.
Karena memang selesai itu bukanlah kenyataan.