11 Mei 2014 Kemarin Hari Sabtu
Sudah lama sekali
rasanya aku tidak berjumpa dengan Microsoft
Word. Selama beberapa minggu atau bulan terakhir ini aku hanya menjumpai pdf ke pdf sesekali power point.
Lalu, hari ini aku tergerak lagi untuk bermain jari di atas tuts keyboard laptopku. Sebelumnya jejari ini
tidak kupakai untuk mengetik . Tetapi main alat musik keyboard atau gitar juga yang lain-lainnya, yang rasanya akan
menjadi lain bila tulisan ini hanya menjelaskan kegiatan jari-jariku.
Pada beberapa
hari yang lalu aku menyaksikan launching
buku Dilan. Launching ini tentu saja
menghadirkan penulis bukunya : Pidi Baiq. Acaranya diadakan oleh Mizan di landmark Braga, Bandung. Di sana aku mendapat
ceramah. Kata beliau(si penceramah garis miring Pidi Baiq) kalau tidak salah
ingat dan salah ketik begini : “Tidakkah kau berpikir bahwa apa yang membuatmu
masih terbangun pagi ini. Apa yang bisa menjagamu hingga tidur kembali ? Tidakkah
kau menghargai hal-hal yang sudah kau alami hari ini. Maka tulislah karena
waktu akan membuatmu lupa dan menulis dapat mengingatkannya.
Oke tanpa memperpanjang
mukaddimah dan basa basi bisu, aku akan mencoba mengurai apa saja yang sudah
terjadi dalam hidupku hari ini. (10 Mei 2014). Tulisan ini selesai 11 Mei.
Hari ini hari
Sabtu. Aku jadi selalu ingat bahwa besok adalah minggu dan aku pernah menulis sajak
yang berjudul Sadjak Sabtra Sabtru.
Namun sajak itu sekarang sedang bisu di dalam blog yang sedang menunggu untuk
di non-aktifkan karena tunggakan biaya parkir domainnya belum dilunasi olehku.
Hari ini aku
bangun pukul tujuh pagi. Aku ingat bahwa tadi malam aku berjanji untuk
menjemput gitar Ramos ke kosannya. Aku berjanji untuk meminjamnya tadi malam. Ramos
ini temanku yang baik dan unik dan di lain kesempatan aku tidak janji untuk
menceritakannya padamu.
Akhir-akhir
ini aku merasakan rindu yang sangat mendalam. Dan untuk kata Rindu aku jadi
selalu ingat bahwa aku pernah menulis lagi sajak Rindu ada tiga buah. Silahkan
bagi kamu yang tidak penasaran untuk tidak membacanya di postingan lain di blog
pribadiku ini. Bermain gitar. Jadi
sebenarnya aku sudah mencari gitar di seluruh Bandung tentunya dengan bantuan
si internet. Setelah bertemu toko yang menjual gitar, aku pun menjelajahi
menggerayangi satu per satu isinya.
Namun,
beruntungnya dari enam toko yang aku kunjungi gak ada yang cocok. Bukan karena
senarnya kurang atau ukurannya yang belum pas tetapi alasan modern : tidak ada
gitar
cort atau yamaha asli yang harganya di bawah 300 ribu. Jadi niat beli gitar ini ditunda dulu sampai waktu yang tidak ditentukan. Sampai ada uang dan Tuhan mengizinkan.
cort atau yamaha asli yang harganya di bawah 300 ribu. Jadi niat beli gitar ini ditunda dulu sampai waktu yang tidak ditentukan. Sampai ada uang dan Tuhan mengizinkan.
Jam 8 pagi ku
gas belalang tempurku menuju kosan ramos di Babakan Siliwangi. Ef wai ai kosanku itu di dekat Balubur
(yang sekarang sudah jadi terminal). Jadi lumayan mendaki-lah jalan yang kulalui. Namun untuk melepas rindu dengan bermain
gitar semuanya aku tempuh dan aku lakukan sepenuh tenaga. Setelah sampai di
kosan Ramos, aku segera menelponnya tentu supaya dia tahu kalau aku sudah di depan
kosannya menunggu.
Namun sayang.
Telepon ku tidak diangkat, mungkin hp nya lagi silent. Jadi kuambil langkah yang tidak solutif yaitu meng-sms-nya.
Supaya hemat pulsa. Aku pun duduk di depan pagar besi kosannya sambil ngutak-ngatik hape. Kubuka www.twitter.com aku log ini dengan username
dan password punyaku dan kulihat ternyata ada notifikasi baru yaitu : Seorang
temanku bernama Anonim (yang baru kenalan denganku di landmark braga) mengirimkan fotoku bersama surayah Pidi Baiq.
FYI, Saat itu
aku lupa membawa hape, padahal semua orang pada minta tanda tangan di buku dan
fobar alias foto bareng dengan surayah. Maka dengan tanpa malu aku berkenalan
dengan salah seorang yang juga mengantri disana demi mendapatkan foto dengan si
Pidi. Aku pun mendapatkan kesempatan. Kesempatan bahwa dia juga punya kamera
dan minta di fotokan ya sudah. Simbiosis mutualisme.
Tidak lama
kemudian Ramos datang dengan membawa tas gitar yamaha. Yang aku kira didalamnya
ada gitarnya juga.
“Terima kasih Bro udah bangunin.
Tadi malam sampai jam 12 di kampus ngerjain tugas.” “Asik” jawabku spontan.
Iya aku tidak
tahu mau bilang apa. Biasanya aku merasa bersalah membangunkan orang yang
sedang nyenyak tertidur di kosanku dengan memutar lagu Queen keras-keras. Namun kali ini beda, Ramos malah berterima
kasih dibangunkan. Aneh memang dia. Katanya dia mau ada agenda jam 9. Mau ke
tempat siapa gitu. Aku sebenarnya tidak peduli. Yang penting gitarnya kupinjam.
Sudah. Aneh memang aku.
Lalu aku
dengan senang hati meluncur menuju kosan tercinta. Karena sebelumnya sudah
menanjak, maka sekarang gilirannya aku memacu sepeda tanpa mendayung. Seperti
hidup saja. Kadang-kadang begini kadang kadang begitu.
Sesampainya di
kosan aku segera membuka tas gitar dan mengeluarkannya. Sebenarnya di tengah
perjalanan juga aku sempat membuka gitarnya karena penasaran dengan isinya. Apakah
Ramos membohongiku? Benarkah ini gitar? Atau akordion? Pianika? Jangan jangan
ini trenggiling ataukah boneka. Ah aku merasa aku garing. Sebuah gitar yamaha
C315. Senarnya nilon. Padahal aku maunya yang string dari kawat. Terima saja
namanya juga meminjam. Kata suara bisikan dari dalam kepalaku. Kayak hidup juga
minjam itu pikirku tidak bisa banyak milih dan kalau sudah selesai
dikembalikan.
Di kosan aku
berlagak seperti orang yang sudah jago main gitar. Meskipun senar 6, (senar
enam itu senar paling atas dan paling besar ukurannya pada gitar 6 senar yang
lengkap senarnya). For your information itu nadanya E. Nah senar yhilang aku
tetap bisa memainkan kunci-kunci gitar dengan semawut makanya dari suatu lagu
aku tidak pernah betah dan segera pindah ke lagu lainnya. Aku rasa main gitar
dan melepaskan kerinduan dengan benda mati yang mirip lekukan tubuh wanita
seksi itu sudah cukup.
Aku segera
lapar dan ingin makan. Maka dari itu kubeli-lah nasi dan aku makan dengan porsi
sarapan pagi. Jam 10. Aku sarapan pagi dengan nasi, sayur sop, terdiri dari
kentang wortel dkk, dan martabak mie yang sudah kutuntaskan pembuatannya
semalam.
Setelah
kenyang mataku menjadi berat. Sepertinya bukan gaya gravitasi penyebabnya
tetapi perutku menariknya. Aku tertidur.
Dan aku tidak
ingat mimpi apa.
Pukul 4 sore
aku terbangun dari tidur. Aku tidak tahu apa yang membangunkanku. Namun aku
selalu bersyukur kepada Tuhan dengan membaca doa dan pujian untuknya. Bangun
tidur aku lapar lagi.
Aku segera
mencuci muka dan beranjak mencari makanan. Bukan kemana-mana melainkan ke
warung Bu Imut, langganan baruku. Untungya aku masih punya stok martabak mie.
Kalau kau mau datanglah ke kosanku. Aku sering memasak martabak mie. Aku makan
nasi lagi yaitu makanan yang tidak pernah membuatku bosan memakannya. Sejak
kecil, bahkan aku lupa kapan pertama kali aku makan nasi. Dengan dua terong
ungu goreng dan martabak mie aku santap lagi bahan bakar ini.
Aku kenyang
dan inilah hebatnya makan itu, bisa membuat kenyang dan puas meskipun masih
banyak saudara saudari sesama manusia disana yang belum dapat makan hari ini.
Yang makan pasti kenyang.
Aku pulang dan
main gitar lagi kumainkan beberapa lagu dari pidi baiq yang penting nianya, aku
bertanya kepadaku. Setelah capek meskipun lagu belum selesai karena memang aku
tidak hapal lirik apalagi kuncinya. Hanya asal saja, yang penting asal.
Hari beranjak
malam aku memutuskan untuk mandi, pake sabun pake sampo dan air, tanpa mikir
sebelumnya.
Malam ini aku
buka handphone. Kulihat notifikasi di grup line sudah cukup banyak kubuka satu
per satu.
Kemudian ada
salah seorang teman mengajakku sebenarnya bukan aku saja yang diajak semua
nggota grup tentunya. Ke BCN (Braga Culinary Night) karena aku pikir aku sudah
makan dan masih kenyang aku mengajak ke Taman Musik di Jalan Belitung dekat SMA
3 dan 5.
Seorang teman
kemudian bertanya
Teman : “Ada apa sraa?”
Aku : “Ih Nikita pura2 nggak tau. Ada orang2 main musik”
Teman : “Oh gitu ya. Jemput Sra”
Aku : “Mau Nik? Alamat kamu dimana? Aku pake belalang tempur tapi”
Teman : “Yuk. Naik apa masnya? Belalang tempur gapapa Sra. Aku belum
pernah naik belalang tempur(grasshopper). Nih belalang gede”. Nikita mengirim
sebuah gambar belalang warna hijau.
Aku : “Hahaha kocak... Nanti kamu naik..aku giring2 soalnya
sadelnya satu.. Tapi tenang rodanya dua kok.”
Teman : “Yah kayak yang di ganesha dong sra? Haha”
# sorisalah
kamar(Cony)
Aku : “Mirip ya? Tp d ganesha bayar”
Teman : “Kalo kamu? *bales
disini* gaenak berisik di grup* hahahahha” beralih ke direct chat. *tapi masih
dilanjut hha
Aku : “Bayar juga dong”
Teman : “Ahahaha
Bela
Belajar KO Sra
sana.”
KO itu bukan kau ya, itu nama
mata kuliah kami Kontrol Otomatik namanya keren tapi gak sekeren itu yakinlah
padaku
Aku : “Gak perlu belajar. Biar gak nyesel”
Teman : “Iya juga sih. Belajar ga belajar sama aja?”
Aku : “Kamu gak belajar gitu? Kalo aku sih rencananya belajar..
Tapi mau malam mingguan dulu
Beda dong”
Teman : “Belajarlah. Ini lg mau pulang, mau bikin pr. Huh pengen malam
mingguan. Kamu suka film ga? Lg ada screening film eropa di lawang wangi.”
Aku : “O ya ? suka”
Kemudian
beliau memposting poster
Aku : “Ya hati-hati. Aku sukanya film
amerika sm indonesia tapi.
Apalagi yg ada
natalie portman atau di caprio atau robert downy atau dedy mizwar.
Banyak
la Kalo kamu?”
Teman : “Hati2 apa?”
Aku : “Btw lawang wangi dimana ya Nik”
Teman : “Oh kalaau aku biasany tertarik sama film2
eropa”. Prancis atau inggris. Film amerika sama indonesia juga banyak yang
menarik
Aku : “Kan mau pulang... siapa tau ada
monster jahat di jalan.”
Teman : “Tau film bbc? Aku kebanyakan nontonfilm
semacam itu hehe. Lawang wangi itu di dago atas”. Hahaha. Alhamduillah ini udah
sampe rumah dan ga ketemu monster jahat td di jalan J.
Aku : “BBC itu organisasi apa? O.. turut
bersuka cita. Berarti monster ybs udah pulang juga. Tp bukan ke rumah kamu ke
rumah sakit hahahaha.”
Teman : “BBC itu saluran tv nya orang bule Sra haha”
Aku : ”Bentar2 berarti kenal Benedict
Cumberbath dong ya?”
Teman : “Oh monster jahat rumahnya di rumah sakit
ya?” Tau aja sih gak kenal wehwhwhw.Kamu suka?
Aku : “O yang
sering nyiarin series2 ya? Suka siapa? Benedict? Sekarang belum gak tahu kalo
nanti malem.
Teman : “Entahlah aku ga ada TV kabel di rumah Cuma
suka donlot aja film2 nya hehe”
Aku: “Nomaden
kadang2 kadang di hati manusia”.
Teman : “Hhaha
emangnya kenapa nanti malem?” Ah ya maaf baru ngerti.
Aku : “Ooo...
Anak torrent juga ya?” Aku belum.
Teman : “Anak
bunda ayah sih tapi suka pake aplikasi torrent. Hehe” Film jenis apa Sra yg
kamu suka?
Aku : “Ooo...
hahaha...Tapi gak kayak aku pasti. Kalo aku pasti setting max upload speednya
1kbps. Bukan anak mama papa?”
Aku lagi : “Jenis
apa ya? Kurang tau.. Aku sukany film yg karya Nolan, Steven Spielberg, Quentin
Tarantino, Martin Scorcese. Maap ya sok tau”. Pokoknya yang ada twice ending
ato twist aja deh.
Karena lama
tidak membalas aku kirim
Aku : “Kamu
lagi sholat?”
Teman : “Wahaha
kecil banget ya itu?” Eh sori tadi baterenya abis. Iya ah bunda bukan mama papa
(cat happy)” Waa aku juga sukaaa. Pernah coba nonton karyanya Wong Kar Wai?
Teman lagi : “Hmm
gak solat Sra? O iya udah isya ya? Kamu udah solat?. Eh maksudna yg pertama gak
pake tanda tanya haha. Aku lagi gak solat.”
Aku : “Siapa
itu? Aku belum”
Teman : “ Itu
sutradaranya sra. Dari hongkong kalo gasalah. Salah satu film buatan dia
judulnya Oldboy. Solat dulu sanaaaaa
Aku : “O Okokok
aku solat menghadap kiblat.”
Teman : “Hati-hati
ya”
Aku : “Kenapa?
Oldboy kayak pernah denger”
Teman : “Hati-hati
sajadahnya terbalik. Iya mungkin kamu pernah denger. Itu twistnya kacau sih
keren banget. Bener2 ga ketebak.”
Aku : “Okok ...
aku di masjid aja apa ya biar gak
kebalik.”
Teman : “Iya di
masjid aja sra daripada malam mingguan cuma di kamar.”
Aku : “Jadi
sedih” Oldboy yang main siapa aja Nik?
Teman : “Ha
jangan dong. Lagi cerahloh malam ini. Wa gak inget sra. Aktor hongkong semua.
Ga ada yg aku kenal juga hehe.”
Aku : “Ceritain
dong.. iya cerah sih”
Teman : “Yah
jangan ceritain dong gak seru jadinya.”
Aku : “Bener
juga. Gak usah berarti.. Udah slsai Prnya?”
Teman : “Pokoknya
ada orang yg dikurung di kamar hotel selama bertahun2. Tapi dia sendiri ga tau
kenapa dia dikurung. Akhirnya tetep cerita belom nih baru juga selesai mandi.”
Aku : “Abis
mandi langsung tidur gitu?”
Ah capek lain
kali sambung lagi ya, sekarang udah jam 1 disini. Saatnya minum kopi dan baca
buku. Dengarkan suara hati yang berseri karena sekarang sudah hari minggu.