Halaman Satu
Aku
sebenarnya tidak tahu darimana harus memulai. Tetapi bukankah dengan menulis
kata “aku” di awal tadi aku sudah memulai? Barangkali semua ini memang diawali
dari absurditas Albert Camus. Dari diskusi Absurditas Camus di unit tiben ITB.
Dari aku masuk unit lingkar sastra, dari aku masuk ITB, dari aku SMA, SMP, SD,
dari aku yang lahir dari rahim ibu karena ayah. Dari kakek dan nenek, dan dari
yang Maha Awal.
Tentang
diskusi absurditas, yang dibawakan oleh saudara Choirul Muttaqin, mahasiswa ITB
angkatan 2012 SITH. Pemuda dari Rembang, Jawa Tengah ini membahas komentar
Camus terhadap dunia yang absurd, tidak bermakna.
Sebuah
fenomena memang harus terjadi tanpa harus kita ketahui maknanya. Camus berkata
begini(dalam bahasa Indonesia)
"Jika kita terus mendari apa unsur yang menyusun kebahagiaan, kita tidak akan pernah bahagia. Jika kita terus mencari makna kehidupan, kita tidak pernah bisa hidup"