Ngigau 7
Katanya sih mau melakukan lupa.
Tapi malah buka profilnya melulu
Katanya ish sudah sadar
Tapi belum bisa membedakan mana yang asumsi dan fakta
Katanya sih sudah dewasa
Tapi pola perasaan seperti anak kecil
Seharusnya semakin dewasa orang, semakin bijaklah ia, semakin besarlah ruang akalnya untuk menimbang mana yang benar dan mana yang kurang benar. Mana yang tangan kanan mana yang kedua tangan. Mana yang senyum dan mana kebencian yang seperti senyum.
Katanya sih mau melakukan lupa.
Semakin mau,, semakin ingat. O alam semesta, o atom carbon.
Kemana lagi aku sembunyi. Perlukah aku masuk ke cryogenic agar terlepas semuanya?
Perlukah?
Katanya sih semakin bertambah umur, semakin bertambah ingatan, semakin luas pula pandangan, semakin bijak bestari pula dalam bertindak.
Sekarang aku bertanya. Mana dulu logika yang tajam seperti mata samurai
Mana bukti bertambahnya usia, mana buktinya. Bahwa aku semakin jadi manusia.
Katanya sih begitu
Tapi malah buka profilnya melulu
Katanya ish sudah sadar
Tapi belum bisa membedakan mana yang asumsi dan fakta
Katanya sih sudah dewasa
Tapi pola perasaan seperti anak kecil
Seharusnya semakin dewasa orang, semakin bijaklah ia, semakin besarlah ruang akalnya untuk menimbang mana yang benar dan mana yang kurang benar. Mana yang tangan kanan mana yang kedua tangan. Mana yang senyum dan mana kebencian yang seperti senyum.
Katanya sih mau melakukan lupa.
Semakin mau,, semakin ingat. O alam semesta, o atom carbon.
Kemana lagi aku sembunyi. Perlukah aku masuk ke cryogenic agar terlepas semuanya?
Perlukah?
Katanya sih semakin bertambah umur, semakin bertambah ingatan, semakin luas pula pandangan, semakin bijak bestari pula dalam bertindak.
Sekarang aku bertanya. Mana dulu logika yang tajam seperti mata samurai
Mana bukti bertambahnya usia, mana buktinya. Bahwa aku semakin jadi manusia.
Katanya sih begitu