Sajak Ladang Umur
Sajak Ladang Umur (buat Kiki Intan Mayangsari)
nyatalah rambut dipotong masa nafas yang kau songsong,
jalan laut mesti ombak menggulung biar lenyap aneka kabung
Ibarat menggali sumur, mencari mata air, sampai jiwa hingga maut, begitulah hidup
Senja indah pantai, matahari pamit jemput magrib, seribu lapis brownies, dan sekeliling batang lilin yang hendak disulap sajakku ini,
Tetapi hanya mantra kedaluwarsa yang terisa dariku
Kau tetaplah ada bersama seluruh tanpa segala
Tentang tulip, Picasso tak kuasa melukiskannya dalam pot
Kau tahu, dialah masa lalu, kau bukan dirinya
Hidup barangkali menanam dan mati soal memanen
Di ladang umur, semailah benih bunga, rawatlah tulip muda, dan petik keanggunan cinta
Kenanglah, dua belas kuncup bertambah, tumbuh menantang bumi
Bandung, 9 April 2015