g minor sembilan pada mekanika klasik
air mata selalu leleh oleh gravitasi
sepertikan buah apel ia.
cinta,
vibrasi dawai perasaan yang melemparkan jiwa melambung
mengangkasa
mengapung di atmosfer sampai bikin teler
mengobarkan pemberontakan mungil pada kejatuhan apel sebagai
jelmaan takdir
kulitnya yang masa
segera mengelupas
dan diperas Tuhan
menjadi saripati takdir,
menetes
jatuh di
cawan
manusia
dan ingatlah
lesung pipi manusia bukan tempayan
penampung air mata
Bandung, 2015