Matahari di atas Jembatan, Lebaran Hutan Impian
Rumput lebaran ingin menyalamisatu-satu setan yang baru saja
dilepas ikatannya oleh Tuhan.
Rumput lebaran ingin menyalami
satu-satu insan yang baru saja
dianggap lulus ujian penyetaraan.
Sapi-sapi tak sabaran mau main layangan di padang
bersama anak-anak tuyul hasil perkalian sungai dengan angin.
Kapal terbang berharap mencoba menyaingi kapal selam dari sungai musi dan
makanan khas propinsi Palembang.
Hijau menghampar hijau menggelepar hijau belukar tempat bersemayam ular-ular penggoda air mata di deras air sungai air danau air di mangkuk cekung kerinduan.
Gelombang cahaya melintas berkelebat ke dalam smartphonemenandakan bulan baru mau berangkat ke dalam sakutempat berkumpul bertimbun debu duka embun.
Gelombang suara menguar di udara mencari rumah tempat siputmerangkak rindu.
Gelombang nafsu mengakar menembus kelakar zakar yang berpijar di atmosfertubuh udara selimut jiwa.
Nah saatnya serius, setan sudah pura-pura bubar,kambing sudah menyamar jadi tukang kebun dan cinta sudah menjadi lainlilin pun menjadi dingin seperti bunga lili.
Saatnya bercanda berpeluk mesradan saling mengecup a la a lakalau dirasa belum cukup, tambakan doasemoga semua puisi menyucikan maknaatas nama apa saja.
Bandung, 2016