Kau yang nyata
Luka ibu jariku saat terburu-buru ingin menuliskan kerinduan
padamu
Kulit tergesek dengan tepi buku tulis
Gatal dan geli yang kurasakan
Perasaan manalagi yang belum kukhatamkan selain cintaku
padamu ?
Kitab mana lagi yang belum kubakar selain yang menceritakan
ujung pertemuan kita ?
Maut, waw, maut
Aku tak sedikitpun takut
Tak ada yang dapat merebut
Kau yang nyata
Bandung, 2015