Lebih dari itu, aku tetaplah manusia
Kendaraan lalu lintas pulang pergi
Dari kiri ke kanan dari kanan ke kiri
Ada mobil, motor, dan sepeda
Mobil angkot, motor vespa dan sepeda onta
Warna putih, warna merah dan hitam
Semua seumpama rasa
Yang berjalan membekas pada sejarah
Hidup yang abadi
Haru, gembira, kesal, dongkol, lara, dan duka
Puas, kecewa, luka, dan trauma
Lebih dari itu
Manusia-manusia berkehendak sesuka nafsu
Hati disingkirkan, moral diketepikan, rasa iba dimusnahkan
Tanah-tanah dibetonkan, bukit-bukit diratakan, hutan-hutan
dialihfungsikan
Sementara lahan digerus terus
Mata air dimampatkan ke dalam botol dan dijual kepada
manusia
Sawah ladang diganti perumahan, real estate dan
pabrik-pabrik atas nama pembangunan
Manusia-manusia maksa manusia kerja kera ! kerja kera !
Seumpama monyet yang diikat lehernya
Dan disuruh memanjat
kelapa buat tuannya
Manusia-manusia jadi raja manusia jadi kera
Manusia-manusia mabuk kekuasaan gila harta
Manusia-manusia merampas bumi setiap inci
Membikin injakan kaki dimana saja
Lalu aku bertanya, “Jika seluruh bumi diinjak
Kemana lagi kening akan bersujud ?”
Lebih dari itu
Tuhan di langit mana sedang tertawa
Bandung, 2015