Postmodernisme a la Derrida,
Mekanika Kuantum, dan Jodoh Objektif : Sebuah Cocoklogi Ekstrem
“ Ada banyak macam mata. Bahkan Sphinx juga memiliki mata; dan oleh
sebab itu ada banyak macam kebenaran, dan oleh sebab itu tidak ada kebenaran.”-Nietzsche-
Apa itu
postmodernisme?
Sebuah anekdot lucu berpendapat.
Postmodernisme adalah ketika kau bermain bola di lapangan dan terserah mau
membuat gol ke gawang siapa(sebab modernisme hanya menginginkan kau untuk
membuat gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan).
[Resensi Film] Stranger Than Fiction
Sutradara : Marc Forster
Artis : Will Ferrell; Maggie Gyllenhaal; Dustin
Hoffman; Queen Latifah; Emma Thompson
Produksi : Mandate Pictures
Distributed by : Columbia Pictures
Tanggal Rilis : 10 November 2006
Durasi : 113 menit
Kabarnya, Marc Forster (sutrada
berkebangsaan Jerman) ini juga menyutradarai film Finding Neverland (2004) ,
The Kite Runner (2007), dan Quantum
of Solace (2008). Kali ini filmnya bercerita tentang dunia Harold yang
menjadi karakter utama sebuah novel. Harold yang hidupnya bagai robot kemudian
sadar bahwa ada narasi yang menjelaskan
rutinitasnya selayaknya narasi novel.
dimulai tiga detik lagi
Keciap mana lagi yang mau kau sambangi
bila kebenaran tengah tersenyum di sebelah wajah
Ketersingkapan macam apa lagi
yang kau ingin ia menghadap
sedang telanjang sudah ia berserah
pintu sekarang menganga, berhentilah mengintip melalui
lubang kunci.
revolusi tiga detik lagi, kau mesti i’tidal
dari rukuk melankoli
Bandung, 2015
Komposisi dalam Komposisi
(buat Azistustra)
Komposisi bukan semangkuk indomie yang bisa kau pesan siang
ini
Komposisi bukan ukuran, sebab ukuran urusan pemikiran
Sementara komposisi mungkin pemakaman perasaan
Yang sudah mati dan mesti kau hayati kembali
“Tuhan, aku pesan komposisi sekomposisi”
Bandung, 2015
Buat Cica
Cica, berhentilah merangkak di dinding absurd itu !
bebaskan tangan dan kakimu meraih menggapai
segala memilih memulih luka
Cica, tataplah getaran sayap Mikail !
dan terbanglah bersama amal menuju cinta
Lupai keluh derita,
Hilangkan buruk prasangka,
Raihlah hari ini sepenuhnya...
Bandung, 2015
Buat Nini
Manusia runtuh atas ketaksadaran
Didiktum Sigmund pada si Bingung
Freud, Lacan berdamailah dengan alam !
Sebab cinta melampaui kesadaran pertimbangan
Bangunkan Bily di lereng November
Katakan padanya : Mengabu sudah seluruh September !
Dilahap sirna
nyala api
lilin
kemegahan usia
Bandung, 2015
Mati subuh
Di tubuh gempal masih
berimpit sepasang setan
menggoda tidur semakin dalam
telinga berdengung menutup adzan
subuh tersungkur di pembaringan
kencing setan menenggelamkan arwah
mimpi menarik selimut hasrat
dingin mengikat kafan erat
dengan malaikat tersenyum lewat
kematian
makin dinding
dari tepi dipan
Bandung, 2015
Subuh penghabisan
Naum nyawaku pada
fajar
Menyerah sungguh segala
Pasrah tubuh jiwa rebah
Diri lelah
Naum ruhku
dipanggil adzan
Pecah sunyi patah gairah
Kalah benar jerih payah
Tuhan perindu
Tuhan cemburu
Ia cinta
Ia sabda
Aku mesti istirah
Bandung, 2015
matinya seekor burung yang belum sempat terbeli seorang pemuda melankoli
burung terkurung murungsangkarnya sayap sendiri
gemboknya prasangka budi
burung terkurung murung
selamat pagi
sarapan sunyi
burung terkurung murung
beku hati mati nurani
innalillahi
Bandung, 2015
Tertawalah, sebelum tertawa itu diharamkan !
Senin 16 November 2015
Hari ini bangun pagi. Tidak.
Sarapan pagi bukan dengan nasi yang diaduk dengan airmata. Periksa jam. Jam
dinding sudah lebih sebulan mati. Laptop juga mati. Sepertinya malam tadi lampu
mati. Sebelum tidur laptopku nyala. Cuma baterainya tak ada. Jika listrik
mati,otomatis dia mati. Namun lampu indikatornya menyala. Berarti listrik mati
kemudian nyala lagi. Akan tetapi laptop tidak bisa hidup sendiri mesti ditekan
tombol power lagi. Tidak bisa lihat
jam laptop, tablet juga mati. Jam terakhir adalah 01.42 saat streaming kuliah adam smith capitalism dan karl
marx communism.
Afirmasi
Aku tidak tahu apa makna semua
peristiwa yang kualami selama sebulan kebelakang ini. Kalau bisa aku
berpendapat, aku hanya dapat menebak saja, apa hikmah dan pelajaran dibaliknya.
Jikalau memang ia tidak berani menampakkan diri dalam bentuk peristiwa itu. Dua
minggu aku sakit kepala, dikarenakan gejala sinusitis, dua hari kemudian aku
diare. Barangkali Dia yang di atas sana ingin menghapuskan beberapa catatan
dosaku yang sudah menumpuk. Sebuah komedi tragis juga menjadi pertunjukan yang
ia ingin saksikan melalui diriku yang menjadi tokoh utama.
fantasi
Seuntai bayangan langit yang menyingkap
Dari genangan air di jalan
Di gang kecil sempit itu
Seumpama serbuan kenangan masa lalu
Sebentuk senyum khayali sembunyi
Di balik cermin yang kuintip
sesudah mandi
laksana jujur perasaan yang dipendam
busuk dan layu
lalu mati
Bandung 2015
Hajar Terus
1
Sementara kutulis puwisi-puwisi ini
Teruslah menyembah adinda
Teruslah sembahyang kekasih
Biar, biar bait terakhir adalah adegan kukecup keningmu yang
terbiasa sujud
Dan titimangsanya jiwa yang melampaui cinta dan kebenaran
2
Sementara bayang wajahku semakin kabur, teruslah becermin
jiwa
Teruskan zikir mengikir tabir antara kita
Biar kasyaf
Biar tajalli
Malam yang tinggal sepertiga jangan kau risih
Subuh yang diujung zikir jangan kau cemas
Kau dan aku tak terjangkau waktu
Kau : yang kuakui
Aku: yang kau akui
Teruskan sampai alif sampai ya
Bandung, 2015
pemuda malam itu
Sebatang orang sebut saja seorang pemuda
Bimbang
Duduk saja ia di atas kursi panjang sendirian
Memandang ruang-ruang yang sudah
Kelam padahal baru jam sembilan
Ia menyisir sekitar, adakah kebahagiaan terselipcecer diantara sekretariat-sekretariat unit kegiatan mahaiswa kampus itu?
Tidak ia temukan apapun
Kecuali khayalan tentang pertanyaan dan keirian diri
Mengapa begini adanya? Kenapa tidak bukan begini? Begitu
misalnya...
Ia mulai iri kepada botol-botol aqua bekas, koran-koran yang
bertebaran di atas meja, bahkan pada sampah yang terlempar di jalan dan pohon
yang sudah akan tidur
Mereka ada dalam dirinya saja
Pemuda bimbang ini bertanya lagi
Mengapa aku harus ada bagi diri ini?
Uh. Ia melemparkan diri ke kehampaan, ia sampah di jalan pencarian
Kepada hampa terlempar ia
Dengan kaki, tangan dan pikiran serta satu dua pertanyaan
Yang akan menjadi penderitaan bagi dirinya
Barangkali bimbang akan bimbing ia pada ke benar an.
Bandung, 2015
kerjasama
Gelap tak dapat mengabarkan kematian cahaya
Tanpa segaris luka pada tubuhnya
Aku tak bisa mencintaimu tanpa rindu
Dan segores cemburu pada khayalan fantasiku
Realita tak mungkin bicara tentang imaji yang membumbung
Realita adalah dirinya sendiri yang bisa diperkosa seluruh
alat
Bandung, 2015
Come to Me Kemurungan
Datanglah wahai kemurungan
Serangserbulah diriku, ini
Datanglah berombongan, jangan sendiri
Agar ramai sampai hilang, aku
Datanglah wahai kemurungan
Abukan aku dalam sunyi
Hingga sirna dari kerumunan orang-orang yang hilang
bersamaku
Bandung, 2015
Kangen-pengen-dikelonin
Kangen-kangen-kangen
Pengen-pengen-pengen
Dikelonin-dikelonin-dikelonin
Yang umur tambah tua makin rindu sunyi berdua
Berdua sunyi berdua sunyi berdua
Kisah kasih kisah rindu kangen pengen berdua dikelonin
Kening kecup mesra, ah ah ,selepas puisi selepas keindahan selepas
kasih sayang
Cinta-cinta-cinta dan kasih sayang
Berjumpa bertemu leleh jadi segala
Bentuk kehidupan romantis khidmat khusyuk
Ekstase-ekstase-ekstase-ekstase
Murung kata-kata bersembunyi dibalik perasaan
Bertopeng-topeng murung sembunyi dalam raut muka dalam cakap
bicara
Murung sembunyi dalam demam dalam sakit berselimut dendam
Dalam badang yang meradang
Murung dimana lagi kalau bukan di selaput tipis pembungkus
misteri apa misteri apa murung saja
Murung-murung-murung-murung
Patah jantung hanyut terbawa murung terbang burung terkurung
dalam sangkar murung hinggap padaku pada padaku murung murung murung murung
Bandung, 2015
Kemurungan
Dengan tangan berdebu dosa
Mustahil pasti kurengkuh kasihmu penuh
Dengan kemurungan sepanjang nafas
Dayaku tak ada memeluk wujudmu
Sedingin laut malam kemurungan
Membungkus tulangku
Kecemasan segala, segala perasaan takut bermuara
Pada diri yang rendah, seperti berkumpulnya air
Pada lubang-lubang bumi
Aku hina fana
Bandung, 2015
Buku tulis baru
Aku punya buku baru
buku tulis isi seratus
Kubeli di toko buku tadi
Bisa ditulis dan digambar
Bisa dilempar juga dibakar
Buat hangatkan badan, bila cuaca dingin
Buat lampiaskan dendam, bila hati sedang ingin
Aku punya buku baru
Saat orang-orang beli sedan dan pacar baru
Aku memilih menulis buku
Demi perasaan dan segala keterlemparan
Yang tidak pernah kutahu dan hanya mampu kurasakan
Dendam, sedih,rindu,hanyut,haru, senang, dan gembira,
sesuatu yang mengalir dan selalu kuhayati dalam kehidupan ini
Bandung 2015
Whole Lotta Love
Ruh Jimmy Page terbang
Menancap dalam tubuh seorang
Pemuda malam ini
Dengan gitar seadanya
Dia replika nada-nada
Dia rapalkan bunyi distorsi
Dalam Whole Lotta Love
Sayang, pita suara Robert Plant sembunyi di belukar puisi
Bandung, 2015
Kemurungan
Siapa tak ingin ditimpa kemurungan
Bersiaplah mati dicekik rasa hambar
Aku memaksa diri untuk tidak menulis puisi hujan maka
seketika
Aku beku kedinginan
Aku ingin menyala dan hangat tetapi sia-sia hujan menangkupku
dalam kemurungan
Bandung 2015
Yang
Yang, maafkan aku malam ini
Aku sudah bosan dengan saya
Aku mau tidur selamanya
Sampai sayang
Aku ingin pulang, ingin dan sangat ingin, bersamamu
Aku ingin, senang, senyum dan tertawa, bersamamu
Aku mau menangis di dadamu,
Aku mau menangis dengan air mata yang naik keatas pipimu dan
turun menuju lembah lesung pipi dan hanyut terserap di bibir merahmu
Malam ini mari sini, bawa aku pulang demi Tuhan
Ayo aku bosan sabar bosan menunggu, ayo, mari sebelum aku
mati , aku sudah berjanji dengan izrail, kau punya waktu sebelas detik lagi
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
...
Bandung, 2015
kangen
kangenseumpama jalan
kan ada buntunya juga
kangen
sepertikan asa
kan ada putusnya jua
kangen
selayaknya ikatan
terlalu kuat ia menyakitkan
terlalu lemah ia rawan terlepaskan
kangen
hidupku ibarat kangen
yang tiada putus-putus
dan tak pula sambung menyambung
Bandung, 2015
Filsafat Jodoh Bagian Ketiga
Sampailah kita pada bagian
ketiga
Filsafat Jodoh
Karena pernyataan menarik tentang
Wanita yang Baik untuk Lelaki yang baik pada kesempatan sebelumnya (bagian 2).
Kali ini kita akan mencoba
membahas firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 26.
Pemaparan ini diambil dari blog
Rizki Lesus
Yang Baik hanya untuk yang baik?
AnNur ayat 26
dari sini kebawah diambil dari blog berikut (alumni ITB) dengan sedikit perbaikan.
https://rizkilesus.wordpress.com/2010/05/02/yang-baik-hanya-untuk-yang-baik-annur-ayat-26/
اَÙ„ْخـَبِيـْثــاَتُ
Ù„ِÙ„ْØ®َبِÙŠْثـِÙŠْÙ†َ Ùˆَ اْلخَبِÙŠْØ«ُــوْÙ†َ Ù„ِÙ„ْØ®َبِÙŠْثاَتِ
Ùˆَ الطَّÙŠِّبَاتُ Ù„ِلطَّÙŠِّبِÙŠْÙ†َ Ùˆَ الطَّÙŠِّبُÙˆْÙ†َ Ù„ِلطَّÙŠِّبَاتِ.
Filsafat Jodoh bagian kedua : Mendegar Keciap Burung dan Fungsi Waktu
Apa artinya bersambung ? apakah
sebuah kelanjutan kronologis atau hanya berkaitan? Entahlah. Yang jelas ini aku
anggap sebagai sambungan dari Filsafat Jodoh bagian pertama.
Bagian kedua
Filsafat Jodoh : Mendegar Keciap
Burung dan Fungsi Waktu
Sore menjelang malam itu. Aku
mengajukan satu pertanyaan kepada tiga pemikir ITB. Institut Tiang Bendera.
Dialah Okie, Haris, dan Choirul.
Filsfafat Jodoh Bagian Pertama
jo·doh 1 n orang yg cocok menjadi suami
atau istri; pasangan hidup; imbangan: berhati-hatilah dl memilih --; 2 n sesuatu yg
cocok sehingga menjadi sepasang; pasangan: mana -- sepatu ini; 3 a cocok;
tepat: ia
telah meminum obat itu, tetapi tidak --;
TETAPI MAKNA TIDAK
BERHENTI PADA KAMUS
Filsfafat Jodoh Bagian Pertama
Apa yang saya pikirkan pertama
kali kala menulis tulisan ini? Tidak tahu. Yang jelas ada beberapa poin yang
berputar dalam kepala saya saat mendengar kata jodoh. Salah satu idea random itu adalah apa hubungan
jodoh dengan bodoh? Apakah dengan memikirkan jodoh kita bisa menjadi bodoh?
Entahlah yang jelas jodoh tentu berkaitan dengan filsafat. Err?
Tulisan ini berjudulkan Filsafat
Jodoh. Dengan seenaknya saya memadukan dua kata ini biar terdengar enak dan
keren. Filsafat adalah sesuatu yang mesti kita pelajari dulu baru nanti kita
definisikan sesuai komposisi dan selera masing-masing. Setidaknya begitulah
kata Bung Hatta dalam pembukaannya dalam buku Alam Pikiran Yunani. Lalu
bagaimana dengan jodoh? Apakah begitu juga? Sesuatu yang mesti kita kecap
dahulu baru nanti kita artikan ? hmmm tentu saja terserah. Yang jelas tulisan
ini tidak akan membawa kemana-kemana kecuali anda sebagai pembaca memutuskan
untuk pergi ke mana-mana.
ngigau 34
Menjawab seribu pertanyaan dan tantangan dari sepotong
kalimat yang tak jelas ujung pangkalnya
Sesuatu bukan hal yang beku sebelum mati
Ia adalah air adalah udara yang berubah bentuk menjadi apa
Buat apa demi apa dan apa-apa
Tiada yang lebih bijak daripada kediaman cinta dan rindu
yang membara
Membakar diri menjadi abu menjadi baru menjadi kisah menjadi
kasih
Sampai hilang diri sampai hilang diri sampai lebur nanti
Bandung, 2015
malam turun ikan
Ketika malam sampai ke bawah leher
Pandang tenggelam di lautan prasangka
Memburu satu dua ikan
Buat berbagi cerita sampai lupa
Bahwa dunia memang begini-begini saja
Berputar pada siklus hasrat-pasrah-hasrat-pasrah
Biar tinggal nama atas nama malam
Dan dua ikan yang berkejaran
Lepaskan dan bebaskan
Bandung, 2015
puisi pelajaran
Termodinamika mana yang menjelaskan tentang mekanisme rindu ?
Matematika apa yang dapat menyelesaikan kangen ?
Filsafat bagaimanakah yang sanggup menahankan kehilangan ?
Bahasa puisi, bahas kehidupan dengan segala daya ledak
perasaan !
Bandung, 2015
Sepuisi sebelum tidur
aku akan tidurtidak ada dongeng
aku ingin tenang tak mau cengeng
aku akan tidur
biar dengkur atau leleh liur
aku tak peduli
aku akan tidur
dengan siapa
aku tak ingin peduli
aku akan tidur,
kalau kau ingin bertemu, nanti saja setelah aku bangun
bila tak sabar, singgah saja dalam mimpiku
itu pun kalau tidurku sampai mimpi
aku tidur
selamat malam
selamat berjuang
sampai jumpa
hmmmmmmm
ah.
Bandung 2015
Buat Marina Oktari a.k.a Iik
jika hidup adalah berenang
menyelamlah dalam kedalaman orang-orang
sambil mengapung di batas permukaan uang
jika hidup adalah berjuang
tetap kuat tetap melawan
segala kecemasan dan penderitaan
tetap kuat tetap melawan
segala kecemasan dan penderitaan
Huh, hidup, sebenarnya sederhana, cuma pusaran hasrat dan pasrah di lautan masa
hidup sederhana, hanya tafsirnya yang berjuta-juta
hidup? Mesti terus meski misterius
Hiduplah sepenuh nyawa
seluas cinta sepuas takwa
hidup sederhana, hanya tafsirnya yang berjuta-juta
hidup? Mesti terus meski misterius
Hiduplah sepenuh nyawa
seluas cinta sepuas takwa
jika hidup sudah, maka bersiaplah menuju kekekalan
umur seperti air, mengalir dan terus
maka berenanglah sebelum hanyut,
berenanglah sebelum salju, sebelum membeku
maka berenanglah sebelum hanyut,
berenanglah sebelum salju, sebelum membeku
Bandung, 2015
panjang umur iik, maaf seadanya
[Resensi Buku] Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre
Resensi Buku Filsafat
Eksistensialisme Jean Paul Sartre
Judul : Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre
Penulis : A. Setyo Wibowo dan Majalah Driyarkara
Penerbit : Kanisius
Cetakan : V, 2015
Tebal : 227hlm
Harga : Rp
Untuk mengenang 100 tahun kematian
filsuf besar eksistensialisme, Jean-Paul Sartre, beberapa tokoh intelektual
dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menulis tentang beliau. Setelah dimuat
di jurnal Driyarkara Th. XXVIII
no.4/2006, kemudian Penerbit Kanisius menerbitkannya dalam bentuk buku. Dan
ditambah dengan tulisan Ito-Prajna Nugroho dengan judul : “Diri dan ‘Ketiadaan’
dalam Filsafat Sartre : Memahami Kesalahpahaman Sartre atas Fenomenologi
Husserl”.
Buku ini sejatinya adalah mencoba
menjelaskan Sartre dengan berbagai perspektif. Perspektif itu mulai dari
historis kehidupan Sartre, karya-karyanya serta kehidupan pribadinya. Tulisan
keroyokan yang mencoba menjelaskan siapa dan apa Sartre ini menjadi buku yang
sangat saya suka. Dengan bentuk dan struktur jurnal, tulisan di dalam buku ini
terkesan ilmiah dan bernilai akademik.
[Resensi Buku] Novel Khotbah di Atas Bukit Kuntowijoyo
Novel Khotbah di Atas Bukit
Penulis :
Kuntowijoyo
Penerbit :
Bentang
Cetakan :
I. 2008
Tebal :
iv+ 198 hlm; 20,5 cm
Harga :
Rp
Khotbah di Atas Bukit bercerita
tentang Barman, seorang laki-laki tua (65 tahun) pensiunan pegawai negeri.
Barman yang ingin menyepi di masa tuanya memutuskan hidup di villa di
perbukitan. Apa yang akan kau bayangkan dengan vila di bukit? Tentu saja udara
segar, keheningan dan pemandangan hiijau. Suasana sejuk dan damai. Ketenangan
dan ketentraman.
Bobi, anaknya menyediakan
fasilitas itu. Sebagai anak yang berbakti, Bobi juga menyertakan ‘perawat’ bagi sang ayah. Popi namanya, perempuan muda,
berkulit kuning, tinggi semampai, tak terlampau kurus atau pula gemuk, cukup
proporsional, dan tentu saja cantik. Segera Barman dan Popi resmi menjadi suami
istri. Popi adalah perempuan mantan tuna susila. Meski demikian ia, seorang
yang cerdas: sarjana filsafat. Popi juga
pandai memasak dan paham dengan Barman dengan dalam. Mereka berdua seolah
pasangan suami istri yang sudah lama menikah.
[Resensi Buku] Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri
Resensi Buku Kierkegaard
Judul : Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri
Sendiri
Penulis : Thomas Hidya Djaya
Penerbit : KPG
Cetakan : II, Maret 2010
Tebal : xviii+178hlm
Harga : Rp
“apa
gunanya kalau kebenaran berdiri di hadapan saya, dingin dan telanjang, tidak
peduli apakah saya mengenalinya atau tidak, dan malah membuat saya takut dan
bukannya percaya?”
Itulah kutipan langsung yang
seketika saya temui dicover buku ini dan membuat diri saya penasaran tentang
Kierkegaard. Kierkegaard melemparkan sebuah pertanyaan bagi
dirinya(Kierkegaard) dan bagi siapapun yang punya dirinya (sendiri) mengenai
kebenaran.
[Resensi Buku] Eksistensi Manusia
Resensi Buku Eksistensi Manusia
Judul :
Eksistensi Manusia : Perspektif Tasawuf dan Filsafat Mengatasi Problema
Eksistensial Manusia Jalaluddin Rumi
sampai Fillosof Kontemporer (Judul Asli : Existensialism in the Islamic and
Western Educational Philosophies)
Penulis : Prof. Dr.
Bayraktar Bayrakli
Penerbit : Perenial Press
Cetakan : I,September 2000
Tebal : 144hlm
Harga :
Diperlukan jalan berliku untuk
memecahkan masalah-masalah eksistensial manusia. Jika tak terpecahkan maka kan
timbul “penderitaan dan penyakit eksistensial,” seperti hidup tak bermakna,
terasing, hampa, frustrasi hidup yang tercekam rasa takut. Akhirnya hidup kita
tidak menemukan apa-apa kecuali kehancuran.
[Resensi Buku] Antologi Puisi Tepi Waktu Tepi Salju Soni Farid Maulana
Resensi Buku Antologi Puisi Tepi
Waktu Tepi Salju
Judul : Tepi Waktu Tepis Salju
Penulis : Soni Farid Maulana
Penerbit : Kelir
Cetakan : I, Februari 2004
Tebal : x+100 hlm
Harga : Rp
Tepi waktu tepi salju merupakan
variasi tema antologi puisi cinta, kesepian, kesunyian, dan juga persoalan
sosial-politik yang diseleksi dan dihimpun dari sejumlah antologi puisi Soni
yang telah terbit selama ini.
Soni Farid Maulana lahir di
Tasikmalaya pada 19 Februari 1962 dari pasangan R. Sarah Solihati dan Yuyu
Sulaeman. Setamatnya SMA Pancasila-Tasikmalaya (1982) melanjutkan kuliah di
Jurusan Teater ASTI (STSI) Bandung.
Sejumlah puisi yang ditulisnya
dalam bahasa Indonesia telah membawanya pergi ke beberapa negara di Asia
Tenggara dan Eropa. Antara lain diundang mengikuti South East Asian Writers Conference di Quezon City Filipina, dan Festival de Winternachten di Den Haag,
Belanda (1999). Yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi di KBRI di Paris,
Perancis. Selain itu pada tahun 2002 mengikuti pula forum puisi Internasional
Indonesia di Bandung, yang diprakarsai oleh Rendra.
[Resensi Buku] Alam Pikiran Yunani Mohammad Hatta
Resensi Buku Alam Pikiran Yunani
Judul : Alam Pikiran Yunani
Penulis : Mohammad Hatta
Penerbit : PT Tintamas Indonesia
Cetakan : I, 1980
Tebal : 191hlm
Harga : Rp
Ketika Bung Hatta menulis buku seperti apa yang akan ia hasilkan? Buku ekonomikah? Buku koperasikah? Itulah setidaknya
gambaran awal yang saya pikirkan tentang Bung Hatta sebagai salah satu pendiri negara Indonesia ini. Bung Hatta menulis filsafat, saya tertarik membacanya.
Alam pikiran yunani konon kabarnya menjadi mas kawin pernihkahan Bung Hatta. Keren bukan main. Buku alam pikiran yunani ini pada awalnya
terbit dalam tiga jilid terpisah. Hingga akhirnya setelah beberapa kali mengalami cetak ulang, disatukan menjadi satu buku.
Melankolia tragis
"Tahu apa manusia tentang kehendak Tuhan ? Paham apa manusia mengenai peristiwa masa depan ? Sudahlah, biarkan manusia bebas, biarkan ia lepas, menentukan jalan-jalan, memilih pilihan-pilihan lalu bergumul dengan penderitaan-penderitaan. Sebagai afirmasi dan apologi, anggap saja semua kan ada hikmah dan pelajaran. Terimalah hakikat keberadaan sebagai kehidupan, pencarian, keterasingan dan pertanggungjawaban. Kepada diri atas diri."
Buat Dynie FF
seumpama jantung
hidup mesti selalu berdenyut
memompakan amal-amal sampai maut
dari bilik akal ke seluruh rasa
dari serambi iman ke penjuru tubuh
seumpama jantung
hidup mesti kuat
berbuat, saat orang lain nyaman
berkelumun dalam
selimut hujat
hidup adalah pelaksanaan diktum
atas kredo alastu birobbikum
takdir memang umur berlumur amal
cintai ia ! cintai ia ! cintai ia !
Bandung, 2015
Buat Rima OP
astronot dan penyelam tiada bertengkar
tentang siapa punya kasih sayang paling
dalam.
waktu dan tempat selalu bersepakat
menciptakan undangan dan kenangan
kau dan aku : cuma sepotong usia
di dataran takdir.
Ah... kawanku pernah bersabda : Tuhan lebih suka cahaya mungil
di hatimu ketimbang
ribuan bintang yang Ia punya,
Maka menyalalah, Nyalalah ! Nyalalah !
Bakar sedihmu, waktu baru, semangat s’lalu
Bandung, 2015
g minor sembilan pada mekanika klasik
air mata selalu leleh oleh gravitasi
sepertikan buah apel ia.
cinta,
vibrasi dawai perasaan yang melemparkan jiwa melambung
mengangkasa
mengapung di atmosfer sampai bikin teler
mengobarkan pemberontakan mungil pada kejatuhan apel sebagai
jelmaan takdir
kulitnya yang masa
segera mengelupas
dan diperas Tuhan
menjadi saripati takdir,
menetes
jatuh di
cawan
manusia
dan ingatlah
lesung pipi manusia bukan tempayan
penampung air mata
Bandung, 2015
Untuk besok
buat hari nanti
maaf hanya sebuah
pemberontakan mungil
barangkali
buat hari nanti
hidup tinggal kata
tinggal makna
tinggal balada
tinggal trauma
buat hari nanti
tak ada hari
tak ada hati
tak ada lagi
selain diri, diri, diri
buat hari nanti
bakar saja hari ini
Bandung, 2015
kerupuk
terlempar saja aku bagai kerupuk
ke dalam mulut
mengambang lalu lembek dan
absurd
terasing saja adaku dalam hidup
lahir lalu girang dan
dijemput maut
aku bosan jadi kerupuk
sekali-kali izinkan aku jadi
sambal yang ngamuk
di setiap lidah makhluk
Bandung, 2015
Setrum senyum
: endah
Ada setrum di balik senyum
khasmu nan agung
terbentuk dari sungai rindu yang dibendung
dan ketika lepas
menghempas kincir sepanjang tahun
memutar dinamo perasaan
sampai mengalir
cinta bolak-balik
aku.kau.aku.kau.aku.kau
ada setrum di balik senyum
antikmu yang cantik
seumpama listrik, berjuta-juta volt ia menyambar batinku
Bandung, 2015
Pagi, lain kali mungkin
Duduk aku di pintu pagi
Sesudah mandi dan
gosok gigi
Sambil nyeruput kopi
Apa kabar pagi ?
Ucapku dalam hati
Apa kabar prenjak ?
Apa kabar murai ?
Apakah sudah kaudengar kabar
Mentari yang undurkan diri
Menyinari bumi
Mendengar berita
Ada gadis menangis
Di pinggir taman tepi jalan ?
Mendengar saja matahari sedih
Belum lagi menyaksikan cerita dan kisah lengkapnya
Air matanya yang tersembunyi
seperti sungai tenang
Tetap saja mengalir
Sebab tak ada yang bisa menahan
Sedih berkecamuk dalam diri
Maaf pagi aku ada janji
Mungkin kita bisa bercengkrama lain kali
Janjiku dengan kekasih ingin membangun jembatan
Dengan seribu ciuman dingin
Buat melintasi sungai takdir
Bila suatu saat perahu kami disulap oleh
Penyihir menjadi kertas
Atas nama harapan dan ekspektasi
Mohon izin
Kuingin berdiri sendiri
Bandung, 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Cari Blog Ini
Labels
Popular Posts
-
Judul : Manusia Indonesia (sebuah pertanggungjawaban) Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Pu...
-
Resensi Buku Novel Merahnya Merah Judul : Merahnya Merah Penulis : Iwan Simatupang Penerbit ...
-
Resensi Buku Novel Kering Hidup Mesti Terus Meski Misterius Judul : Kering Penulis : Iwan Sima...
-
Puisi-puisi Kahlil Gibran Tentang Waktu, Cinta dan Persahabatan WAKTU Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?…. Kau ingin men...
-
Resensi Buku Novel Orang Asing (1942) Judul : Orang Asing (Judul Asli : L’Etranger) Penulis : Albert Cam...
Archive
-
►
2018
(3)
- ► April 2018 (1)
- ► Maret 2018 (2)
-
►
2017
(31)
- ► November 2017 (1)
- ► September 2017 (2)
- ► Agustus 2017 (1)
- ► April 2017 (1)
- ► Maret 2017 (8)
- ► Januari 2017 (5)
-
►
2016
(132)
- ► Desember 2016 (8)
- ► November 2016 (3)
- ► Oktober 2016 (4)
- ► September 2016 (8)
- ► Agustus 2016 (15)
- ► April 2016 (16)
- ► Maret 2016 (5)
- ► Februari 2016 (15)
- ► Januari 2016 (34)
-
▼
2015
(206)
- ▼ Desember 2015 (11)
-
►
November 2015
(20)
- pakaian
- Tertawalah, sebelum tertawa itu diharamkan !
- Semacam Ingin Bercakap
- Afirmasi
- fantasi
- Hajar Terus
- pemuda malam itu
- kerjasama
- Mana?
- Come to Me Kemurungan
- Kangen-pengen-dikelonin
- Kemurungan
- Buku tulis baru
- Whole Lotta Love
- Kemurungan
- Kukira
- Buat Rainer Maria Rilke
- pertanyaan mungkinkah puisi ditulis tanpa estetika
- Yang
- Bosan
-
►
Oktober 2015
(24)
- kangen
- Filsafat Jodoh Bagian Ketiga
- Filsafat Jodoh bagian kedua : Mendegar Keciap Buru...
- Filsfafat Jodoh Bagian Pertama
- ngigau 34
- malam turun ikan
- puisi pelajaran
- puisi mekanika kuantum erwin schrodinger
- Sepuisi sebelum tidur
- Buat Marina Oktari a.k.a Iik
- ndahkangendah
- [Resensi Buku] Filsafat Eksistensialisme Jean Paul...
- [Resensi Buku] Novel Khotbah di Atas Bukit Kuntowi...
- [Resensi Buku] Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi ...
- [Resensi Buku] Eksistensi Manusia
- [Resensi Buku] Antologi Puisi Tepi Waktu Tepi Salj...
- [Resensi Buku] Alam Pikiran Yunani Mohammad Hatta
- Melankolia tragis
- Bagaimana kalau kita diam ?
- nama
- Buat Dynie FF
- Buat Rima OP
- g minor sembilan pada mekanika klasik
- menunggu
- ► Agustus 2015 (26)
- ► April 2015 (29)
- ► Maret 2015 (8)
- ► Februari 2015 (10)
-
►
2014
(57)
- ► Desember 2014 (6)
- ► November 2014 (4)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (11)
- ► Agustus 2014 (4)
-
►
2013
(83)
- ► Desember 2013 (1)
- ► November 2013 (6)
- ► Oktober 2013 (1)
- ► September 2013 (13)
- ► Agustus 2013 (3)
- ► April 2013 (6)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
- ► Januari 2013 (2)
-
►
2012
(62)
- ► Desember 2012 (9)
- ► November 2012 (1)
- ► Oktober 2012 (4)
- ► September 2012 (5)
- ► Agustus 2012 (7)
- ► April 2012 (6)
- ► Maret 2012 (11)
- ► Februari 2012 (1)
-
►
2011
(27)
- ► Desember 2011 (5)
- ► November 2011 (1)
- ► Oktober 2011 (1)
- ► September 2011 (15)
- ► Agustus 2011 (3)
- ► Maret 2011 (1)
-
►
2010
(112)
- ► Desember 2010 (7)
- ► November 2010 (4)
- ► Oktober 2010 (10)
- ► Agustus 2010 (11)
- ► April 2010 (11)
- ► Maret 2010 (11)
- ► Februari 2010 (2)
- ► Januari 2010 (24)
-
►
2009
(37)
- ► Desember 2009 (5)
- ► November 2009 (19)
- ► Oktober 2009 (9)
- ► September 2009 (4)
About
Blog ini merangkak sejak 2009. Ditukangi secara santun oleh Asra Wijaya nama akun facebooknya. Di usia segini beliau sudah besar dan ingin jadi penulis. Amin. Mudah-mudahan bermanfaat, kalau tidak maka kreatiflah :-)