Malam Jatuh
Malam jatuh yang kuinginkan
adalah cita rasa dinginnya pada tubuh sehabis gugur siang yang memeras badan
sampai mengucur keringat di segala kulit, kening, pipi, tangan, dan kaki.
Sensasi terbang dan melayang yang
kusuka seperti ketika membayangkanmu nyata-hadir dengan dinding fantasi anti
roboh, fondasi anti runtuh. Aku bisa menguasai dirimu terserah padaku dan bisa
menguasai dirimu terserah padaku dan bisa tak ingat diriku dan lupa malam cuma
sebentar sebab sedang diburu subuh.
Malam jatuh pada jiwaku adalah
kegelapan yang menimpa kandil di gelap hutan rindu nan amat lebat. Semacam aku
jadi matahari. Ah, bukankah matahari adalah pertanda sekaligus penanda siang
yang membosankan? Barangkali sebab malam jatuh adalah matahari yang sembunyi
dan tiba-tiba , secara mendadak jatuh mendarat dan terempas,
Pada lantai marmer, pada ubin
masjid, pada tanah keras, pada aspal
Dan cermin yang dibawanya pecah
berderai
Aku terkeping terburai
Berserak
Jogja, 2016