Kenangkan kita, sahabatku

Kamis, Desember 30, 2010 0 Comments A+ a-

Biru berganti abu-abu

P berganti A

Manja digeser mandiri

Ditempat ini, guling dan selimut tebal itu tak berlaku

Adik, kakak, ayah, ibu, kita berpisah dahulu, demi menuntut ilmu

3 tahun di asrama, adalah pilihanku, ikhlaskan, ridhai, “do’akan ibu”,

Assalamu’alaikum hidup baru

Trimalah diriku wahai Asrama Birru

Kelak akan ku jalani disini, kupatrikan kenangan- kenangan indahku

Bersama- sama bersama sahabatku . . . .

Lucu, lugu awalnya,

Malu- malu dan sok paham tengahnya,

Insyaallah mantap dan kokoh akhirnya,

Wahai sahabatku

Kenangan kita tak mampu kubuat disini

Biar di celah hatimu kau ingat lagi

Satu per satu untuk mengenang kita

Wahai para sahabatku,

Selamat Berjuang !!!

12

Kamis, Desember 30, 2010 0 Comments A+ a-

Awal, tengah, akhir

Hanyalah pembabakan

Kisah tetaplah kisah

Yang kan selalu bersatu

Padu selama adanya

Awal, tengah, akhir

Akan menjadi indah

Bersamamu, sahabatku

tak lama lagi

Kamis, Desember 30, 2010 0 Comments A+ a-

Di ujung –ujung kepergian

Kita masih bersama

Di akhir- akhir perjuangan,

Di penantian perpisahan,

Sahabat, mohon jangan lupakan daku, ingatkan aku selalu

Sebab aku masih tetap sahabatmu

mengenang masuk asrama

Kamis, Desember 30, 2010 0 Comments A+ a-

Dingin mengikat tulang pada biru

Udara mengurung khayal di hampa kelabu

Nafas t’lah menyatu bersama Sabtu

Juli lalu, asrama adalah pilihanku

Menantang takdir demi takdir berlalu

Hingga saat biru berganti ungu,

Mengenang masuk asrama

Takut Tak Takut

Rabu, Desember 08, 2010 0 Comments A+ a-

siswa takut pada guru, gurutakutpada kepala sekolah
mahasiswa takut pada dosen, dosen takut pada rektor
rektor takut pada menteri, menteri takut pada presiden
presidentakutpadamahasiswa

Kami takut pada Tuhan

Tuhan kami tak takut siapapun
Tuhan kami MAHA BESAR
ALLAHU AKBAR !!!

14.31

Rabu, Desember 08, 2010 0 Comments A+ a-

Puisi itu enggan kembali
dia tetap bersembunyi karena
malu ia menatap mata hati
puisi itu tetap sembunyi
dibalik ujung mata pena ini

3 kali

Rabu, Desember 08, 2010 0 Comments A+ a-

Untuk ketiga kalinya,
setelah pertama dan kedua
untuk ketiga kalinya
cerita itu hampa
iba tak lagi berasa, sebab lorong tak lagi terbuka