Buat Dwi

Senin, Desember 29, 2014 0 Comments A+ a-

Puisi ini buat kawanku Dwi

Ditulis di kamar Imam saat Bandung lagi dingin

Dwi kau satu atau dua sebenarnya?
Aku jadi ingin bertanya, kalau dua bolehlah kita berbagi
Yang kutahu kau Dwi, kawan kami
Lama tidak berjumpa mungkin, tapi ah
Matamu kan selalu misteri tatapannya
Ha? Misteri? Aku jadi ingat malam hari
Malam jadi kuingat siang
Ya begitulah irama waktu mempermainkan kita
Tapi aku yakin waktu itu fana, persahabatan kita abadi
Kuingin bilang umur adalah sumur tempat kita menimba hikmah
Kau tahu kan? Bintang adalah apa yang bersinar di langit
Sementara cinta, tak usah kau cari diatas awan
Cukup temukan dalam hatimu
Ulang tahunmu adalah sumur yang makin dalam.
Maka siapkan timba jika kau tak punya pompa
Biar urusan jodoh Allah yang atur

Bandung, 25 Desember 2014

Buat Cia

Selasa, Desember 23, 2014 0 Comments A+ a-

Puisi ini buat kawanku Cia

Kupikir dulunya namamu KKK
Aku pernah debat sampai taruhan dengan kawan lain, mana yang benar KKK atau KHK
Ah, mungkin kau dan harusnya dirimu yang lebih tahu tentang nama
Sekarang Cia sudah besar, namanya masih tetap Cia
Mudah-mudahan sampai nanti kita tetap menjadi kawan, kalau tidak maka jangan
Cia, bulan sudah dua belas, tahun sudah mau pamit
Tetapi Cia harus ingat jalan pulang
Awan, bulan, rumput dan rintik hujan akan mengingatkan
Dan kehidupan ibarat roda yang tetap harus dikayuh agar jalan
Ayo kita liburan.
Meskipun ulang tahunmu bukan hari libur. Tetapi ulang tahunmu seperti hari ibu.

Bandung, 22 Desember 2014 @Galeri Soemardja ITB

Buat Jene

Selasa, Desember 23, 2014 0 Comments A+ a-

Puisi ini buat Kawanku Jene

Kau kawanku Jen, kalau tidak maka aku salah

Kau bukan bidadari Jen, melainkan dirimu sendiri, yang merasa sepi bila sendiri, merasa sendiri bila rindu

Tahun adalah waktu yang kau ulang-ulang Jen, sampai hafal
Maka tak usah rindu, waktumu jadi sia-sia jadinya
Hidup masalah ulangan Jen, ada yang mengulang khilaf, ada yang mengulang doa dan harapan

Kuharap kau bukan yang merasa kehilangan saat masih ada kawanmu di sisi dan di sana
Kenangan mungkin akan menjadi masa lalu, tetapi kau harus tetap menjadi dirimu
Aku ingat lagu hujan yang kaunyanyikan, meskipun waktu itu sedang tidak turun, tetapi kulihat dirimu begitu bahagia

Tetaplah begitu, dengan senang maka sedihmu hilang. Ah ini puisi bukan?

Aku tak tahu.

Ini cuma perasaan yang menjelma.
Selamat mengulang kehidupan Jen
Tetaplah ceria. Biar urusan jodoh Allah yang atur.

Bandung, 20 Sepetember 2014. Terima Kasih untuk Kidikz atas kasur dan bantalnya, serta kipas angin yang menderu

Sambil

Senin, Desember 01, 2014 0 Comments A+ a-

Dia terlalu serius.
Katanya uang adalah tukar
Bukan alat bagi
Dia terlalu bercanda
Jangan minta
Nanti kalau tidak kukasih aku akan menjadi pelit
Dia hebat. Kalau membagi tidak ada sisa
Dia jenius. Kalau berhitung tidak henti-hentinya
Satu bagi sepuluh puas
Semilyar bagi semilyar senang

Satu bagi nol tidak terhingga.

Tertawa saja. Jangan heran

Senin, Desember 01, 2014 0 Comments A+ a-

Hahahaha

Bisa tertawa...Masih

Asal jangan menertawakan orang lain..

Hahahaha..Masih

Asal jangan asal-asalan tertawa

Hahahaha...Lagi

Hahahahha...Kalau kebanyakan disangka gila

Hahahahaha...siapa yang lebih gila daripada manusia yang buang sampah 
sembarangan

Hahahaha...Siapa yang lebih gila daripada juara dunia gila

Hahahahah...Kata orang ini zaman edan.. Dunia gila...

Siapa di dalamnya hahahahha...dia bisa ikut kompetisi dan berlomba

Hahahaha..dan kelak jadi juara dunia..

Ha?








Menemui rindu

Senin, Desember 01, 2014 0 Comments A+ a-

Bukan tirakat yang sedang kujalani melainkan rindu

Di malam-malam lama kualami

Bukan dirimu yang kuingini melainkan hakikat

Di perjalanan menikmati tentangmu

Malam menjadi waktu bagiku untuk menjadi mesra

Sunyi adalah kawan bagiku buat merenung

Kapan kita akan bertemu

Perjalanan ini membuatku takut

Bila rinduku sampai kelak diriku kan usai

Bukan, bukan takut yang kutakutkan...Ah...

Bertemu denganmu

Akan menjadi sesuatu yang wah...

Tapi harus kemana lagi aku berjalan bila rinduku tenggelam hilang

Akan menjadi sesuatu yang aduh...

Bukan aku yang merindukanmu..

Melainkan dirimu yang belum setubuhnya

Bukan diriku yang mencari jiwamu

Melainkan cintamu yang belum seutuhnya