Menunggu Hujan Reda

Sabtu, September 30, 2017 2 Comments A+ a-




Selepas kenyang makan nasi goreng ikan asin
Kita akan langkahkan kaki ke penjuru malam
Sambil menanyakan apa lagi yang akan kita habiskan
Segelas kopi tubruk pangalengan atau kentang goreng setengah matang?
Ini hujan sudah tidak rintih-rintih
Marilah pulang menuju dipan
Lantas menyetel lagu lucu masa kecil
Kala kita masih berparas lugu
Juga cerita-cerita sebelum tidur
Membawa kita ke lain dunia

Mudah-mudahan esok nanti waktu kita bangun pagi
Kita bangun lagi kesepian di antara gugur hujan
Kita mesti selesaikan langkah kaki ini
di tengah kata-kata berserakan
diguyur hujan malam-malam
di atas kertas yang hitam-kelam

Dengan demikian damai dan tenang
datang di hadapan diri yang dingin
dan diguyur lupa-melupakan


Kita cuma menunggu hujan reda
Sembari tak rela kehilangan hangat yang telanjur ada?


Bandung, 2017

Sepuluh Kata Benda atau Nomina yang Sebaiknya Dihapuskan dari Muka Bumi(Sepuluh Terlalu Banyak Tiga Dulu ya, nyicil :-) )

Sabtu, September 23, 2017 0 Comments A+ a-


Misalkan kita di pelataran Tiben, berbicara tentang  kata, mendiskusikan satra, perihal frasa yang mesti dilenyapkan dari muka bumi. Apa yang timbul dalam benak asra? Tidak tahu. Biarlah yang kita tahu hanya bahwa esok hanya misteri seperti kata The Rain dan Hidup Mesti Terus Meski Misterius. Tetapi saya tergelitik untuk menulis judul-judul yang seperti di atas. Maka dari itu ketika diri saya bertanya tentang apa sepuluh kata yang harus dihapuskan dari muka bumi saya mencoba mengurai satu persatu, gulungan benang kusut yang silang-sengkarut di antara kita.

Inspirasi

Entah karena saya yang snob akut atau mengalami gejala sinis stadium Wembley, kata inspirasi dengan segala macam derivatnya: inspiratif, inspirator, menginspirasi, dan lain-lain, membuat saya kekal, maaf kesal. Saya yang mengalami masa kecil di SMA jurusan IPA ini cukup terganggu dengan penggunaan sedikit-sedikit inspirasi, sedikit-sedikit inspirasi, inspirasi kok sedikit-sedikit. Ini semacam merusak citra pemahaman dalam benak saya bahwa inspirasi adalah proses memasukkan udara melalui alat-alat pernapasan. Ingat napas dengan p bukan f.

Meskipun demikian, demikain apa? Di tengah kesibukan saya mengabdikan diri sebagai insan akademis ITB demi perkembangan Industri dan ilmu pengetahuan agar supaya menjamin kemaslahatan bangsa dan agama. (Bukan demi kepentingan pribadi yang berkedok kepentingan umum tentu) Saya menyempatkan diri untuk membuka KBBI dari taskbar desktop komputer saya, hasilnya inspirasi berarti ilham. Selayaknya manusia yang tidak pernah puas. Saya melanjutkan dengan mencari apa itu ilham.

Apa itu ilham? Sebelum apa saya akan jelaskan siapa itu Ilham dengan I besar. Ilham adalah nama pemain timnas U-19 yang  sempat menjadi idola saya. Dia biasa dipasang sebagai penyerang sayap kiri atau kanan. Dia mempunyai akselereasi di atas rata-rata pemain AFF U-19 waktu itu. Amat sering ia menyusahkan pemain belakang lawan-lawannya. Ilham kini bermain untuk klub bola Surabaya United. Usianya baru 21 tahun. Ini mungkin ada kaitannya dengan regulasi PSSI soal pemain muda yang wajib ada di kompetisi LIGA GOJEK dan Traveloka ini.

Sedangkan menurut hasil salin-tempel saya dari KBBI ilham itu seperti ini :  il·ham n 1 petunjuk Tuhan yg timbul di hati: ibu Nabi Musa mendapat -- supaya memasukkan anaknya ke dl peti dan menghanyutkannya ke Sungai Nil; 2 pikiran (angan-angan) yg timbul dr hati; bisikan hati; 3 sesuatu yg menggerakkan hati untuk mencipta (mengarang syair, lagu, dsb): di tempat pengasingannyalah ia mendapat -- untuk mencipta lagu-lagu perjuangan;

Saya tidak mengusulkan agar inspirasi diganti dengan kata lain. Agar itu lebih enak dinikmati saja, dimakan di hari yang panas, mencuci mulut yang kotor sehabis banyak berdusta dan melontarkan kata-kata kotor juga. Karena rinso tidak menyediakan itu. Saya terganggu saja, kenapa? Mungkin karena penggunaan itu berefek kepada pendangkalan sistem pencarian manusia akan ide-ide kebenaran-kebenaran kecil dan perangkat pikiran yang subtil lainnya. Inspirasi merupakan bagian dari sistem Respirasi yang terdiri dari pergantian terus menerus insipirasi dan ekspirasi. Menghirup dan mengeluarkan udara.

Wah memang kamu inspiratif sekali ibarat udara yang kuhirup demi melanjutkan kehidupan. Demi memasukkan oksigen ke dalam tubuh untuk proses oksidasi dan metabolisme seperti daur Krebs.

Apresiasi

Apresiasi kalau yang ini mungkin bersinonim dengan pujian. Saya harus mengakui bahwa saya suka pujian. Meskipun saya tahu bahwa pujian bisa berdampak negatif bagi perkembangan orang-orang tertentu. Masih ingat dengan Whiplash? J.K. Simmon yang jadi guru killer itu bilang di film itu bahwa dua kata paling bahaya dalam kosakata Inggris adalah good job. Pujian adalah bahaya. Pujian juga ujian bukan? Nah saya sudah tidak tahu lagi, eh iya meskipun pujian kok malahan ngomongin pujian ya? Bodohnya saya. Apresiasi.

Apresiasi sendiri bagi saya adalah lawan dari depresiasi. Waktu mengambil mata kuliah Proyek Rekayasa Interdisiplin saya memiliki kesan tertentu terhadap kata apresiasi, meskipun sebelumnya apres bagi saya adalah sebuah unit musik pada saat OHU (Open House Unit) sekitar enam tahun lalu. Depresiasi itu adalah penurunan nilai guna suatu barang seiring berjalannya waktu. Baik itu jalan kaki, jalan macet atau jalan berlubang. Tetapi bukan jalan ke surga ya ! Ada namanya koefisien depresiasi. Faktor pengali untuk kejadian depresiasi, besaran untuk menghitung pengurangan nilai guna atau performansi barang itu.

Oke apresiasi adalah kenaikannya, menurut saya. Apresiasi mungkin menaikkan nilai sesuatu. Bukan nilai UTS ya. Karena itu sudah berlalu. Apresiasi menghargai? Mungkin

Tapi kalau Apresiasi adalah menganggap sesuatu lebih penting daripada yang lain? Entahlah !

Tips

Tips yang bahkan tidak ada dalam perangkat lembut KBBI milik saya ini mengingatkan saya kepada tips menulis buku best seller yang amat saya jumpai di dunia maya. Tips yang kemudian dibuatkan novelnya oleh Orang Cerdas bernama Martin Suryajaya: Kiat Sukses Hancur Lebur. Oh iya bahkan kitab suci kabarnya tidak judul bab atau semacamnya yang begini: Tips Masuk Surga atau Kiat Masuk Surga Secepat Kilat. 300.000 km/detik maksudnya.

Tips juga hadir dalam bentuk lain seperti langkah-langkah. Entah mengapa saya skeptis dan cenderung membenci langkah keajaiban rejeki 7 hari menjadi kaya. Mungkin karena diri saya yang sudah sering gagal sehingga menempa diri saya menjadi pesimis. Sehingga apa lagi? Tidak tahu

Tetapi siapa yang tahu cara dunia bekerja. Bukankah yang kebanyakan itu misal saja hanya sedikit yang masuk surga ‘kan? Jikalau memang ingin. Jangan-jangan demokrasi adalah bentuk dari simulasi kebodohan. Bukankah orang awam adalah massa yang mudah terpengaruh? Terombang-ambing tak ada uang. Jangan-jangan yang best-seller best-seller adalah tipuan. Bagaimana halnya dengan keserupaan keseragaman? Di mana posisi sesuatu yang personal, yang partikular.


Saya sebenarnya tidak tahu sedang menulis apa. Tapi ya begitulah namanya juga anak muda, eh mahasiswa boleh salah kan? Demi menjadi penulis besar yang best seller, demi kebaikan kita bersama marilah menghapuskan tiga kata ini saja mudah-mudahan kita menemukan diri kita sendiri. Amin. Tapi tenang saya sebisa mungkin akan berusaha untuk tidak akan menuliskan tips menemukan diri sendiri dalam waktu sepertigapuluh detik !