Malam itu

Jumat, Juni 18, 2010 0 Comments A+ a-

Ketika bulan itu mulai merasa lelah,
aku berjalan disuatu gang aneh
jalan itu berbatu- batu, berlubang, dan kering, jalan itu lurus
dikiri kulihat tumbuhan-tumbuhan berduri yang sedang mekar
dikanan kulihat bangkai- bangkai binatang yang sudah dipenuhi belatung
aku berjalan lagi, kemudian kutemukan jurang di depanku, kulihat disana mayat-mayat mengeluarkan air mata
aku ketakutan, aku menjerit, AAaAaA,
aku pun sadar dari mimpi itu,
aku berpikir sejenak, dan aku tahu bahwa tumbuhan itu adalah bibit yang ditananam manusia dan dipupuk dengan iri, dengki, benci, dendam, dusta daN kemunafikan
Binatang itu mati karena busuknya akal-akal manusia yang rela bunuh membunuh demi seikat kertas fana, dan aku tak tahu mengapa mayat di jurang itu menangis, mungkin itu adalah manusia yang sudah mati, karena diracuni kemunafikannya sendiri

saat sajak

Jumat, Juni 18, 2010 0 Comments A+ a-

saat sajak- sajak itu bergulir
mata- mata itu melotot
lidah-lidah itu menjulur
telinga-telinga itu mengembang
tangisan itu dibinasakan dalam dalam

Virulansi diaspora sang puisi

Jumat, Juni 18, 2010 0 Comments A+ a-

Percakapan antara bagian diri
Satu malam aku terbangun, aku melihat tiga diriku sedang asyik bercakap
Diri pertama : Aku sudah sangat tersiksa, setiap hari aku harus menjalani hidup dengan perasaan tersembunyi, merahasiakan sesuatu pada sesuatu, terpaksa melakukan sesuatu, padahal sebenarnya aku ingin sekali aku terbebas dari belenggu ini
Diri kedua : Aku juga, sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi berada dalam tubuh ini, aku ingin aku menjadi ketua dari segala sistem, namun dengan sangat terpaksa aku harus munafik dengan berpura- pura patuh padanya, aku ingin aku hidup pada dimensi yang lain
Diri ketiga : Aku sangat bersyukur telah bisa bergabung dengan kalian aku juga telah bisa bekerja sama untuk mengontrol sesosok yang plin- plan ini, dia sungguh sangat tabah, kalian saja yang salah paham dengannya, ubahlah cara berpikir kalian, ini adalah sosok yang akan merubah dunia di masa datang

Kehilangan

Jumat, Juni 18, 2010 0 Comments A+ a-

kemana senyum seindah itu pergi
kemana tawa secanda itu hilang
dan kemana semangat itu berpaling?
entahlah, entah kemana, disamudera tak kutemui, dibukit batu tak kujumpai, di danau tak kulihat, dimana- mana aku mencari, namun tak satupun kutemukan pengobat kegalauan itu
mereka telah hilang, hilang ditelan air mata

mereka

Jumat, Juni 18, 2010 0 Comments A+ a-

dan mereka menjadi munafik
dan mereka menjadi kerabat- kerabat iblis
yang memasang berribu topeng jahannam dimuka mereka
merekalah para musuh yang harus dibasmi, dihancurkan, dibinasakan
mereka itu laknat bagi peradaban dunia, kaum terlaknat sepanjang masa

Minggu, Juni 06, 2010 0 Comments A+ a-






Minggu, Juni 06, 2010 0 Comments A+ a-


Minggu, Juni 06, 2010 0 Comments A+ a-


s

Rabu, Juni 02, 2010 2 Comments A+ a-

Sempurnakan kisah ini,

untuk terakhir kalinya…..

ceritakan padanya, tatkala ia menyepi , sendiri,

ingatkan ia saat sedih melirih

antarkan ia pada gerbang sang waktu

masukkan ia ke dalam gelombang cahaya putih

ajarkan ia tentang ilusi, tentang menyerap puisi

lantunkan padanya simfoni lirih waktu bersama cahaya putih

imajinasi yang berlebihanku,

anehkah?, salahkah?, jawablah sebelum matahari terbenam

rentangkan tanganku, biarkan aku melayang di atas awan- awan

Bersama muon- muon , larutkan elegiku

Musnahkan khayalan kosongku

Menyadarkan aku arti penting denyut nadi

Arti penting detak jantung

Arti detik kehidupan

Sempurnakan kisah ini sebelum matahari terbenam……

hujan

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-


-->
Hujan
Titik- titik air sejuk
Yang jatuh teratur menimpa rerumputan biru pekat
Ia datang memberi penyegaran
Pada hari yang telah gerah
Kepenatan yang bergelombang
Redamkan emosi meski hingga tak padam
Hujan,
Kadang banyak tangis, kadang banyak air mata larut
Bersama air hujan, menghunjamkan ke bumi
Hujan adalah hujan, tetap berikan kesejukan…
Entah itu semu, entah ilusi
Akhirnya hujan menghampiri hati sang puisi
Bersama meneteskan air mata,
Bersama menangisi pekatnya malam itu
Dalam alam malam hitam pekat,….
Kami menangis bersama
Kami berharap bersama saat hujan,………

Pukul 4 hari itu

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Pukul 4 hari itu

Angin begitu ramah menyapa sang mahoni tua

Menerpa kulit para calon pemimpin dunia berorientasi akhirat

Merdunya, kompilasi getaran sang daun, bergemuruh kecil, beradu dengan kicauan burung, bergemerisik bersama rerumputan hijau di dipan bangunan biru yang masih kokoh itu..,

Semakin indah, semakin menyentuh kalbu

Ingin rasanya hati ikut menari bersama semilir angin rendah

Bergembira semua, suasana ini sangat indah,

Inikah salah satu nikmatnya surga?

Ahh.. entahlah, daripada memikir hal itu, lebih baik kenikmati saja

Aku semakin larut dalam keindahan itu

Subhanallah, luar biasa andai saja kau mau, merasaknnya, andai saja,

Tapi cukuplah ini saja , ini sudah cukup sebagai penjernihku disisi

Aku terduduk bersama tiang basket di sampingku,

Aku dapat merasakan dia ikut tersenyum ketika aku mulai menuliskan ini

Dan ia juga ikut menikmati simfoni angin surga .,,

Indahnya hari ini di SMA N 1 Padangpanjang,…ohhh,.,,,……aku lupa ternyata

Hari itu juga adalah pengumuman PSB,

Sejenak, terdengarlah adzan merdu……

Memanggil kami untuk segera bersujud pada Sang Maha Pencipta, juga keindahan ini, ALLAH

Keindahan ini sangat luar biasa

Ya Allah, alhamdulillahirabbil ‘alamin

Aku masih dapat menikmati indahnya alam ini

petir tahu

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-


-->
Petir pun tahu
Bahwa kami sedang sedih
Dia menyapa, lalu menangis
Matahari pun tahu,
Bahwa kami sedang berduka
Dia pun tersenyum di pagi kami
Bulan pun tahu
Bahwa kami butuh cahaya putih
Dia mencoba berbagi ketika gelap mulai dating, meski sedikit
Petir, matahari dan bulan mengerti
Disana masih ada hari yang cerah
Menanti kami membuka dan melukisnya
Disana masih ada cinta kami yang akan sempurna

waktu

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Gunakan waktu

Karena waktu bukan ilusi

Waktu itu nyata,

Waktu itu nyawa,

Waktu itu nyawa yang nyata,

Waktu itu aku pernah kehujanan

Waktu itu aku pernah kedinginan

Tapi waktu itu tak pernah bosan

Waktu itu sulit dikatakan

Waktu itu senja, menjadi senjata

Waktu itu dihabiskan

Dan hidup pun akan habis bersama sama waktu

Sisa- sisa waktu itu akhir kehidupan

hampir mati

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Kepala itu pecah karena,

Dihantam

Ditabrak

Dilantai

Otak, berserakan

Kemana- mana

Sakit tak karuan

Rasa –rasa tenggelam

Jiwa- jiwa hanyut

Disungai- sungai kotor,hitam, busuk,

Limbah- limbah hitam

Dalam kepenatan malam

Kelam, tenggelam dan terbenam

Tak bermuara

Kalaupun entah kemana

Mungkin ke neraka

berat

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Langit terasa menghimpit

Membebani pundak rapuhku

Tulangku remuk, tak kuasa

Menahan beban yang begitu berat itu

Disini tak kutemukan dia yang member minum

Sorak- sorainya membisu terekat sunyi senyap

Sepi di tengah himpitan reruntuhan langit

Nyawa serasa akan mengucapkan salam terakhir

Tapi hati masih tetap berontak

Ingin hari itu kembali lagi

Relikui perjalanan menuju aman

19

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Ada makna tersirat dalam setiap gerakan bola matanya

Yang mendominasi kenyataan

Delta senyuman yang indah menawan

Ada disana

Rabu, Juni 02, 2010 0 Comments A+ a-

Ada satu titik disana,

Nun jauh dibalik semesta, pada dimensi hati yang berbeda

Tempat doa dan harap mencoba

Tuk tunjukkan aksi akrobatiknya, trilliunan emosi berkompetisi,saling saing

Dan beberapa jatuh, tak bangun- bangun lagi

Hidup itu berawal dari mimpi

Hidup bukan berarti nyawa

Lebih dari sekedar itu

Hidup adalah hidup

Karena hidup cukup untuknya

Hidup untuk hidup…