[Review Film] Dogtooth

Senin, September 26, 2016 0 Comments A+ a-


Judul                : Κυνόδοντας (Kynodontas), Dogtooth
Sutradara        : Yorgos Lanthimos
Penulis             : Yorgos Lanthimos
Pemain            : Christos Stergioglou, Michelle Valley, Angeliki Papoulia,
MaryTsoni, Christos Passalis
Produksi          : Boo Productions
Tanggal Rilis   : 18 Mei 2009 (Cannes), 11 November 2009 (Yunani)
Durasi              : 97 menit
Bahasa                        : Yunani

Today the new words are the following: sea...highway...roadtrip...and shotgun. "Sea" is the leather chair with wooden armrests like the one in the living room. Example : Don't remain standing, sit down in the "sea" to have a chat. "Highway" is a very strong wind. "Roadtrip" is highly durable material used to make floors. Example: The chandelier fell and smashed itself on the floor, but the floor was not damaged, cause its made 100% of "roadtrip". Shotgun. "Shotgun" is a beautiful white bird.

Kosa kata baru untuk hari ini adalah: laut...jalan raya...tamasya...dan senapan. "Laut" adalah kursi sofa dengan lengan kayu, seperti yang ada di ruang tamu itu. Contoh: Jangan berdiri terus, duduklah di "laut" buat berbincang-bincang. "Jalan Raya" adalah angin yang sangat kencang. "Tamasya" adalah material tahan lama yang digunakan untuk membuat lantai. Contoh: Tempat lilin itu jatuh menghantam lantai, tapi lantainya tak retak, sebab itu 100% terbuat dari "Tamasya". Senapan. "senapan" adalah burung putih yang indah.

[Review Film] The Lobster

Kamis, September 22, 2016 0 Comments A+ a-


“Relationship cannot be bulit on a lie”
Sutradara : Yorgos Lanthimos

Pemain : Colin Farrell, Rachel Weisz, Jessica Barden, Olivia Colman, Ashley Jensen, Ariane Labed, Angeliki Papoulia, John C. Reilly, Léa Seydoux, Michael Smiley, Ben Whishaw

Produksi :Element Pictures, Scarlet Films, Faliro House Productions, Haut et Court, Lemming Film, Film4 Productions

Tanggal Rilis : 15 Mei 2015 (Cannes) 16 Oktober 2015 (Amerika Serikat & Irlandia)

Durasi : 118 menit

Bahasa : Inggris


Empat puluh lima hari lamanya rentang waktu yang diberikan manejer hotel kepada David beserta rekan tuna asmara (loner) sepenanggungannya untuk menemukan pasangan pasca ‘direhabilitasi’ di hotel itu. Jika gagal, mereka akan ‘diubah’ menjadi binatang. Penulis jadi punya bayangan untuk menjadi binatang apa seandainya ia adalah salah satu rekan David.

Ruang Ganggu

Sabtu, September 17, 2016 0 Comments A+ a-

rembulan hanyut
sipit sepasang mata
berkerik jangkrik

Bandung, 2016

Kecupan Tuhan kepada Lelaki Putus Asa Menantikan Hujan Bulan Juni yang Diumbar Sapardi

Sabtu, September 17, 2016 0 Comments A+ a-

Lidah kemarau
Di ujung kalimat
Malaikat maut

Bandung, 2016

Bunuh Diri sebelum Tidur

Sabtu, September 17, 2016 0 Comments A+ a-

Jendela kaca
Cermin-cermin batu
Terjun air mata

Bandung, 2016

Perenungan

Jumat, September 16, 2016 0 Comments A+ a-

Terjemahan atas Puisi Charles Baudelaire yang berjudul "Recueillement"

sumber : http://art.rmngp.fr/fr/library/artworks/gustave-moreau_le-soir-et-la-douleur_aquarelle
O Nestapaku, tegaklah tenang dan bijaksana
Kau merengek malam ; kini tiba ; ia di sini :
Suram suasana membungkus kota,
Sampaikan damai bagi segelintir, juga risau di lain sisi.

Meditasi

Jumat, September 16, 2016 0 Comments A+ a-

Terjemahan atas terjemahan Puisi Charles Baudelaire yang berjudul "Recueillement". Thanks to Haris telah menginterpretasi.
sumber : http://www.the-athenaeum.org/art/detail.php?ID=8117

Tenanglah engkau dan bijaklah lebih, O Ratapanku.
Kau mengharap malam ; lantas lingsir ia :
Hawa muram menyelimuti kota,
Menebar damai pada beberapa, gelisah bagi sisanya.

Hampa Dunia

Jumat, September 16, 2016 0 Comments A+ a-

Terjemahan atas terjemahan Puisi Andreas Gryphius yang berjudul "Es ist alles eitel". Thanks Rilis.



Lihat kemana pun engkau mau, ini dunia hajatan hampa.
Yang dibangun seseorang hari ini, seorang lain lekas hancurkan ;
Di mana kota kini berdiri akan jadi padang rumputan,
Tempat yang cuma dikenal gembala-pemiara.

Yang mekar anggun kala fajar, kelak siang bakal terinjak;
Yang berjalan angkuh dan menantang, akan menjelma abu dan tulang;
Tiada satu yang abadi, tidak pualam, maupun loyang.
Sekejap nasib bagikan senyum, seterusnya tiba sengsara telak.

Kisah keagungan kita seperti mimpi : mesti pupus-lenyap.
Lantas bagaimana insan—mainan Masa—dapat tinggal tetap?
Oh renungkan ! Betapa itu suatu yang kita muliakan tiada tara,

Cuma citra, debu, dan angin—semua hilang harga, semu, dan sia-sia ; 
Kebun bunga sekilas memintas dan tak pernah lagi ada !
Atas yang abadi, tak seorang tampak peduli.




The Vanity of This World

Look anywhere you wil, the Earth is empty show.
What someone builds today, another soon tears down ;
Where now a city stands will be a grassy mound,
A place that only shepherds grazing their flocks will know.

What blooms so fair at daybreak, by noon is trampled low;
What bravely struts and strive soon turns to ash and bone;
No substance last forever, no brass, no polished-stone.
One moment fortune smiles, the next brings bitter woe.

Tales of our mighty deeds like dreams must fade away.
How then should Man—Time’s plaything—ever hope to stay?
Oh think, what are those objects we prize beyond compare,

Mere shadows, dust, and wind—all worthless, false, and vain ;
Field flowers glimpsed in passing and never seen again !
For that which is immortal, no man seems to care.