berdiri

Minggu, Mei 10, 2015 0 Comments A+ a-

berdiri

berdiri aku di gerbang pagi
menunggu panggilan kekasih
digoda rengek knalpot dan klakson angkot
disoraki prenjak dan murai yang gagal kawin dikalahkan deru mesin

seperti sedang memanas-manasi juga
padahal aspal, damar, dan ujung jenggotku masih basah rabu itu
sebab udara melembab penuh uap air saat bibirmu mengucap, mengembuskan dingin pada diamku hingga beku di sepanjang lidah

aku berdiri sampai siang
menunggu siapa yang menyerah
kicau itu atau suaramu
menunggu siapa tamu, bentuk matamu atau adegan mautku

Bandung 2015

Utuh seluruh

Minggu, Mei 10, 2015 0 Comments A+ a-

Utuh seluruh

1
Rasa ini durian utuh
Runcing menusuk kulitnya, manis menggigit dagingnya
Durian ini rasa rindu
Rindu yang bukan melulu tentang daging
Bukan mata bukan pula kening
Bukan pipih pipi bukan alis bukan rok dan celanamu
Bukan apa, siapa dan bagaimana
Selain dirimu seluruh

2
Malam panjangku kini kosong dan sekejap
Birahiku yang puisi sekarang runtuh dan lenyap
Akan tetapi hari baru mesti terus meski misterius

3
Sajakku beku hari ini
Akankah sublim ia saat perjumpaan ?
inilah jumpalitan yang abadi
antara aku dan lilitan rindu

Bandung 2015

Sa{(yA)ng}

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Sa{(yA)ng}


Sayang, besok saja kita nikmati nada manis ini. Sekarang kita seruput saja kopi pahit ini. Mungkin bisa membuat malam kita lebih panjang dan mengasyikkan.

Sayang, besok saja kita habiskan cerita ini. Sekarang kita tulis saja dulu perasaan ini. Mungkin bisa menjawab carut marut dan pertanyaan menyayat hati.


Sayang, menurutku kita tidak bisa menunggu lama. Kita tidak bisa menunggu besok, mungkin saja besok hanyalah ilusi. Bagaimana kalau kita sekarang saja. Ya harusnya sekarang saja : Menjadi diri sendiri.

Bila nanti ada yang bertanya padamu. Biar aku yang menjawab. Mau jadi apa kau nanti? Bukankah diri kita akan tetap itu sendiri. Mengapa kita harus menjadi orang lain ? Kita terlahir sebagai satu. Kalaupun ada esok, kita harus tetap jadi diri kita.

Sayangku, diri sendiri. Kita nikmati saja nada manis ini, kita seruput saja kopi pahit ini, kita habiskan saja cerita ini, kita tanam saja bunga matahari itu sekarang. Siapa tahu hanya itu yang bisa kita lakukan hari ini.
Bila saja kita menunggu esok maka aku khawatir kita tidak bisa jadi diri sendiri.
Kepada diri sendiri yang harusnya disayangi oleh dirinya sendiri.

Bandung 2014

Sajak Malam Senin

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Sajak Malam Senin

SMS
Mendengung suara gaduh menusuk telingaku. Padahal mataku tiada melihat kerusuhan
Mendebar dada kiriku. Padahal tiada bahaya yang sedang mengancam.
Melambat otak kiriku. Padahal, ah.
Malam ini malam senin. Kesepian yang mendalam yang terulang yang ,ah.
Mak. Anakmu sudah besar sekarang. Sudah tahu apa yang dirasakan Layla dan Qais. Romeo dan Juliet. Juga hayati
Jam dinding, berdetak akupun kehilangan arti.
Keberadaan dan posisi diri
Aku kemudian menjadi sultan di kerajaan-kerajaan
Kemudian menjadi pengemis di perempatan jalan
Menjadi apa saja yang terbayangkan. Kecuali seorang  jantan yang memperoleh kemenangan.
Itu saja yang belum sanggup aku gambarkan.
Kemudian mendengung lagi mendebar lagi melambat lagi. Berputar-putar sampai pagi, sampai malam kembali.
Sampai ada aroma baru yang membangunkan dan Jam dinding berhenti dan aku menemukan diri sendiri berdiri diatas kemenangan

Bandung 2014

Titik air

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Titik air

Hujan bisa membuat sakit kepala
yang kosong dan yang penuh
hujan bisa membuat sedih  hati
yang lompong dan yang keruh
bukan karena air masamnya bukan bukan
bukan karena gemuruhnya bukan pula
Hujan bisa bikin tumbuh kecambah
Hujan bisa bikin anak berkincah
Hujan bisa bisa mengirim isyarat rindu
Hujan tiada bisa menghapus ingatan
Hanya menimbulkan dan mengulang-ulang kenangan

Bandung 2014

Lubang dan dawai

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Lubang dan dawai

Piano berdawai
Gitar berdawai
Biola berdawai
Saksofon berlubang
Seruling berlubang
Terompet berlubang
Kosmik berdawai langit berlubang
Aku menari dan kau bernyanyi
Saat kau mainkan irama irumi
Sepertinya lirikmu begini
“kita bermula dari suatu lubang dan akan kembali”
“kembali karena lubang sangkakala yang berbunyi”
“kita berawal dan berakhir karena lubang yang sama”
“dilubang kita kekal selamanya”
Mungkin bersama dawai-dawai puisi. ini


Bandung 2014

Putri Dawai

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Putri Dawai

Itu orang apa malaikat apa tuhan ?
selidik aku punya selidik
selama semenit sedetik
itu bukan
itu orang apa malaikat apa tuhan
aku punya jawab
dia bukan
mungkin dia hanya putri
kenapa putri bisa secantik itu?
membuat hati jatuh pandangan jauh angan-angan uh
itu putri  apa malaikat apa tuhan ?
tidak dia bukan
malaikat bukan tuhan bukan putri
dia dawai dia tali
yang bergetar yang menari
sampai aku bingung
dia dawai?
dia tali?
yang menari?
yang terpuji?
makanya dia seperti putri layaknya putri
dia putri dari tali dari dawai dan frekuensi
Tuhan, itu malaikat, apa putri, apa tali ?
Aku bergetar memandang dari belakang

Bandung 2014

Kau segalanya

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Kau segalanya

Cepat, cepat
Kembalikan
Cepat kembalikan
Diriku padamu
Cepatlah kaukembalikan diriku padamu
Bukan mati, bukanpula hati
Ayolah, Kau selalu mengerti
Segala-gala galanya

Bandung 2014

hanya dengan hanya

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

hanya dengan hanya

bila memang mencintai harus menjaga
aku menyerah
bila memang menyayangi harus melindungi
aku mengalah
bila memang mengasihi harus memberi
aku menyerah mengalah
bila memang mencintaimu, menyayangimu, mengasihimu harus menjagamu melindungimu memberimu
aku menyerah mengalah tak mampu
aku ingin jadi pemujamu selalu
kau yang berkuasa aku budakmu aku hambamu aku budak dan hambamu
aku mengeja kata-katamu saja
aku turut semua
aku hanya ingin mencintai-Mu dengan
tanpa bila tanpa kalau tanpa bagai
aku hanya ingin mencintai-Mu dengan hanya

Bandung 2014

Bila kau kehendaki

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Bila kau kehendaki

dimana aku bisa
duduk
bersimpuh
berlutut
bersujud
dimana aku bisa
menangis
diam
tersenyum
tertawa
dimana wajahku menghadap wajah-Mu
hatiku menghadap wajah-Mu
cahaya-Mu menyiramku cahaya-Mu membakar dimana aku berdiri
kapan aku bisa
bahagia
bersenang-senang bercengkerama
saat aku duduk
aku bersimpuh
aku berlutut
aku bersujud sambil
aku hadapkan wajahku pada
wajah-Mu pada hatiku pada hati-Mu
di cahaya-Mu aku
aku bisa ikat cahayaku dengan cahaya-Mu
dimana saja bila Kau kehendaki


Bandung 2014

Lingkar Kenangan

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Lingkar Kenangan


Jari-jariku, sepuluhnya mengarah padamu

Saat kau berlari-lari kecil melenggak-lenggok

Dalam lingkaran kenanganku

Kau buru-buru, biru-biru, putih-putih kau warna dalam

Subuh-subuh lingkaran kenanganku

Jari-jarinya tak separuh garis tengah senyum kosmikmu

Makanya aku selalu kecil selalu kerdil

Andai kupunya  kamera kan kupotret kau dari sini biar kelak ruang dan waktumu dapat kuelus-elus kembali dari masa depan

Jariku sekarang tinggal satu.

Masih menunggu-nunggu lingkaran yang tak kunjung selesai ini

Berdiri didepan siluet wajahmu yang berdebu-debu dalam lemari

Aku dan kau secepat lingkaran

Aku menghitung jumlah jari-jarinya sampai gila

Ya Allah lingkari namaku dalam lingkar kenangan masa depan


Bandung 2014

? maksudmu

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

? maksudmu


Apa perlu kujelaskan yang tak kutahu padamu

Apa harus kuserahkan yang tak kupunya padamu

Apa masih mau kau perdulikanku

Haruskah kubohongi telinga manismu

Haruskah kucurikan mata untukmu

Aku belum melihatmu selain nama sifat dan seluruh kesukaanmu

Semuanya sudah kucoba ramu-ramu

Aku akan bertanya apa maksumu?

Bandung 2014



? dirimu

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

? dirimu



kalau kau cemburu jangan salahkan

udara yang menghantar cahaya

dari matamu ke matanya

kalau kau cemburu jangan salahkan

matanya yang melirik

Tapi

Tanyakan padamu arti ketulusan

Tanyakan dadamu arti cemburu

kalau kau cemburu jangan salahkan

apapun kecuali dirimu

Bandung 2014

wajahmuka(h)

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

wajahmuka(h)


Ya tuhan kau turun lagi hari ini


Di wajahnya

Di matanya

Dihidung dan rambutnya yang baru

Dibibir dan pipinya

Ya tuhan

apakah kau memanggilku

melalui wajah yang tak kenal aku

sementara aku selalu menuhankan wajah

ya tuhan untuk apa kau turun lagi

apakah pertanda

umurku tak lama lagi

cintaku kan kan

daslagi

Ya tuhan kau turun lagi

Semoga diriku tak apa-apa

Semoga dia juga baik-baik saja


Bandung 2014

ah peminjam

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

ah peminjam


dapatkah kupinjam telingamu ?

biar kudengar suara hati yang mengganggu

biar kutahu maksud raungan sepi

dapatkah kupinjam telingamu? Sebelah saja cukup

agar kumengerti isi bisikan rindu

tenang saja aku tidak akan mengambil mencuri telingamu. Hanya kupinjam barang semenit saja

biar kutahu apa yang kau mau biar kudengar apa yang kau dengar

biar telingamu mendengar nuraniku

dapatkah kupinjam matamu juga?

atau nuranimu sekalian

Ah ... dapatkah kupinjam?


Bandung 2014


? tujuan

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

? tujuan


kuterima surat dari suara dari dalam bayangan

surat yang kosong yang hanya bisa dibaca dengan penerimaan

lalu kukirimkan balasan kepada bayangan melalui angan

mungkin akan salah tujuan

karena siapa yang lebih tahu tentang hidup

semua hanya menerka

karena siapa yang merasa lebih tahu tentang hidup

sepertinya sudah salah tujuan


Bandung 2014

Berjalan Ke Haribaan Pertama Kedua dan Keawal

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Berjalan Ke Haribaan Pertama Kedua dan Keawal

aku ingin berjalan-jalan
denganmu ke New York, Sidney, Hongkong, Tokyo, Barcelona sampai Venesia
menelusuri jejak surga, bersama pohon akasia, sakura dan burung gereja
lalu kita akan duduki malam di Berliner Orcherstra
kukecup lembut keningmu sebelum Rachmaninoff dan Chopin bercinta dengan pianonya
dan izinkanlah kemudian aku meneteskan cinta kepada pipimu, kepada
matamu kedua-duanya
aku ingin mengajakmu bicara

Sajak buat Senartogok

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Sajak buat Senartogok

mengintip tubuhmu bagai membunuh waktu
menjaga tidurmu adalah mengingat kematian
mendengar dengkurmu, menyimak laut siklus gelombang
menatap matamu, memandang angkasa malam, limpah kesunyian
nafasmu bau nada
keringatmu aroma senandung dan puisi
liurmu guntingan koran
dan sisa kopi di gelasmu adalah karya
kehidupanmu : mengabdi demi keabadian


Bandung  2015

Berdiri

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Berdiri

berdiri di tepi jalan gerbang pagi
menunggu panggilan kekasih
digoda rengek knalpot dan klakson angkot
disoraki betet, parkit, murai dan prenjak yang gagal kawin karena kalah dengan deru mesin

seperti sedang memanas-manasi juga
padahal aspal, damar, dan ujung jenggotku masih basah rabu itu
sebab udara melembab penuh uap air jenuh saat bibirmu mengucap khidmat, mengembuskan dingin pada diamku hingga beku di sepanjang lidah

aku berdiri sampai siang
menunggu siapa yang menyerah
kicau itu atau suaramu

menunggu siapa tamu, bentuk matamu atau adegan mautku

Bandung 2015

Sajak Ulang Tahun buat Fransiska

Senin, Mei 04, 2015 0 Comments A+ a-

Sajak Ulang Tahun buat Fransiska

Kau eja arti
dalam genangan masa
Kau hirup perih
menolak udara derita
Lalu bagaimana tentang air mata? Tanyamu
bukankah ia adalah laut kehidupan dengan desir darah sebagai anak sungainya?
Tenang saja, perahumu : waktu
belahlah gelombang, sayat angin badai
Dua puluh dua gunung es telah leleh
oleh nafasmu yang hangat
sebab bibirmu selalu basah oleh nama-nama
Teruslah baca lembar takdir tanpa duka

Bandung 2015