[Review Film] The Shawshank Redemption (1994)

Rabu, April 08, 2015 0 Comments A+ a-

Review Film The Shawshank Redemption (1994)
Durasi : 142 menit
Produksi : Warner Bros, Castle Rock Entertainment
Sutradara : Frank Darabont
Aktor : Tim Robbins, Morgan Freeman, Wiliam Sadler, Bob Gunton, Clancy Brown

Sinopsis

Sebagai review, tulisan ini mengandung pendapat pribadi dan pandangan sendiri. Film ini bercerita tentang Andy Dufrense (diperankan oleh Tim Robbins) yang di hukum penjara di Shawshank. Pengadilan memutuskan bahwa dalam perkara kematian istrinya Andy bersalah. Kasus ini adalah tentang kematian seorang wanita (istri Andy) dan seorang lelaki selingkuhannya. Mereka berdua (korban) meninggal setelah ditembaki pistol dengan banyak peluru. Bukti pengadilan sangat kuat bahwa Andy –lah pelakunya. 


Andy kemudian digiring memasuki penjara. Di penjara ia bertemu dengan Red, seorang tahanan yang punya kemampuan untuk menyelundupkan beberapa barang ke dalam penjara. Tentu dengan bayaran khusus dan tertentu. Andy juga bertemu dengan orang-orang yang “jahat” di penjara. Mereka adalah para homoseksual dan menginginkan Andy. Namun berkat kecerdikan dan ketabahan Andy, orang jahat ini tidak pernah bisa melampiaskan nafsu seks mereka kepada Andy. Meskipun begitu, Andy tetap sering digebuki. Kadang ia berhasil melawan tetapi tidak jarang tubuhnya lebam.

Andy mulai akrab dengan temannya di penjara. Pada saat musim panas, ada beberapa orang terpilih untuk mengecat atap penjara. Andy ikut bersama Red dan teman-temannya. Di sinilah mulai babak baru dalam kehidupan Andy di penjara. Melalui sebuah insiden, ia dipelihara oleh sipir penjara dan Ketua Sipir ‘Warden’ yang bernama Norton (diperankan oleh Bob Gunton). Andy bisa melakukan semacam penggelapan pajak bagi beberapa petugas di penjara dan memecahkan masalah warisan dan asuransi. Andy pun kemudian menjadi “teman” para sipir. Tetapi Andy tahu, ia bukanlah teman sungguhan, melainkan sebagai binatang yang dipelihara untuk memuluskan kepentingan para sipir.

Andy kemudian diangkat menjadi penjaga perpustakaan, dan mulai menemukan kesibukannya di penjara. Setelah sempat sebelumnya ia menjadi perajin batu. Ia membuat bidak-bidak catur dari batu dengan palu seukuran kira-kira enam sampai tujuh inchi. Palu itu ia peroleh dari Red dan batu-batu dari semua kawannya. Kawan-kawannya  ini membalas budi atas pesta minum bir bersama setelah kerja bakti mengecat atap penjara. Bir itu merupakan upah balas jasa atas pertolongan Andy kepada Kapen Hadley (diperankan oleh Clancy Brown) (yang pertama kali menyadari kepandaiannya masalah arsip keuangan, pajak, administrasi dan lain-lain).

Andy mulai betah, dan sesuatu terjadi. Seorang tahanan baru masuk. Tommy Wiillaims (diperankan oleh Gil Bellows) namanya Inilah yang membuat Andy mulai berpikir ulang atas kebebasannya. Ia merasa 19 tahun di penjara sudah merupakan waktu yang cukup atas penebusan dosanya. Tetapi ia merasa tetap tidak merasa membunuh istrinya, ia mungkin menjadi penyebab kematiannya. Tetapi percakapannya dengan Red memberi pengertian baru baginya. Ia tidak membunuh istrinya, ia mungkin menelantarkan istrinya tetapi itu tidak menjadikannya sebagai pembunuh yang harus di hukum di Shawshank.

Komentar (Mengandung Spoiler dan Subjektivitas Penulis)

Menurut saya film ini adalah film yang brilian. Salah satu film terbaik dari segi cerita, akting, dan isi (meskipun saya belum menonton lebih dari seribu film). Sutradara Frank Darabont mengangkat film ini dari novel Stephen King : Rita Hayworth and The Shawshank Redemption. Casting yang dipilih menurut saya juga pas. Karakter Andy yang diperankan Tim Robbins polos, sabar, tabah dan berprinsip itu mengalir dengan apik sepanjang film. Kemudian narasi dan suara persuasif Morgan Freeman yang memerankan Red tidak kalah anggunnya mengantarkan jalan cerita. Kebengisan dan kesemena-menaan Captain Hadley sebagai sipir terbukti akan membuatnya sebagai orang yang sangat dibenci setiap scene. Kemudian tidak kalah Bob Gunton sebagai Warden: Norton, ketua penjara yang dingin kejam dan keras.

Tidak banyak soundtrack lagu setahu penulis dalam film ini. Penulis amat terkesan dengan narasi suara berat Red yang menjadi tulang punggung alur yang kokoh. (Di film ini pulalah penulis mulai mengenal Morgan Freeman)

Jujur, penulis belum pernah membaca novel Stephen King yang menjadi inspirasi film ini. Tetapi penulis yakin film ini cukup membuat Stephen King  dan para penggemarnya puas dan gembira.

Film ini berlatar penjara. Menurut penulis, penjara adalah suatu bentuk pengekangan kebebasan manusia. Manusia yang dikutuk untuk bebas kata Sartre itu dikekang, dihambat, dan dihilangkan kebebesannya oleh penjara. Shawshank menjelaskan itu. Bagaimana seorang manusia yang hanya boleh makan saat sipir menyuruh makan, dan harus izin untuk buang air setiap waktu. Bahkan Red, yang ketika bebas setelah 40 tahun di Shawshank, tetap melakukan kebiasaannya itu : permisi kepada bosnya di minimarket untuk buang air. (Red bekerja sebagai karyawan minimarket setelah bebas).

Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada pengekangan kebebasan. Menghirup udara alam yang segar, berjalan-jalan mengunjungi tempat yang baru, mengubah rutinitas yang jumud, rekreasi menikmati keindahan geografis, tertawa lepas menonton komedi, makan malam dengan menu yang lezat dan minuman yang melengkapkan, beristirahat dengan tenang diatas kasur yang empuk, bercengkrama dengan anggota keluarga, berhubungan seks dengan pasangan. Semuanya disetop ketika seseorang dimasukkan ke dalam penjara. 

Namun bukan dengan alasan kosong, seseorang dimasukkan ke dalam penjara. Tentu saja sebagai akibat dari perbuatannya sebelumnya. Diputuskan pengadilan melakukan kejahatan dan melanggar hukum. Penjara sebagai hukuman atas konsekuensi kejahatan. Supaya ada pembalasan kepada pelaku, dan ada efek jera. Agar ada pencegahan terhadap orang yang ingin melakukan. Albert Camus mengajukan pertanyaan atas hal ini. Apakah orang yang sudah ngebet-kepepet melakukan kejahatan mempertimbangkan ancaman hukum? Tentu tidak. Yang ada dalam pikirannya barangkali hanyalah bagaimana ego-nya terwujud. Superego kalah telak. (Mungkin demikian kalau tafsiran Sigmund Freud).

Dalam film ini Andy tidak bersalah. Dia tidak membunuh istri dan pria selingkuhannya itu. Tetapi mengapa ia dipenjara? Mengapa kebebesannya direnggut? Pengadilan-lah yang menetapkan demikian berdasarkan bukti dan ilmu hukum dan segala macam tetekbengek sidang. Tetapi ini menunjukkan juga bahwa pengadilan manusia tidaklah maha adil. Selalu ada celah untuk salah dan lupa.

Kemudian ketika ada pengakuan dari tahanan yang baru masuk, Tommy, bahwa pembunuhnya bukan Andy, mengapa Warden si kepala penjara tidak membiarkan Andy untuk membela kebebasannya? Mengapa ia malah menghendaki Andy tetap di dalam penjara? Jawabannya tentu untuk memuaskan keserakahannya kepada harta, dan ia merasa Andy dapat ‘membantunya’.

Warden Norton malah menembak mati Tommy. Sebagai saksi yang mendapatkan pengakuan tentang kasus pembunuhan istri Andy. (Pembunuh itu bercerita dengan bangga kepada Tommy saat ia selapas dengannya).

Kemudian disorot juga bahwa penjaga pustaka Brooks yang sudah menjadi institusionalized man. Ia sudah 50 tahun di penjara. Yang kemudian tidak mau keluar lagi dari Shawshank. Karena ia tidak tahu harus memulai hidup dari mana. Ketika dia bebas dan keluar penjara ia malah melihat banyak mobil di jalanan dan hampir kena tabrak. Padahal pada saat ia masih kecil mobil baru satu dua jumlahnya. Kemudian di usianya yang sudah senja ia tidak cakap dan cekatan lagi untuk bekerja. Ia tentu akan tersingkir dari kehidupan, kalah dari yang muda. (dan tentu saja tidak menjalani hidupnya berpuluh-puluh tahun di penjara) Akhirnya Brooks bunuh diri di penginapannya.

Red yang sudah bosan dengan pertanyaan 5 orang juri untuk membebaskannya atau tidak. Dengan pertanyaan retoris apakah anda sudah merasa bisa di lepas ke masyarakat? Apakah anda sudah menyadari kesalahan anda? Apakah anda bla...bla...bla yang ujungnya hanyalah rejected penolakan. Namun suatu hari ketika Red menjawab beda (disertakan dialognya pada akhir tulisan) dan mereka kelima orang itu hanya membuang waktunya. Ia dibebaskan.
Untung saja Red dititipi pesan oleh Andy untuk mencari sebuah boks di suatu tempat. Andy juga menceritakan impiannya tentang Zihuatanejo di Mexico. Di samudra pasifik tempat ia akan menghabiskan masa tuanya. Sisa-sisa hidupnya.

19 Tahun. Waktu yang dibutuhkan Andy untuk menggapai kebebasannya. Andy yang menyenangi geologi dari awal menggali lubang di dinding. Saat andy mencoba untuk mengukir namanya di dinding penjara, dinding itu ternyata terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras. Dia menggali lubang kebebasannya. Dari palu yang didapat dari selundupan Red, palu berukuran 15 cm. Yang kata red jika digunakan untuk keluar dari penjara butuh waktu 500 tahun. Tetapi Andy tidak 19 tahun. Andy mengetahui dinding itu tidak sekeras yang di bayangkan Reds. Setelah tahu bahwa saksi nya di bunuh oleh Warden si penjaga, Andy semakin ingin menjadi bebas.

Geologi adalah tentang tekanan dan waktu. Andy sudah tertekan dalam waktu yang lama

Ia merangkak dalam 500 yard dalam pipa saluran pembuangan kotoran. Muntah-muntah mual. Tetapi Andy tidak menyerah. Akhirnya dia bebas. Menghirup udara kebebasan sejati.

Ia meninggalkan penjara. Dengan Warden yang korup. Dia cerdik bisa mengganti dokumen yang selama ini direkayasanya dengan bible tempat menyembunyikan palunya kepada Warden. Sekarang Warden tinggal menunggu waktu untuk penghakimannya. Kesalahan-kesalahan yang ia ciptakan, kebiadaban di penjara yang ia kerjakan, segera ia mencicipi hasilnya. Uang-uang itu beralih ke tangan sang anonim yang tidak lain adalah sosok Andy.

Dalam film ini juga di metaforkan kebebasan dalam bentuk burung peliharaan Brooks yang dari kecil di simpannya dalam saku bagian dalam jas lusuhnya. Kemudian suatu saat ia melepaskan burung itu sebab ia tahu mengurungnya bukanlah sesuatu yang bijak.

Ending film ditutup dengan pertemuan Andy dan Red di sebuah pantai biru.
Sepanjang film adalah cerita tentang kebebasan dan penjelmaannya dalam pengalaman hidup para tokoh. Perjalanan panjang dan sesuatu yang tidak bisa disentuh orang lain : Harapan.

Beberapa Kutipan Monolog dan Dialog Favorit Saya :

“Get busy living or get busy dying” Andy Dufrense

“Sometimes it makes me sad, though, Andy being gone. I have to remind myselfthat some birds aren't meant to be caged. Their feathers are just too bright.  And when they fly away, the part of you that knows it was a sin to lock them up does rejoice. But still...the place you live in is that much more drab and empty that they're gone. I guess I just miss my friend.”

Percakapan antara Petugas dengan Red saat akan bebas

Petugas : Your files say you've served 40 years of a life sentence. Do you feel you've
been rehabilitated?

Red : Rehabilitated? Well, now, let me see.You know, I don't have any idea
what that means. 

Petugas : Well, it means you're ready to rejoin society...

Red : I know what you think it means, sonny. To me, it's just a made-up word.

A politician's word so that...young fellas like yourself can wear a suit and a tie and have a job. What do you really want to know? Am I sorry for what I did? Well, are you?There's not a day goes by I don't feel regret. Not because I'm in here or because you think I should. I look back on the way I was then. A young... stupid kid who committed that terrible crime. I wanna talk to him. I wanna try and talk some sense to him, tell him the way things are. But I can't. That kid's long gone. This old man is all that's left. I gotta live with that.

Rehabilitated?

It's just a bullshit word.
So you go on and stamp your form, sonny,
and stop wasting my time. Because to tell you the truth,
I don't give a shit.