Sabjak Sabra Sabtru

Sabtu, Desember 21, 2013 0 Comments A+ a-



Hari ini hari sabtu. Langit kelabu macam korteks di otakmu

Bumi merah jambu bak langit-langitmu

Hari ini aku berdiri di atas buku kenangan di atas bukit di dekat matahari

Membacakan puisi dan doa dan pesan dan segala rindu

Ingin menuntaskan hari-hari sebelum minggu

Karena mungkin minggu sudah menjanji takdir biru yang baru dan bukan kelabu

Kalimat pertama adalah lidahku yang kelu saat berbohong pada diriku

Kalimat kedua adalah pikiranku yang kerap keliru menafsir kode angin lembah

Kalimat ketigaku adalah perasaan yang beku sejak aku tahu ini hari sabtu saat pertama kali aku menyaksikan dengan mata kepalaku tentang kematianku di depanku

Sajak ini kutuliskan pada hari sabtu bukan karena hari ini hari ketujuh bukan pula karena aku jenuh

Ada niat yang ingin aku tanam ada pesan yang hendak aku kirimkan kepadamu.

Melalui angin lembah kepada buku kenangan kepada bukit menuju matahari dan memancarkan padamu. Larik cahaya puisi dan doa dan pesan dan segala rindu.

Apalah arti sabtu tanpa merah jambu dan kelabu di puncak bukitku.

Apalah arti pertanyaan dan pernyataan tanpa kedamaian

Salam Sajak Sabar Sabtu kepada bukit yang mengangkat matahari kepada angin lembah yang berhembus. Kita semua ciptaan-Nya dan akan kembali kepada-Nya juga.

Maka tak pantaslah kita  berseteru