Pemuda dalam Kesukaran

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-


Pada taman kehidupan
ada sosok susah payah
menyongsong sesak hari depan
dihirupnya aroma melati
yang seluruh kelopaknya luka
dipandanginya bugenvil dan alamanda
lama-lama ia diam
diam dalam kepayahan
diam dalam permenungan


Bandung, 2017

Nostalgia Dari Jauh Sekali

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-


Si kecilku langkahkan kaki
lenggang gemulai hampir menari
Beringsut lambat ke alam mimpi
Tinggalkan dunia seram ngeri

Di kepalanya dedaun eukaliptus
Di lehernya sulur anggur
Di dadanya mangga mengkal
Di perutnya hampar vanili
Di kakinya kelinci berlari

Aku terlena, gelegak jiwa dan gemuruh


Bandung, 2017

Senyum Gadis Samaria

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-

Senyum Gadis Samaria (1)

Pencerahan bukanlah jalan
cuma mengulang
senyum abadi.

Gadis menjemput kematian
meloncat dari jendela takdir
jatuh, patah,
berdarah di atas tanah.

Pencerahan, melalui hangat
tubuhnya Ia jalarkan.

Dalam peluk, segala makhluk
menjenguk sang Buddha
hingga sanggup teguk
air bahagia:
cucur pencerahan

Senyum Gadis Samaria (2)

Tiap perempuan, tiap laki-laki nan dilekapnya
ialah Buddha.

Cahayakah Ia? Mungkin api
membakar-retih seluruh dosa dan ketidakbijakan

Mukimnya pernah di rumah gedung
sebelum raib menyisakan kabung

Kini tinggal senyumnya yang nyala
di balik letih tiap setubuh basah

Senyum Gadis Samaria (3)

Bagian Pertama:

Pencerahan bukan cuma jalan panjang tetapi juga abadi mengulang. Perempuan dan laki-laki yang dipeluknya berubah jadi roda lenyap derita.

Bagian Kedua:

Gadis Samaria gadis senyum di bibir, di pipi, di hidung, di mata, di kening, di rambut, di leher, di bahu, di ketiak, di dada, Senyum di perut, senyum di pusar, senyum di vagina,senyum di pantat, senyum di paha, senyum di lutut, senyum di betis, senyum di tumit, senyum di tapak, senyum di jemari. Gadis Samaria sekujur tubuh senyum.
Gadis Samaria sepenuh badan senyum.

Bagian Ketiga:

Sepanjang masa: hening, segala ruang: riuh
damai sama senyum, riang ganjur jauh


Bandung, 2017

Bisa Tahan*

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-

(bagi Okie F.R)
Aku adalah aku setelah aku dilalui aku
Aku ialah aku yang lebih hidup bahagia yang lebih menikmati hidup yang lebih daripada aku daripada dia daripada engkau dan daripada kalian
Aku adalah aku yang lebih dan selalu akan lebih daripada aku setiap detik, saban menit, setiap jam, saban hari, setiap minggu, saban waktu
Aku adalah yang lebih bijak yang lebih pintar yang lebih peka yang lebih daripada aku, aku, dan aku
Aku lebih esensial, lebih eksistensial, lebih spiritual ketimbang aku, ketimbang kamu, dan daripada segala sesuatu
Aku adalah yang mengaku sebagai aku yang mendaku sebagai aku yang menuju aku lewat aku
Aku dimana-mana, dimana saja dimana pun mukim aku
Aku di atas langit, di atas aku, di atas ruang, di atas waktu
Aku melampaui aku melangkaui aku mendahului aku
Aku adalah aku diawali aku diakhiri aku
Aku selalu aku menjelma aku kepada aku demi aku
Aku hanya aku cuma aku juga aku
Aku tetap tegak dibombardir beribu berita bahagia dari seluruh penjuru dunia
Aku bisa berdiri bagai batang bambu dibuai angin buta ingin lebih
Aku hening biru dalam kecamuk arus air hitam hidup kelam
Aku kabarkan kepada aku bahwa aku kini bisa tahan

Bandung, 2017


*dari puisi derai-derai cemara Chairil Anwar.

Celana Dalam Putih Eungyo

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-


Musim Bunga

Seketika hadir napas
dari dada muda
gadis indah kaki
dan tulang selangka
melangkah di bawah
sakura putih

Musim Panas

Sajikan sarapan
tanpa pantangan
bercampur debu cahaya
di sela rak buku
dan meja tua

Langit Tinggi

Gairah masa
luruh usia
bermuka-muka

Salju

Matahari lesu
basuh putih
kulit lugu
rambut sebahu

Bandung, 2017

GASING

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-

(bagi A.S)

Alarm berdering nyaring
menyiram pagiku yang hening
aku makin sukar menimbang
nyata
dan
alam khayal 

Sungguh linglung
aku terbangun di laut bingung
fajar atau senjakah yang merekah di bibirmu ?
intan atau safirkah yang bermukim di matamu ?
elang atau kumbangkah aku kini,
rajin sangat berkisar mengitari-menyenangimu ?
aku mestilah gasing atas nyata alam khayalmu 

Bandung, 2017 

SUNGAI

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-


Selalu aku senang mendengar kata ‘sungai’
Meskipun tidak bisa berenang, sungai bagiku tempat 
yang damai
bunyi air yang mengalir, riak air diloncati binatang 
kecil, daun yang hanyut
Waktu kecil pabila aku piknik kecil-kecilan bersama 
teman-teman aku selalu ke sungai meskipun ibu
tidaklah membolehkan. 
Sungai juga musabab jembatan Mirabeau dibangun.
Tempat sepasang kekasih memandang arus, sambil
berpegang tangan dan beradu pandang. Tempat
Apollinaire menulis larik syair dukalara mengenang
gadisnya minggat ke Inggris. 
Sungai tidak pernah mengairi kaki yang sama.
Sungai menenggelamkan kesedihan dan air mata.
Seperti sungai, ini hidup mengalir.
Tapi bagaimana lagi, akunya ingin denganmu, bersama 
di atas perahu.

Bandung, 2017 

Duduk

Selasa, Mei 30, 2017 0 Comments A+ a-

Duduk aku, sembari menunggu
sambil membaca buku, sore itu
Di atas kursi, di bawah langit
menghadap huruf berbaris padu
yang  berkisah tentang percakapan
seorang murid dan guru
Murid  : Sekali waktu, di musim semi, aku simak 
gemerisik daun. Wahai guru, apakah sebenarnya, angin
ataukah daun itu yang bergerak? 
Guru    : Tidak keduanya
Engkauku tak kunjung lewat
Aku tutup itu buku
Perasaanku berlarian tak tentu tujuan
Aku diam. Angin diam. Daun diam.

Bandung, 2017