Forgive me

Jumat, November 22, 2013 0 Comments A+ a-

Sudah lama sekali rasanya aku tidak menuliskan puisi. Ibarat selama aku tidak mendapatkan pemandangan sempurna dari senyum manismu. Mungkin waktu ku tidak akan sampai lagi kepada waktumu yang selalu berlari jauh membelakangiku.

Aku ingin mengatakan sesuatu. Tidak sengaja aku malam ini membuka google dan bertemu dengan blog seseorang. Aku rasa ada yang menuntunku untuk membaca kalimat-kalimat itu. Sekalipun aku tidak berharap itu tidak terjadi, tetapi hati membenarkan. Biarkan aku akan mengutipnya sebagai pesan dan kesan untukmu. Semoga aku bisa mewujudkan kebenaran dari apa yang akan kuucapkan.


Forgive me for loving you too much. And I had forgive you for not loving me enough

Foto di G.Papandayan Jawa Barat 2665 m dpl

Senin, November 04, 2013 0 Comments A+ a-


Bayangan

Senin, November 04, 2013 0 Comments A+ a-

Seperti membayangkan      yang duduk disampingku
Bila hidup sudah sempurna dan tanganku bertemu tangannya dalam kasih sayang yang bersatu.
Seperti, inilah rasanya surga. Kalau didunia. Dengan akal yang terbatas dan nikmat yang diturunkan.

Rasanya sudah cukup separuh nyawa. Hidup tak mengapa lagi mati.

Sajak Malam Senin

Senin, November 04, 2013 0 Comments A+ a-

Sajak Malam Senin
SMS
Mendengung suara gaduh menusuk telingaku. Padahal mataku tiada melihat kerusuhan
Mendebar dada kiriku. Padahal tiada bahaya yang sedang mengancam.
Melambat otak kiriku. Padahal, ah.

Ya Tuhan

Senin, November 04, 2013 0 Comments A+ a-

Ya Tuhan. Aku memohon pada-Mu agar, aku tidak akan pernah menyalahkan-Mu

Atas nikmat perasaan yang kau berikan.

Sesungguhnya aku ingin menikmati nikmat perasaan itu. Tapi apa daya setan menipuku

O, Tuhan lindungilah aku dari godaan setan.
Nurani apa mungkin Tuhan sematkan setan dalam senyum secantik itu.

Ngigau 10

Minggu, November 03, 2013 0 Comments A+ a-

Sayang, besok saja kita nikmati nada manis ini. Sekarang kita seruput saja kopi pahit ini. Mungkin bisa membuat malam kita lebih panjang dan mengasyikkan.

Sayang, besok saja kita habiskan cerita ini. Sekarang kita tulis saja dulu perasaan ini. Mungkin bisa menjawab carut marut dan pertanyaan menyayat hati.

Sayang, menurutku kita tidak bisa menunggu lama. Kita tidak bisa menunggu besok, mungkin saja besok hanyalah ilusi. Bagaimana kalau kita sekarang saja. Ya harusnya sekarang saja : Menjadi diri sendiri.
Bila nanti ada yang bertanya padamu. Biar aku yang menjawab.

Mau jadi apa kau nanti?

Bukankah diri kita akan tetap itu sendiri. Mengapa kita harus menjadi orang lain ? Kita terlahir sebagai satu. Kalaupun ada esok, kita harus tetap jadi diri kita.

Sayangku, diri sendiri. Kita nikmati saja nada manis ini, kita seruput saja kopi pahit ini, kita habiskan saja cerita ini, kita tanam saja bunga matahari itu sekarang. Siapa tahu hanya itu yang bisa kita lakukan hari ini.

Bila saja kita menunggu esok maka aku khawatir kita tidak bisa jadi diri sendiri.

Kepada diri sendiri yang harusnya disayangi oleh dirinya sendiri.