Postmodernisme a la Derrida, Mekanika Kuantum, dan Jodoh Objektif : Sebuah Cocoklogi Ekstrem

Rabu, Desember 23, 2015 0 Comments A+ a-

Postmodernisme a la Derrida, Mekanika Kuantum, dan Jodoh Objektif : Sebuah Cocoklogi Ekstrem

“ Ada banyak macam mata. Bahkan Sphinx juga memiliki mata; dan oleh sebab itu ada banyak macam kebenaran, dan oleh sebab itu tidak ada kebenaran.”-Nietzsche-

Apa itu postmodernisme?

Sebuah anekdot lucu berpendapat. Postmodernisme adalah ketika kau bermain bola di lapangan dan terserah mau membuat gol ke gawang siapa(sebab modernisme hanya menginginkan kau untuk membuat gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan).

[Resensi Film] Stranger Than Fiction

Minggu, Desember 06, 2015 1 Comments A+ a-

Eksistensialisme dalam Film Stranger Than Fiction : Kierkegaard, Sartre, Camus, dan Senartogok

Sutradara          : Marc Forster
Artis                : Will Ferrell; Maggie Gyllenhaal; Dustin Hoffman; Queen Latifah; Emma Thompson
Produksi            : Mandate Pictures
Distributed by    : Columbia Pictures
Tanggal Rilis     : 10 November 2006
Durasi                : 113 menit

Kabarnya, Marc Forster (sutrada berkebangsaan Jerman) ini juga menyutradarai film Finding Neverland (2004) , The Kite Runner (2007), dan Quantum of Solace (2008). Kali ini filmnya bercerita tentang dunia Harold yang menjadi karakter utama sebuah novel. Harold yang hidupnya bagai robot kemudian sadar bahwa  ada narasi yang menjelaskan rutinitasnya selayaknya narasi novel.

dimulai tiga detik lagi

Minggu, Desember 06, 2015 0 Comments A+ a-

Keciap mana lagi yang mau kau sambangi
bila kebenaran tengah tersenyum di sebelah wajah

Ketersingkapan macam apa lagi
yang kau ingin ia menghadap
sedang telanjang sudah ia berserah

pintu sekarang menganga, berhentilah mengintip melalui lubang kunci.
revolusi tiga detik lagi, kau mesti i’tidal
dari rukuk melankoli


Bandung, 2015

Komposisi dalam Komposisi

Minggu, Desember 06, 2015 1 Comments A+ a-

(buat Azistustra)

Komposisi bukan semangkuk indomie yang bisa kau pesan siang ini
Komposisi bukan ukuran, sebab ukuran urusan pemikiran
Sementara komposisi mungkin pemakaman perasaan
Yang sudah mati dan mesti kau hayati kembali

“Tuhan, aku pesan komposisi sekomposisi”

Bandung, 2015


Buat Cica

Sabtu, Desember 05, 2015 0 Comments A+ a-

Cica, berhentilah merangkak di dinding absurd itu !
bebaskan tangan dan kakimu meraih menggapai
segala memilih memulih luka

Cica, tataplah getaran sayap Mikail !
dan terbanglah bersama amal menuju cinta
Lupai keluh derita,
Hilangkan buruk prasangka,

Raihlah hari ini sepenuhnya...

Bandung, 2015

Buat Nini

Sabtu, Desember 05, 2015 0 Comments A+ a-

Manusia runtuh atas ketaksadaran
Didiktum Sigmund pada si Bingung
Freud, Lacan berdamailah dengan alam !
Sebab cinta melampaui kesadaran pertimbangan

Bangunkan Bily di lereng November
Katakan padanya : Mengabu sudah seluruh September !
Dilahap sirna
nyala api
lilin
kemegahan usia

Bandung, 2015


Buat Zurayya

Sabtu, Desember 05, 2015 0 Comments A+ a-

Detak jantung dari jauh
Denyut nadi getar riuh
Tak ‘kan mampu kusambangi
Lewat sekilas larik puisi

Cuma kuintip kibas auramu
Dan kutitip kado angin oktober
Biar mendesau  jadi do’a

Meluber luruh menjelma takdir

Bandung, 2015

Mati subuh

Sabtu, Desember 05, 2015 0 Comments A+ a-

Di tubuh gempal masih
berimpit sepasang setan
menggoda tidur semakin dalam

telinga berdengung menutup adzan
subuh tersungkur di pembaringan

kencing setan menenggelamkan arwah
mimpi menarik selimut hasrat
dingin mengikat kafan erat
dengan malaikat tersenyum lewat

kematian
makin dinding
dari tepi dipan


Bandung, 2015

Subuh penghabisan

Sabtu, Desember 05, 2015 0 Comments A+ a-


Naum nyawaku pada fajar
Menyerah sungguh segala
Pasrah tubuh jiwa rebah
Diri lelah

Naum ruhku dipanggil adzan
Pecah sunyi patah gairah
Kalah benar jerih payah
Tuhan perindu
Tuhan cemburu

Ia cinta
Ia sabda
Aku mesti istirah

Bandung, 2015

indah pasrah

Jumat, Desember 04, 2015 0 Comments A+ a-

Indah, rebahlah padaku pasrah
enyah segala gelisah gundah
patah hasrat basah wajah
marah lemah menyerah kalah
indah pasrah

O..Allah
O..Allah

Bandung, 2015

matinya seekor burung yang belum sempat terbeli seorang pemuda melankoli

Jumat, Desember 04, 2015 0 Comments A+ a-

burung terkurung murung
sangkarnya sayap sendiri
gemboknya prasangka budi

burung terkurung murung
selamat pagi
sarapan sunyi

burung terkurung murung
beku hati mati nurani
innalillahi

Bandung, 2015

pakaian

Rabu, November 25, 2015 0 Comments A+ a-

aku
hanya pakai
yang aku punya
dan

aku
hanya suka
yang aku cinta

Bandung, 2015 (dalam sebuah workshop ikat celup dan kajian fashion)


Tertawalah, sebelum tertawa itu diharamkan !

Rabu, November 25, 2015 0 Comments A+ a-

Senin 16 November 2015

Hari ini bangun pagi. Tidak. Sarapan pagi bukan dengan nasi yang diaduk dengan airmata. Periksa jam. Jam dinding sudah lebih sebulan mati. Laptop juga mati. Sepertinya malam tadi lampu mati. Sebelum tidur laptopku nyala. Cuma baterainya tak ada. Jika listrik mati,otomatis dia mati. Namun lampu indikatornya menyala. Berarti listrik mati kemudian nyala lagi. Akan tetapi laptop tidak bisa hidup sendiri mesti ditekan tombol power lagi. Tidak bisa lihat jam laptop, tablet juga mati. Jam terakhir adalah 01.42 saat streaming kuliah adam smith capitalism dan karl marx communism.

Semacam Ingin Bercakap

Rabu, November 25, 2015 0 Comments A+ a-

Sepertinya kita butuh duduk berdua, membicarakan. Kalau tidak, biarkan aku saja yang bicara, bermonolog ria, bercerita segala yang terjadi padaku akhir akhir ini dan kaitannya denganmu.

Afirmasi

Rabu, November 25, 2015 0 Comments A+ a-

Aku tidak tahu apa makna semua peristiwa yang kualami selama sebulan kebelakang ini. Kalau bisa aku berpendapat, aku hanya dapat menebak saja, apa hikmah dan pelajaran dibaliknya. Jikalau memang ia tidak berani menampakkan diri dalam bentuk peristiwa itu. Dua minggu aku sakit kepala, dikarenakan gejala sinusitis, dua hari kemudian aku diare. Barangkali Dia yang di atas sana ingin menghapuskan beberapa catatan dosaku yang sudah menumpuk. Sebuah komedi tragis juga menjadi pertunjukan yang ia ingin saksikan melalui diriku yang menjadi tokoh utama.

fantasi

Senin, November 23, 2015 0 Comments A+ a-

Seuntai bayangan langit yang menyingkap
Dari genangan air di jalan
Di gang kecil sempit itu
Seumpama serbuan kenangan masa lalu
Sebentuk senyum khayali sembunyi
Di balik cermin yang kuintip
 sesudah mandi
laksana jujur perasaan yang dipendam
busuk dan layu
lalu mati


Bandung 2015

Hajar Terus

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-


1
Sementara kutulis puwisi-puwisi ini
Teruslah menyembah adinda
Teruslah sembahyang kekasih
Biar, biar bait terakhir adalah adegan kukecup keningmu yang terbiasa sujud
Dan titimangsanya jiwa yang melampaui cinta dan kebenaran

2
Sementara bayang wajahku semakin kabur, teruslah becermin jiwa
Teruskan zikir mengikir tabir antara kita
Biar kasyaf
Biar tajalli
Malam yang tinggal sepertiga jangan kau risih
Subuh yang diujung zikir jangan kau cemas
Kau dan aku tak terjangkau waktu
Kau : yang kuakui
Aku: yang kau akui
Teruskan sampai alif sampai ya


Bandung, 2015

pemuda malam itu

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Sebatang orang sebut saja seorang pemuda
Bimbang

Duduk saja ia di atas kursi panjang sendirian
Memandang ruang-ruang yang sudah
Kelam padahal baru jam sembilan

Ia menyisir sekitar, adakah kebahagiaan terselipcecer diantara sekretariat-sekretariat unit kegiatan mahaiswa kampus itu?

Tidak ia temukan apapun
Kecuali khayalan tentang pertanyaan dan keirian diri
Mengapa begini adanya? Kenapa tidak bukan begini? Begitu misalnya...
Ia mulai iri kepada botol-botol aqua bekas, koran-koran yang bertebaran di atas meja, bahkan pada sampah yang terlempar di jalan dan pohon yang sudah akan tidur

Mereka ada dalam dirinya saja

Pemuda bimbang ini bertanya lagi

Mengapa aku harus ada bagi diri ini?

Uh. Ia melemparkan  diri ke kehampaan, ia sampah di jalan pencarian

Kepada hampa terlempar ia

Dengan kaki, tangan dan pikiran serta satu dua pertanyaan
Yang akan menjadi penderitaan bagi dirinya

Barangkali bimbang akan bimbing ia pada ke benar an.


Bandung, 2015

kerjasama

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Gelap tak dapat mengabarkan kematian cahaya
Tanpa segaris luka pada tubuhnya
Aku tak bisa mencintaimu tanpa rindu
Dan segores cemburu pada khayalan fantasiku
Realita tak mungkin bicara tentang imaji yang membumbung
Realita adalah dirinya sendiri yang bisa diperkosa seluruh alat


Bandung, 2015

Mana?

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Mana yang lebih kau sukai
Kuselipkan tubuhku dijepitan tubuhmu
Atau kutancapkan rindu
Disetiap perjumpaan kita?


Bandung, 2015

Come to Me Kemurungan

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Datanglah wahai kemurungan
Serangserbulah diriku, ini
Datanglah berombongan, jangan sendiri
Agar ramai sampai hilang, aku
Datanglah wahai kemurungan
Abukan aku dalam sunyi
Hingga sirna dari kerumunan orang-orang yang hilang bersamaku

Bandung, 2015


Kangen-pengen-dikelonin

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Kangen-kangen-kangen
Pengen-pengen-pengen
Dikelonin-dikelonin-dikelonin
Yang umur tambah tua makin rindu sunyi berdua
Berdua sunyi berdua sunyi berdua
Kisah kasih kisah rindu kangen pengen berdua dikelonin
Kening kecup mesra, ah ah ,selepas puisi selepas keindahan selepas kasih sayang
Cinta-cinta-cinta dan kasih sayang
Berjumpa bertemu leleh jadi segala
Bentuk kehidupan romantis khidmat khusyuk
Ekstase-ekstase-ekstase-ekstase
Murung kata-kata  bersembunyi dibalik perasaan
Bertopeng-topeng murung sembunyi dalam raut muka dalam cakap bicara
Murung sembunyi dalam demam dalam sakit berselimut dendam
Dalam badang yang meradang
Murung dimana lagi kalau bukan di selaput tipis pembungkus misteri apa misteri apa murung saja
Murung-murung-murung-murung
Patah jantung hanyut terbawa murung terbang burung terkurung dalam sangkar murung hinggap padaku pada padaku murung murung murung murung


Bandung, 2015

Kemurungan

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Dengan tangan berdebu dosa
Mustahil pasti kurengkuh kasihmu penuh
Dengan kemurungan sepanjang nafas
Dayaku tak ada memeluk wujudmu
Sedingin laut malam kemurungan
Membungkus tulangku
Kecemasan segala, segala perasaan takut bermuara
Pada diri yang rendah, seperti berkumpulnya air
Pada lubang-lubang bumi
Aku hina fana


Bandung, 2015

Buku tulis baru

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Aku punya buku baru
buku tulis isi seratus
Kubeli di toko buku tadi
Bisa ditulis dan digambar
Bisa dilempar juga dibakar
Buat hangatkan badan, bila cuaca dingin
Buat lampiaskan dendam, bila hati sedang ingin
Aku punya buku baru
Saat orang-orang beli sedan dan pacar baru
Aku memilih menulis buku
Demi perasaan dan segala keterlemparan
Yang tidak pernah kutahu dan hanya mampu kurasakan
Dendam, sedih,rindu,hanyut,haru, senang, dan gembira, sesuatu yang mengalir dan selalu kuhayati dalam kehidupan ini


Bandung 2015

Whole Lotta Love

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Ruh Jimmy Page terbang
Menancap dalam tubuh seorang
Pemuda malam ini
Dengan gitar seadanya
Dia replika nada-nada
Dia rapalkan bunyi distorsi
Dalam Whole Lotta Love
Sayang, pita suara Robert Plant sembunyi di belukar puisi


Bandung, 2015

Kemurungan

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Siapa tak ingin ditimpa kemurungan
Bersiaplah mati dicekik rasa hambar
Aku memaksa diri untuk tidak menulis puisi hujan maka seketika
Aku beku kedinginan
Aku ingin menyala dan hangat tetapi sia-sia hujan menangkupku dalam kemurungan


Bandung 2015

Kukira

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Kukira aku salah
Ternyata benar
Aku keliru
Mohon maaf
jangan benci


Bandung 2015

Buat Rainer Maria Rilke

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Bahkan bila puisi pun tak mungkin ditulis
Aku tetap menyajikannya dalam bisu
Bahkan bila aku tak ada
Kubiarkan dia mengikuti jadi tiada

Bandung, 2015


pertanyaan mungkinkah puisi ditulis tanpa estetika

Sabtu, November 21, 2015 0 Comments A+ a-

Mungkinkah aku tulis puisi
Yang tidak mengandung nilai estetika dan keindahan
Boleh saja sebab puisi juga menanggung luka dan trauma
Bukan cuma melulu rindu-rindu-rindu

Bandung, 2015

Yang

Selasa, November 17, 2015 0 Comments A+ a-


Yang, maafkan aku malam ini
Aku sudah bosan dengan saya
Aku mau tidur selamanya
Sampai sayang

Aku ingin pulang, ingin dan sangat ingin, bersamamu
Aku ingin, senang, senyum dan tertawa, bersamamu
Aku mau menangis di dadamu,
Aku mau menangis dengan air mata yang naik keatas pipimu dan turun menuju lembah lesung pipi dan hanyut terserap di bibir merahmu
Malam ini mari sini, bawa aku pulang demi Tuhan
Ayo aku bosan sabar bosan menunggu, ayo, mari sebelum aku mati , aku sudah berjanji dengan izrail, kau punya waktu sebelas detik lagi

Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Enam

...

Bandung, 2015


Bosan

Senin, November 09, 2015 0 Comments A+ a-

aku bosan puisi
kuingin dirimu
utuh
penuh
seluruh

aku bosan puisi
kuingin dirimu

aku bosan ingin,
bosan rindu,
bosan kata,
...hmmmmmm
ahhhhhhhhhh...

Bandung, 2015

kangen

Sabtu, Oktober 31, 2015 0 Comments A+ a-

kangen
seumpama jalan
kan ada buntunya juga

kangen
sepertikan asa
kan ada putusnya jua

kangen
selayaknya ikatan
terlalu kuat ia menyakitkan
terlalu lemah ia rawan terlepaskan

kangen
hidupku ibarat kangen
yang tiada putus-putus
dan tak pula sambung menyambung

Bandung, 2015

Filsafat Jodoh Bagian Ketiga

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Sampailah kita pada bagian ketiga

Filsafat Jodoh

Karena pernyataan menarik tentang Wanita yang Baik untuk Lelaki yang baik pada kesempatan sebelumnya (bagian 2).

Kali ini kita akan mencoba membahas firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 26.
Pemaparan ini diambil dari blog Rizki Lesus

Yang Baik hanya untuk yang baik? AnNur ayat 26
dari sini kebawah diambil dari blog berikut (alumni ITB) dengan sedikit perbaikan.

https://rizkilesus.wordpress.com/2010/05/02/yang-baik-hanya-untuk-yang-baik-annur-ayat-26/

اَÙ„ْخـَبِيـْثــاَتُ Ù„ِÙ„ْØ®َبِÙŠْثـِÙŠْÙ†َ Ùˆَ اْلخَبِÙŠْØ«ُــوْÙ†َ Ù„ِÙ„ْØ®َبِÙŠْثاَتِ Ùˆَ الطَّÙŠِّبَاتُ Ù„ِلطَّÙŠِّبِÙŠْÙ†َ Ùˆَ الطَّÙŠِّبُÙˆْÙ†َ Ù„ِلطَّÙŠِّبَاتِ.

Filsafat Jodoh bagian kedua : Mendegar Keciap Burung dan Fungsi Waktu

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Apa artinya bersambung ? apakah sebuah kelanjutan kronologis atau hanya berkaitan? Entahlah. Yang jelas ini aku anggap sebagai sambungan dari Filsafat Jodoh bagian pertama.

Bagian kedua

Filsafat Jodoh : Mendegar  Keciap Burung dan Fungsi Waktu

Sore menjelang malam itu. Aku mengajukan satu pertanyaan kepada tiga pemikir ITB. Institut Tiang Bendera. Dialah Okie, Haris, dan Choirul.

Filsfafat Jodoh Bagian Pertama

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

jo·doh 1 n orang yg cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan: berhati-hatilah dl memilih --; 2 n sesuatu yg cocok sehingga menjadi sepasang; pasangan: mana -- sepatu ini; 3 a cocok; tepat: ia telah meminum obat itu, tetapi tidak --;


TETAPI MAKNA TIDAK BERHENTI PADA KAMUS

Filsfafat Jodoh Bagian Pertama

Apa yang saya pikirkan pertama kali kala menulis tulisan ini? Tidak tahu. Yang jelas ada beberapa poin yang berputar dalam kepala saya saat mendengar kata jodoh. Salah satu idea random itu adalah apa hubungan jodoh dengan bodoh? Apakah dengan memikirkan jodoh kita bisa menjadi bodoh? Entahlah yang jelas jodoh tentu berkaitan dengan filsafat. Err?

Tulisan ini berjudulkan Filsafat Jodoh. Dengan seenaknya saya memadukan dua kata ini biar terdengar enak dan keren. Filsafat adalah sesuatu yang mesti kita pelajari dulu baru nanti kita definisikan sesuai komposisi dan selera masing-masing. Setidaknya begitulah kata Bung Hatta dalam pembukaannya dalam buku Alam Pikiran Yunani. Lalu bagaimana dengan jodoh? Apakah begitu juga? Sesuatu yang mesti kita kecap dahulu baru nanti kita artikan ? hmmm tentu saja terserah. Yang jelas tulisan ini tidak akan membawa kemana-kemana kecuali anda sebagai pembaca memutuskan untuk pergi ke mana-mana.

ngigau 34

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Menjawab seribu pertanyaan dan tantangan dari sepotong kalimat yang tak jelas ujung pangkalnya
Sesuatu bukan hal yang beku sebelum mati
Ia adalah air adalah udara yang berubah bentuk menjadi apa
Buat apa demi apa dan apa-apa
Tiada yang lebih bijak daripada kediaman cinta dan rindu yang membara
Membakar diri menjadi abu menjadi baru menjadi kisah menjadi kasih


Sampai hilang diri sampai hilang diri sampai lebur nanti

Bandung, 2015

malam turun ikan

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Ketika malam sampai ke bawah leher
Pandang tenggelam di lautan prasangka
Memburu satu dua ikan
Buat berbagi cerita sampai lupa
Bahwa dunia memang begini-begini saja
Berputar pada siklus hasrat-pasrah-hasrat-pasrah
Biar tinggal nama atas nama malam
Dan dua ikan yang berkejaran

Lepaskan dan bebaskan

Bandung, 2015

puisi pelajaran

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Termodinamika mana yang menjelaskan tentang mekanisme rindu ?
Matematika apa yang dapat menyelesaikan kangen ?
Filsafat bagaimanakah yang sanggup menahankan kehilangan ?

Bahasa puisi, bahas kehidupan dengan segala daya ledak perasaan !

Bandung, 2015

puisi mekanika kuantum erwin schrodinger

Selasa, Oktober 27, 2015 0 Comments A+ a-

Aku kini kucing dalam kardus
Dan kau adalah materi radioaktif meluruh di sekitarku
Pilihanku cuma menunggu

Sesiapa Tuhan siap membuka
Aku ada atau tiada

Bandung, 2015

Sepuisi sebelum tidur

Senin, Oktober 26, 2015 0 Comments A+ a-

aku akan tidur
tidak ada dongeng
aku ingin tenang tak mau cengeng

aku akan tidur
biar dengkur atau leleh liur
aku tak peduli

aku akan tidur
dengan siapa
aku tak ingin peduli

aku akan tidur,
kalau kau ingin bertemu, nanti saja setelah aku bangun
bila tak sabar, singgah saja dalam mimpiku
itu pun kalau tidurku sampai mimpi

aku tidur
selamat malam
selamat berjuang
sampai jumpa
hmmmmmmm
ah.

Bandung 2015

Buat Marina Oktari a.k.a Iik

Senin, Oktober 26, 2015 0 Comments A+ a-

jika hidup adalah berenang
menyelamlah dalam kedalaman orang-orang 
sambil mengapung di batas permukaan uang
jika hidup adalah berjuang
tetap kuat tetap melawan
segala kecemasan dan penderitaan
Huh, hidup, sebenarnya sederhana, cuma pusaran hasrat dan pasrah di lautan masa
hidup sederhana, hanya tafsirnya yang berjuta-juta
hidup? Mesti terus meski misterius
Hiduplah sepenuh nyawa
seluas cinta sepuas takwa
jika hidup sudah, maka bersiaplah menuju kekekalan
umur seperti air, mengalir dan terus
maka berenanglah sebelum hanyut,
berenanglah sebelum salju, sebelum membeku
Bandung, 2015
panjang umur iik, maaf seadanya

ndahkangendah

Senin, Oktober 26, 2015 0 Comments A+ a-

ndah,
kangeenn
dah...


Bandung, 2015

[Resensi Buku] Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre

Kamis, Oktober 22, 2015 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre

Judul                  : Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre
Penulis               : A. Setyo Wibowo dan Majalah Driyarkara
Penerbit             : Kanisius
Cetakan             : V, 2015
Tebal                 : 227hlm
Harga                : Rp

Untuk mengenang 100 tahun kematian filsuf besar eksistensialisme, Jean-Paul Sartre, beberapa tokoh intelektual dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menulis tentang beliau. Setelah dimuat di jurnal Driyarkara Th. XXVIII no.4/2006, kemudian Penerbit Kanisius menerbitkannya dalam bentuk buku. Dan ditambah dengan tulisan Ito-Prajna Nugroho dengan judul : “Diri dan ‘Ketiadaan’ dalam Filsafat Sartre : Memahami Kesalahpahaman Sartre atas Fenomenologi Husserl”.

Buku ini sejatinya adalah mencoba menjelaskan Sartre dengan berbagai perspektif. Perspektif itu mulai dari historis kehidupan Sartre, karya-karyanya serta kehidupan pribadinya. Tulisan keroyokan yang mencoba menjelaskan siapa dan apa Sartre ini menjadi buku yang sangat saya suka. Dengan bentuk dan struktur jurnal, tulisan di dalam buku ini terkesan ilmiah dan bernilai akademik.

[Resensi Buku] Novel Khotbah di Atas Bukit Kuntowijoyo

Kamis, Oktober 22, 2015 4 Comments A+ a-

Novel Khotbah di Atas Bukit

Judul                    : Khotbah di Atas Bukit
Penulis                : Kuntowijoyo
Penerbit              : Bentang
Cetakan               : I. 2008
Tebal                   : iv+ 198 hlm; 20,5 cm
Harga                  : Rp

Khotbah di Atas Bukit bercerita tentang Barman, seorang laki-laki tua (65 tahun) pensiunan pegawai negeri. Barman yang ingin menyepi di masa tuanya memutuskan hidup di villa di perbukitan. Apa yang akan kau bayangkan dengan vila di bukit? Tentu saja udara segar, keheningan dan pemandangan hiijau. Suasana sejuk dan damai. Ketenangan dan ketentraman.

Bobi, anaknya menyediakan fasilitas itu. Sebagai anak yang berbakti, Bobi juga menyertakan ‘perawat’ bagi sang ayah. Popi namanya, perempuan muda, berkulit kuning, tinggi semampai, tak terlampau kurus atau pula gemuk, cukup proporsional, dan tentu saja cantik. Segera Barman dan Popi resmi menjadi suami istri. Popi adalah perempuan mantan tuna susila. Meski demikian ia, seorang yang cerdas: sarjana  filsafat. Popi juga pandai memasak dan paham dengan Barman dengan dalam. Mereka berdua seolah pasangan suami istri yang sudah lama menikah.

[Resensi Buku] Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri

Kamis, Oktober 22, 2015 3 Comments A+ a-

Resensi Buku Kierkegaard

Judul                  : Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri
Penulis                : Thomas Hidya Djaya
Penerbit              : KPG
Cetakan              : II, Maret 2010
Tebal                  : xviii+178hlm
Harga                 : Rp

 “apa gunanya kalau kebenaran berdiri di hadapan saya, dingin dan telanjang, tidak peduli apakah saya mengenalinya atau tidak, dan malah membuat saya takut dan bukannya percaya?”

Itulah kutipan langsung yang seketika saya temui dicover buku ini dan membuat diri saya penasaran tentang Kierkegaard. Kierkegaard melemparkan sebuah pertanyaan bagi dirinya(Kierkegaard) dan bagi siapapun yang punya dirinya (sendiri) mengenai kebenaran.

[Resensi Buku] Eksistensi Manusia

Kamis, Oktober 22, 2015 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Eksistensi Manusia

Judul             : Eksistensi Manusia : Perspektif Tasawuf dan Filsafat Mengatasi Problema Eksistensial Manusia  Jalaluddin Rumi sampai Fillosof Kontemporer (Judul Asli : Existensialism in the Islamic and Western Educational Philosophies)
Penulis           : Prof. Dr. Bayraktar Bayrakli
Penerbit         : Perenial Press
Cetakan          : I,September 2000
Tebal              : 144hlm
Harga             :

Diperlukan jalan berliku untuk memecahkan masalah-masalah eksistensial manusia. Jika tak terpecahkan maka kan timbul “penderitaan dan penyakit eksistensial,” seperti hidup tak bermakna, terasing, hampa, frustrasi hidup yang tercekam rasa takut. Akhirnya hidup kita tidak menemukan apa-apa kecuali kehancuran.

[Resensi Buku] Antologi Puisi Tepi Waktu Tepi Salju Soni Farid Maulana

Kamis, Oktober 22, 2015 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Antologi Puisi Tepi Waktu Tepi Salju

Judul                  : Tepi Waktu Tepis Salju
Penulis                : Soni Farid Maulana
Penerbit              : Kelir
Cetakan               : I, Februari 2004
Tebal                   : x+100 hlm
Harga                  : Rp

Tepi waktu tepi salju merupakan variasi tema antologi puisi cinta, kesepian, kesunyian, dan juga persoalan sosial-politik yang diseleksi dan dihimpun dari sejumlah antologi puisi Soni yang telah terbit selama ini.

Soni Farid Maulana lahir di Tasikmalaya pada 19 Februari 1962 dari pasangan R. Sarah Solihati dan Yuyu Sulaeman. Setamatnya SMA Pancasila-Tasikmalaya (1982) melanjutkan kuliah di Jurusan Teater ASTI (STSI) Bandung.

Sejumlah puisi yang ditulisnya dalam bahasa Indonesia telah membawanya pergi ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Eropa. Antara lain diundang mengikuti South East Asian Writers Conference di Quezon City Filipina, dan Festival de Winternachten di Den Haag, Belanda (1999). Yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi di KBRI di Paris, Perancis. Selain itu pada tahun 2002 mengikuti pula forum puisi Internasional Indonesia di Bandung, yang diprakarsai oleh Rendra.

[Resensi Buku] Alam Pikiran Yunani Mohammad Hatta

Kamis, Oktober 22, 2015 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Alam Pikiran Yunani

Judul                  : Alam Pikiran Yunani
Penulis               : Mohammad Hatta
Penerbit             : PT Tintamas Indonesia
Cetakan             : I, 1980
Tebal                  : 191hlm
Harga                 : Rp

Ketika Bung Hatta menulis buku seperti apa yang akan ia hasilkan? Buku ekonomikah? Buku koperasikah? Itulah setidaknya gambaran awal yang saya pikirkan tentang Bung Hatta sebagai salah satu pendiri negara Indonesia ini. Bung Hatta menulis filsafat, saya tertarik membacanya. Alam pikiran yunani konon kabarnya menjadi mas kawin pernihkahan Bung Hatta. Keren bukan main. Buku alam pikiran yunani ini pada awalnya terbit dalam tiga jilid terpisah. Hingga akhirnya setelah beberapa kali mengalami cetak ulang, disatukan menjadi satu buku.

Melankolia tragis

Selasa, Oktober 13, 2015 0 Comments A+ a-

"Tahu apa manusia tentang kehendak Tuhan ? Paham apa manusia mengenai peristiwa masa depan ? Sudahlah, biarkan manusia bebas, biarkan ia lepas, menentukan jalan-jalan, memilih pilihan-pilihan lalu bergumul dengan penderitaan-penderitaan. Sebagai afirmasi dan apologi, anggap saja semua kan ada hikmah dan pelajaran. Terimalah hakikat keberadaan sebagai kehidupan, pencarian, keterasingan dan pertanggungjawaban. Kepada diri atas diri."


Bagaimana kalau kita diam ?

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-

kaurebut waktukucuma ribut
mengutukmu
mending kurebut juga waktumu
biar kaukutuk aku
mengikutiku ribut mengutuk
Bagaimana kalau mewaktu saja berdua dan diam ?


Bandung, 2015

nama

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-


 (buat asra)
menuju rasa
bertemu aku
menjadi hasrat
menjadi pasrah


Bandung, 2015

Buat Dynie FF

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-

seumpama jantung
hidup mesti selalu berdenyut
memompakan amal-amal sampai maut

dari bilik akal ke seluruh rasa
dari serambi iman ke penjuru tubuh

seumpama jantung
hidup mesti kuat

berbuat, saat orang lain nyaman
berkelumun dalam
selimut hujat

hidup adalah pelaksanaan diktum
atas kredo alastu birobbikum

takdir memang umur berlumur amal
cintai ia ! cintai ia ! cintai ia !


Bandung, 2015

Buat Rima OP

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-

astronot dan penyelam tiada bertengkar
tentang siapa punya kasih sayang paling
dalam.
waktu dan tempat selalu bersepakat
menciptakan undangan dan kenangan
kau dan aku : cuma sepotong usia
di dataran takdir.
Ah... kawanku pernah bersabda : Tuhan lebih suka cahaya mungil
di hatimu ketimbang ribuan bintang yang Ia punya,

Maka menyalalah, Nyalalah ! Nyalalah !
Bakar sedihmu, waktu baru, semangat s’lalu

Bandung, 2015


g minor sembilan pada mekanika klasik

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-

air mata selalu leleh oleh gravitasi
sepertikan buah apel ia.

cinta,
vibrasi dawai perasaan yang melemparkan jiwa melambung mengangkasa
mengapung di atmosfer sampai bikin teler

mengobarkan pemberontakan mungil pada kejatuhan apel sebagai jelmaan takdir

kulitnya yang masa
segera mengelupas

dan diperas Tuhan
menjadi saripati takdir,
menetes
jatuh di
cawan
manusia

dan ingatlah
lesung pipi manusia bukan tempayan
penampung air mata


Bandung, 2015

menunggu

Sabtu, Oktober 10, 2015 0 Comments A+ a-

Menunggu adalah semacam pergumulan diri dengan ada di dunia pada waktu ini dan ada di waktu depan

Menunggu :
afirmasi ketidakpastian dan
semacam harapan
supaya kecemasan
tak jadi terjadi

ekspektasi realitas dari
alam ide dan pikiran diri



Untuk besok

Rabu, September 30, 2015 0 Comments A+ a-


buat hari nanti
maaf hanya sebuah
pemberontakan mungil
barangkali

buat hari nanti
hidup tinggal kata
tinggal makna
tinggal balada
tinggal trauma

buat hari nanti
tak ada hari
tak ada hati
tak ada lagi
selain diri, diri, diri

buat hari nanti
bakar saja hari ini


Bandung, 2015

kerupuk

Rabu, September 30, 2015 0 Comments A+ a-


terlempar saja aku bagai kerupuk
ke dalam mulut

mengambang lalu lembek dan
absurd

terasing saja adaku dalam hidup
lahir lalu girang dan
dijemput maut

aku bosan jadi kerupuk
sekali-kali izinkan aku jadi
sambal yang ngamuk
di setiap lidah makhluk


Bandung, 2015

Setrum senyum

Rabu, September 16, 2015 0 Comments A+ a-

: endah

Ada setrum di balik senyum
khasmu nan agung
terbentuk dari sungai rindu yang dibendung
dan ketika lepas
menghempas kincir sepanjang tahun
memutar dinamo perasaan
sampai mengalir
cinta bolak-balik
aku.kau.aku.kau.aku.kau

ada setrum di balik senyum
antikmu yang cantik
seumpama listrik, berjuta-juta volt ia menyambar batinku


Bandung, 2015

Pagi, lain kali mungkin

Rabu, September 16, 2015 0 Comments A+ a-

Duduk aku di pintu pagi
Sesudah  mandi dan gosok gigi
Sambil nyeruput kopi
Apa kabar pagi ?
Ucapku dalam hati
Apa kabar prenjak ?
Apa kabar murai ?
Apakah sudah kaudengar kabar
Mentari yang undurkan diri
Menyinari bumi
Mendengar berita
Ada gadis menangis
Di pinggir taman tepi jalan ?
Mendengar saja matahari sedih
Belum lagi menyaksikan cerita dan kisah lengkapnya
Air matanya yang tersembunyi
seperti sungai tenang
Tetap saja mengalir
Sebab tak ada yang bisa menahan
Sedih berkecamuk dalam diri
Maaf pagi aku ada janji
Mungkin kita bisa bercengkrama lain kali
Janjiku dengan kekasih ingin membangun jembatan
Dengan seribu ciuman dingin
Buat melintasi sungai takdir
Bila suatu saat perahu kami disulap oleh
Penyihir menjadi kertas
Atas nama harapan dan ekspektasi
Mohon izin
Kuingin berdiri sendiri


Bandung, 2015