[Resensi Buku] Geography of Faith

Selasa, Januari 31, 2017 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Geography of Faith

Judul               : The Geography of Faith: Pencarian Tuhan di Tempat-tempat Paling Religius di Dunia dari Tibet sampai Yerusalem
Penulis             : Eric Weiner
Penerjemah      : Lulu Fitri Rahman
Penyunting      : Zahra Hanifa
Penerbit           : Penerbit Qanita
Cetakan           : I, September 2016
Tebal               : 500 hlm

“Jika kau menginginkan kebahagiaan maka percayalah. Jika kau menginginkan kebenaran maka carilah”—Friedrich Nietzsche—

Ada sentilan, yang berupa kritik, kepada kaum yang berhibuk ibadah ritual: “Sibuk bertuhan lupa beragama”. Sentilan ini tampaknya memisahkan antara bertuhan dan beragama. Seolah “bertuhan” adalah “relasi vertikal”(manusia dengan Tuhan) yang kaku dan terpisah sedangkan “beragama” sebagai relasi horizontal (manusia dengan makhluk Tuhan lain) yang ajek dan otonom.

[Resensi Buku] Kumpulan Cerpen Tokoh Anda yang Ingin Mati Bahagia seperti Mersault

Selasa, Januari 31, 2017 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Kumpulan Cerpen Tokoh Anda yang Ingin Mati Bahagia seperti Mersault

 

Judul                : Tokoh Anda yang Ingin Mati Bahagia seperti Mersault
Penulis             : Risda Nur Widia
Editor              : Muhajjah Saratini
Penerbit          : BASABASI
Cetakan           : I, Desember 2016
Halaman         : 216 hlm.

Ingatan penulis langsung menyambar nama Iwan Simatupang begitu melihat judul buku ini. Tokoh Anda serupa dengan tokoh kita. Tokoh kita merupakan nama tokoh dalam novel-novel Iwan seperti Ziarah, Merahnya Merah, dan Kering. Tokoh kita, sebagai kata ganti orang ketiga, diciptakan oleh Iwan sebagai novel yang anti-hero.

[Resensi Buku] Membeli Batang Pancing Untuk Kakekku

Selasa, Januari 31, 2017 0 Comments A+ a-

Resensi Buku Membeli Batang Pancing Untuk Kakekku
“Narasi Fiksi Gao Xingjian”


Judul               : Membeli Batang Pancing untuk Kakekku
Penulis             : Gao Xingjian
Penerjemah      : An Ismanto
Penyunting      : Tia Setiadi
Penerbit           : BASABASI
Cetakan           : I, November 2016
Tebal               : 148 hlm.

“Sastra tidak peduli dengan politik, tapi murni persoalan yang individual. Ia adalah kegembiraan intelek yang berpadu dengan observasi, tinjauan terhadap apa yang sudah dialami, kenangan dan perasaan, atau kilasan keadaan pikiran. Sastra melangkaui ideologi, batas-batas nasional, dan kesadaran rasial. Sastra Tiongkok pada abad XX berulangkali diletihkan dan hampir-hampir tercekik dikarenakan politik mendikte sastra: baik revolusi  dalam sastra maupun sastra revolusioner keduanya menjatuhkan hukuman mati kepada sastra yang individual. Serangan terhadap budaya tradisional Tiongkok atas nama revolusi berakhir dengan  pembakaran buku.”

[Resensi Novel] Impian Pamanku karya Dostoevsky

Selasa, Januari 31, 2017 0 Comments A+ a-

Resensi Novel Impian Pamanku karya Dostoevsky
"Karnaval Psikologi Sosial"




Judul               : Impian Pamanku
Penulis             : Fyodor Dostoevsky
Penerjemah      : Sigit Djatmiko dan  Pitoresmi Pujiningsih
Penyunting      : Adhe
Desain isi dan sampul : @timoergurita
Penerbit           : Octopus Publishing House
Cetakan           : Pertama, 2016
Tebal               : 284 hlm.

Mikhail Bakhtin mendiktum Dostoevsky menciptakan sebuah genre sastra baru: novel polifonik. Tahun 1963, Bakhtin menerbitkan buku penelitiannya tentang karya-karya Dostoevsky: “Problems of Dostoevsky’s Poetics”. Di buku itulah kemudian dikenal istilah poliglosia atau polivalen atau polifonik.

[Resensi Novel] Para Bajingan yang Menyenangkan

Selasa, Januari 31, 2017 0 Comments A+ a-

Resensi Novel Para Bajingan yang Menyenangkan


Judul                : Para Bajingan yang Menyenangkan
Penulis             : Puthut EA
Penyunting      : Prima S. Wardhani
Penerbit          : BUKU MOJOK
Cetakan           : I, Desember 2016
Tebal               : vi+178 hlm.

Judi, menjanjikan kekayaaan
Judi, menjajikan kemenangan
Bohong, Bohong, Semua itu Bohong...

Sepenggal lirik lagu Bang Haji ini tentu tak bisa lepas bila kita bicara judi. Kali ini penulis tidak ingin membahas aspek struktur atau semiotik lirik lagu Bang Haji ini. Tetapi hanya membuka resensi buku ini dengan penggalan lirik lagu tersebut.