Mabuk 19

Rabu, April 01, 2015 0 Comments A+ a-

Tengah malam. Awal pagi. Dinihari.
Kunaiki lantai dua, kuinjak anak tangga. Aku berjalan-jalan berputar linglung sunyi.

Mondar-mandir menimbang-nimbang berat badan  yang tak kunjung terhitung.
Tak mau kutidur sebab akan kehilangan
Kuulangi langkah-langkah kaki. Mendekati jendela. Menjangkau aku, menggapai kusen atasnya.

A.....

Kudapati kertas kuning tentang kisah tinta merah
Inikah berita tentang surga yang istimewa itu?
Rakaat-rakaat yang sudah entah berapa kali ini, aku ingin menemui di sebalik kayu. Nanti

Ingin berenang aku di udara tanpa sayap dan hanyut
Hendak berlari aku kelaut tanpa ombak dan larut
Bersama embun malam, air garam dan mabuk
Oooooo.........mengapa harus tanpa ruhmu yang abadi
Kemana lagi jiwaku merindu tanpa sajadamu nan teduh

Belum? Belumkah jam tujuh?