sedikit tentang visi

Senin, Desember 19, 2011 0 Comments A+ a-

Visi merupakan sumber kekuatan dari segala perubahan baik dalam skala individu maupun skala komunal berupa institusi besar seperti Negara.
 Setiap kemajuan peradaban untuk menjadi bangsa besar atau setiap perusahaan global multinasional pasti diawali dengan penetapan visi yang kemudian diyakininya sehingga menjadi cita dan impian tertinggi yang harus diperjuangkan, apapun tebusannya.





Dalam skala Negara barangkali kita telah mendengar kata-kata British rules  the waves, sebuah visi Angkatan Laut Inggris Raya, artinya “Inggrislah yang mengatur gelombang samudera”. Kata-kata tersebut telah menghunjam sampai ke pikiran bawah sadar jajaran Angkatan Laut kerajaan Inggris, sehingga menjadi sebuah obsesi, dan sejarah membuktikan bahwa Inggris memang menjadi sebuah Negara koloni terbesar di dunia pada abad pertengahan masehi. Bukti kekuasaan ini tergambar pada bendera yang menggambarkan delapan penjuru mata angin yang mengilhami mereka untuk menguasai dunia dari segala penjuru.  Sampai saat ini sisa kebesaran mereka masih nyata yaitu dijadikannya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan  hitungan jam 00.00 GMT dimulai dari bekas pangkalan armada Angkatan Laut Inggris di Greenwich.

Begitupun pada saat Perang Asia Pasifik Timur Raya, balatentara Jepang begitu perkasa menganeksasi ampir seluruh daratan Asia. Doktrin sang Tenno Heika membuat mereka begitu berani, sampai-sampai ada pasukan kamikaze, atau pasukan bunuh diri Jepang. Hal ini merupakan tidak lain hasil dari penetapan doktrin visi orang-orang Jepang  tersebut untuk memotivasi semangat dalam dirinya.

Tidak ketinggalan Hitler selau mendoktrin bangsa Jerman saat Perang Dunia II bahwa ras Aria adalah ras tertinggi di dunia. Sehinga  bangsa Eropa lain menjadi objek dan Nazi Jerman menjadi subjek dunia pada saat itu. Hal ini telah menjadikan bangsa Jerman saat itu begitu kuat, hampir menguasai seluruh daratan Eropa.

Sekarang kita lihat di dunia bisnis. Presiden direktur Coca Cola, Robert Woodruff, di Amerika Serikat pada tahun 1923-1935 memiliki visi Anywhere Anytime Drink Coca Cola. Artinya tidak peduli kapan anda meminumnya dan dimanapun anda berada selalu minum  Coca Cola. Ini pula yang memberikan kekuatan kepada jajaran direksi, manajemen,hingga ke tingkat karyawan terendah mereka, sehingga mereka terdorong untuk merambah dunia.

Akan tetapi kita pun dapat melihat banyak Negara-negara yang memiliki ambisi untuk menguasai dunia, akhirnya berujung pada kehancuran. Seperti Nazi Jerman yang ingin menguasai seluruh daratan Eropa, atau Jepang yang ingin menguasai seluruh daratan Asia. Semua berakhir dengan sangat menyedihkan dengan membawa petaka bagi kemanusian.
Hal tersebut terjadi  karena salah satunya hanya didasarkan pada penetapan visi yang hanya berdasar dan mengedepankan logika atau sisi kognitif dan mengabaikan suara hati yang Fitrah.
Bersambung...