Kekecewaan Ketiga ; Jackie dan Lin

Jumat, Juni 28, 2013 0 Comments A+ a-


Apa yang terjadi apabila janji diingkari?
Jangankan manusia bahkan Tuhan pun bisa berang bila janji sudah dianggap basi
Ada sebuah kisah di negeri seberang. Pemuda bernama Jackie menjalin kasih dengan Lin.

Mereka berjanji akan setia,sehidup dan akan sama-sama mati.
Suatu hari pergilah Jackie ke ibukota mencari kerja. Mengharap gaji yang lebih baik dari buruh tani. Berniat mengumpulkan uang untuk memulai hidup resmi bersama Lin.
Hari berganti, pekan bertukar, bulan bergilir, kalender tahun pun kemudian diganti.
Janji tetap janji, sehidup dan semati.

Jackie sudah cukup materi untuk laksanakan resepsi.
Maka berangkatlah Jackie dengan senang hati.
Ia bawakan sutra, kalung emas, sepatu cantik dan gaun indah.
Tidak lupa sepasang cincin. Sebagai tanda terikatnya dua hati
Jackie senang tak terperi ; penantian panjangnya segera terobati.

Janji akan diakhiri
Dengan sebuah prosesi
Menikahi Lin.
Maka setiba di desa.
Ia ketuk pintu rumah Lin
Jackie awalnya senyum melihat Lin.
Tapi seperti mati sesudah Lin menyambut, “Maafkan ini adalah anak ku dengan Lee, kau terlalu lama, ayah memaksa”
Bayi dari perkawinan dengan Lee pemuda kaya anak Bos para petani.
Jackie seperti benar-benar mati.

Maka berakhirlah janji pada kekecewaan. Yang katanya sehidup semati, menikah pun tidak.

Aku tahu benar apa yang dirasakan Jackie. Ekspresinya membuatku yakin, tertawa dan menangis sekaligus. Aku tak sanggup membayangkan perasaan Jackie. Kemana sebatang kara itu akan mengadu ? Apakah kepada janji ?
Padahal dulu akuyang menggilai Lin. Memuja-mujanya membuat sketsa-sketsa dalam kamar. Membuatkan sajak-sajak untuk menenangkan diri.
Kecewa. Meski aku tidak pernah membuat janji dengan Lin.
Tetapi begitulah ketika kecewa. Mau tak mau kita harus mencoba menelan karena sudah ada di tengah tenggorokan, dikeluarkan dari kerongkongan bisa merusak pita suara. Lebih baik ditelan saja siapa tahu usus bisa mencerna dan membuang sebagai kotoran sisa.
Jackie harus belajar melewati masa-masa yang sudah kulampaui dahulu.