Ngigau 4 : Rindu Pertama : Setipis Kulit Ari dengan Kehilangan

Minggu, Juni 16, 2013 0 Comments A+ a-

Pernahkah kalian merasakan rindu?

Jika tidak maka tulisan ini bukan untuk kalian. Meneruskan membaca ini bukanlah sebuah kebijaksanaan. Ini tertulis khusus bagi orang-orang yang pernah merasakan rindu.

Rindu hanya beda tipis dengan kehilangan. Mungkin setipis kulit ari.

Rindu seperti layaknya perasaan biasa. Merasa rindu juga wajar. Jangan pernah mengartikan negatif tentang rindu. Rindu bukanlah sebuah dosa dan kesalahan. Manusiawi jika manusia merasa rindu.

Rindu. Mungkin ada hal-hal yang akan selalu kita rindu, masa kecil ketika tidak ada beban dan stress, masa bermain layangan di lapangan, masa mandi hujan dan bermain lumpur, atau menonton serial kartun di hari minggu.


Setelah dewasa rindu pun bertambah jenis. Rindu kepada seseorang yang pernah dikagumi. Rindu kepada masa dan suasana saat hati diliputi cemburu. Rindu saat menjauh dari rutinitas mulia yang dulu.

Rindu kepada kampung halaman bagi seorang perantau. Rindu belaian ibu, rindu nasihat ayah. Rindu bersitegang dengan kakak. Rindu bertengkar dengan adik. Atau palig tidak rindu tidur di kasur sendiri.

Rindu memang akan selalu ada sampai akhir zaman. Rindu hanya diperuntukkan bagi manusia yang mempunyai. Mempunyai bukan berarti memiliki sepenuhnya karena suatu saat kita akan berpisah jua dengannya. Kehilangan, saat itulah kita merasa rindu.

Rindu. Dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai missed. Yang berarti juga sekaligus 
kehilangan. Kehilangan yang jadi fitrah manusia selalu. Sebenarnya mungkin rindu ada agar kita selalu tahu dan bersyukur kalau pada akhirnya kita akan kehilangan semuanya.

Rindu. Bukan berarti kita kehilangan semuanya. Karena rindu hanya perasaan.

Rindu bisa membuatmu meneteskan air mata. Rindu bisa membuat hatimu menangis. Maka sebelum kau kehilangan rindumu, jagalah selalu dalam setiap doa dan sujudmu.


bila
aku, bila aku berubah semu
bila aku jatuh sendu
bila aku hilang merdu
aku, dalam puisi berlagu, aku, mengadu……..
pada mata-mata sayu
dalam rongga dihentak batu
dalam air mata yang mengabu
aku cinta pada ibu
aku sayang padamu ibuku……….