The Sunset of Romanticism-Charles Baudelaire

Kamis, Maret 24, 2016 0 Comments A+ a-

Foto : Lukisan Claude Monet : Etretat, Cliff of d`Aval, Sunset

Alangkah indah matahari demi terbitnya
Ia lemparkan sambutan pagi bagai dentum ledakan!
–Beruntunglah mereka yang menghormat penuh cinta
Suasananya lebih agung daripada sebuah mimpi!

Aku ingat!... Aku telah melihat semua, bunga, anak sungai, galur tanah
Jatuh pingsan di bawah tatapanya seperti hati yang berdebar...
—Biarkan kami berlari ke horizon, ini sudah terlambat
Biarkan kami berlari sekencang-kencangnya, buat menangkap sekadar sinar nan miring!


Tetapi aku memburu dalam kesia-siaan, Tuhan yang tenggelam;
Malam yang amat menawan, gelap, lembab, dan membawa maut
Penuh rasa ngeri, memancangkan kekuasaannya;

Bau busuk dari makam berenang dalam bayang-bayang
Dan di sudut rawa kaki kikukku
Menapak di atas siput mungil dan katak yang tak disangka
-Charles Baudeaire

The Sunset of Romanticism

How beautiful the Sun is when newly risen 
He hurls his morning greetings like an explosion!
— Fortunate the one who can lovingly salute 
His setting, more glorious than a dream!

I remember!... I have seen all, flower, stream, furrow, 
Swoon under his gaze like a palpitating heart...
— Let us run to the horizon, it's late,
Let us run fast, to catch at least a slanting ray!

But I pursue in vain the sinking god; 
Irresistible Night, black, damp, deadly, 
Full of shudders, establishes his reign;

The odor of the tomb swims in the shadows 
And at the marsh's edge my timid foot 
Treads upon slimy snails and unexpected toads.
— Translated by William Aggeler, The Flowers of Evil (Fresno, CA: Academy Library Guild, 1954)