Review materi Prophetic Leadership

Kamis, Maret 22, 2012 0 Comments A+ a-

Review materi Prophetic Leadership oleh Kang Tizar, 20 Maret 2012 Gamifti @koridor timur Masjid Salman ITB
Kepemimpinan Kenabian atau Kerasulan.
Sejak zaman nabi Adam sampai Muhammad kita sudah punya model pemimpin yang sangat bagus.
Semuanya ada ibrah(pelajaran) yang bisa kita ambil. Pengalaman yang berbeda-beda, Nabi Adam bagaimana untuk memimpin umat pertama dengan segala keterbatasan sumber daya dan pengetahuan yang belum maju. 
Kebanyakan rasul berdakwah selama puluhan tahun tapi barangkali pengikutnya hanya belasan.

Nabi Nuh yang selama ratusan tahun, yang ikut bahteranya sedikit.
Memperjuangkan agama Islam ini tidak mudah.
Hal yang kita pelajari adalah keteguhan dan kekonsistenan, meskipun sekalipun pengikutnya sedikit.
Sebelum berbicara leadership, awal sebuah kepemimpinan bukan karena pintar dan hebat, bukan karena jago orasi. Bukan karena mahir diskusi.
Tapi mental, mental sebagai pemimpin dan keyakinan.
Pemimpin seringkali harus mau keluar dari zona nyamannya, pengorbanan.
Yang membedakan kepemimpinan rasul, adalah keyakinan, ajaran Islam yang sempurna.
Kita akan diberi nikmat oleh Allah dari arah yang tidak kita duga-duga.
Semata2 karena Allah.
Menegakkan agama Allah adalah perintah Allah. Ketika kita beribadah , maka mintalah kepada Allah.
Dalam tafsir qur'an bahasa Inggris, ‘abid, hamba adalah slave.
Ini menggambarkan kita tak ada apa-apanya di hadapan Allah.
Esensinya slave ini tunduk pada tuannya.
Tunduknya kita kepada Allah  melebihi ini.
Niscaya kalau kita ikhlas ibadah, keajaiban akan Allah kirimkan.
Kebijakan Rasul.
Salah satunya, Rasulullah SAW, kepala negara, kepala pemerintahan, kepala keluarga, pengusaha dan imam umat islam alias pemimpin spritual. Track record rasul begitu komprehensif, artinya ia “jago dalam segala hal”.
Contoh kisah pertama di Madinah, untuk membangun masjid menentukan dengan unta, secara awam orang mungkin menganggap aneh, tetapi menurut sirah nabawiyah, terlepas dari untanya ada keajaiban itu urusan lain.
Ketika rasulullah sampai di sana,  banyak kaum anshar yang menawarkan rumahnya untuk dijadikan masjid dan peradaban, jika rasul milih salah satu, bisa jadi ada kecemburuan.
Banyak hikmah yang menarik, lihat di sirah nabawiyah.
Mental yang kuat, mental baja, ikhlas
Keyakinan kepada Allah
Nikmat dari Allah.