Kumpulan status Facebook Galau

Selasa, Desember 04, 2012 0 Comments A+ a-

berkata dusta memang mudah, berkata bijak juga mudah, berbuat baik lebih susah, yang jauh lebih susah menjaga kebersihan niat saat berkata bijak dan berbuat baik."

"Tidak ada sebutir debu pun kepuasan menjadi orang ketiga. Orang ketiga adalah Orang yang tidak punya kesempatan. Selalu menjadi korban, korban perasaan.
Aku sangat benci. Di film-film, di novel-novel selalu ada orang ketiga sebagai pelengkap cerita. Tokoh yang menjadi sasaran bulanan sutradara. Dan kali ini aku benar-benar menjadi orang ketiga.

"kepada siapapun yang membaca status ini. menurut saya, solusi menghindari pacaran itu tidak hanya menikah. Jika orang yang ingin pacaran kita suruh-suruh menikah, tidak cocok sepertinya. Ok, bila ybs sudah benar-benar mampu, jika tidak? anak SMA, Mahasiswa seperti saya, saya yakin belum 10 dalam 10.000 orang yang sanggup, yang benar-benar bisa. dan ingat satu lagi pernikahan itu tinggi, bukan hanya untuk menghindari pacaran tetapi lebih dari itu membentuk keluarga yang islami, ada juga yang bilang membangun madrasah peradaban. PUASA, ya puasa sunat adalah salah satu solusi."

"asra ada yang tidak perlu kau post dan post di status fb-mu. kalau cuma status, "Alhamdulillah, tahajjudnya udah 8 rakaat. Huft baru aja dhuha 12 rakaat, akhirnya selesai juga 10 juz." tidak perlu lah riya pamer.karena hanya akan menerbangkan pahala. Mengaji,tahajjud,dhuha itu jauh lebih mudah daripada menjaga niatnya. termasuk menulis status yang ini, menuliskannya sekali lagi jauh-jauh lebih mudah daripada menjaga niatnya. Kepada kita yang masih suka nulis status tentang kelebihan,kebaikan pribadi harap dikurangi, kalau bisa di hilangkan. karena, ya karena alasannya bisa kita renungkan bersama. TERJEBAK RIYA, PAMER."

"Mari beberapa jenak membanding. Sejarah menulis ada seorang budak yang dihimpit dengan batu besar di terik padang pasir, demi Cinta barunya, ia kuat,"Ahad,ahad". Ada seorang mesir yang di hukum mati demi Cintanya,"Tidak akan pernah! Aku tidak akan pernah bersedia menukar kehidupan dunia yang fana ini dengan akhirat yang abadi". Dua orang ini sekiranya cukup untuk melibas pemahaman lama, kuno, purba, primordial, sempit kita tentang mencintai. Bilal dan Sayyid Quthb, membuktikan cintanya, bahkan sampai ajal menjemputnya. Malulah kita yang berbohong dengan mengatakan Aku rela mati untukmu."