Rindu Biasa

Rabu, Juni 29, 2016 0 Comments A+ a-

(Kepada Perempuan Utusan Tuhan)

Kemarin kautinggalkan Bandung
Hilang getar beliau yang tersetrum senyum

Kini ditanggalkannya ruang renung berganti waktu tunggu
Sebentar lagi waktunya melepas dahaga

Saat bermenung, terbayang olehnya
Sahur meremuk tubuhmu yang harum
Berbuka menyantap parasmu nan anggun
Ruhnya kemudian terjebak dalam tabung gitar setelah tubuh gempalnya tertidur sehabis kekenyangan lagu-lagu magrib melankolis
Dan lupa bagaimana cara keluar

"Petik saja senar gitar itu", kata siapa entah dari mana, "Biar menggema arah suara memandu ke depan pintu nyata bahagia"
Tapi jemarimu tak di sini
Ia sedang ada di sana, seperti lagu Danilla

O, Tuhan, Saat Tarawih, kini ia tak khusyuk,
Teringat selalu ketika saja diam berdua
Gagal menarasi cerita-cerita tersembunyi juga tertahan
Sebab perasaannya terlebih dahulu engkau tawan

Saat solat subuh
Ia sadar mafhum
Engkau telah berangkat jauh meninggalkan


Bandung, 2016