menantang hujan
melawan angin, dan aku tak mampu, aku kalah.
hujan pun melarutkan tangisan kekalahanku
bersama menghentak bumi, meresapi benua, serta puisi
angin menghempaskanku ke sudut- sudut waktu
Tulang- belulangku remuk.
Aku tak berdaya
melawan angin, dan aku tak mampu, aku kalah.
hujan pun melarutkan tangisan kekalahanku
bersama menghentak bumi, meresapi benua, serta puisi
angin menghempaskanku ke sudut- sudut waktu
Tulang- belulangku remuk.
Aku tak berdaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Judul : Manusia Indonesia (sebuah pertanggungjawaban) Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Pu... -
Resensi Buku Novel Merahnya Merah Judul : Merahnya Merah Penulis : Iwan Simatupang Penerbit ... -
Resensi Buku Antologi Puisi Tepi Waktu Tepi Salju Judul : Tepi Waktu Tepis Salju Penulis : Soni Far... -
Resensi novel Kooong Judul Buku : KOOONG Kisah tentang Seekor Perkutut Pengarang : Iwan Simatupang Penerbit ... -
Novel Khotbah di Atas Bukit Judul : Khotbah di Atas Bukit Penulis : Kuntowijoyo Penerbit ...