Setengah atom tentang makna

Jumat, Juli 11, 2014 0 Comments A+ a-

Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas.Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu sendiri dan bukan alat untuk duduk. Kalau diumpamakan dengan pisau, dia adalah pisau itu sendiri dan bukan alat untuk memotong atau melawan.


Ini kata Sutardji dalam kredo puisinya dalam pembukaan dan pengantar O Amuk Kapak.

Aku tertarik dengan paragraf ini. Jika sedikit kita kaitkan konsep absurditas kedalam pengertian ini, maka menurutku tidak akan ada kata yang mulia atau yang laknat. Karena kata tercipta bukan untuk mulia dan laknat. Kata itu dia sendiri. Kalaupun kita menyusupkan makna dan keindahan kedalamnya itu sesuai kehendak kita. Setelah itu kta akan mendapat respon yang bebas dari pendengar atau pembaca kata-kata.

Mari sedikit berkenalan dengan konsep absurditas. Sebenarnya sebuah konsep tidaklah boleh absurd maka dari itu konsep absurditas itu bukanlah sebuah konsep. Untuk menjelaskannya aku tidak bisa karena memang tidak mengerti sepenuhnya. Silahkan cari sendiri. Aku hanya bisa merasakan jalaran makna pada absurd ini. Misalnya ada sebuah lirik lagu yang bilang bahwa : “ada anak gadis dalam kulkas kedinginan dan aku tiada bisa menolongnya karena aku sendiri dalam sebuah mesin cuci.” 

Bagi orang awam mungkin akan menilai kalimat ini adalah sebuah keusilan dalam melirik lagu atau kalau yang ekstrim akan menganggap ini sebuah kegilaan yang nyata.

Kalau kau bertanya apa pendapatku tentang ini, aku akan jelaskan bahwa bagiku ini adalah sebuah jelmaan dari kondisi berupa seseorang yang ingin memberikan bantuan kepada orang lain namun dia tidak bisa karena dia pun berada pada alam yang berbeda dengan yang ingin ditolong. Atau dia sendiri tidak bebas dari kungkungan yang mengurung dirinya sendiri.

Kemudian sebuah lirik lagu yang dikenal sebagai lagu “terbaik” sepanjang masa. Ya lagu stairway to heaven dari Led Zeppelin. Pada awal lirik ini ditulis There’s a lady who sure that the store all are closed and she is buying a stairway to heaven. Banyak orang yang bilang kalau lagu ini adalah sebuah pemujaan terhadap setan apabila lagi ini diputar reverse. Ya begitulah. Banyak saja orang yang ingin menafsirkan karya itu sesuai kemampuannya. Bahkan sampai memutar lagu  dengan terbalik. Pada akhirnya yang mendengar dan yang ingin “mendengar” lah yang akan dapat merasakannya. Meskipun di akhir Robert Plant Sebagai vokalis band ini tidak menyatakan sendiri apa sebenarnya maksud dan arti lagu tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada siapapun yang mau merasakan maknanya.
Banyak lagi di dunia ini karya berupa puisi,syair,lagu,lukisan dan apapun bentuknya yang memiliki makna bebas. Sesuai kemampuan penontonnya.

Ya aku bersepakat bahwa yang satu sepakat adalah matematika. Di matematika disatukan sebuah kesepakatan  makna. Tapi dalam sastra dalam seni, puisi, lirik lagu maka akan sebaliknya. Semakin banyak penikmat yang dapat menikmati karya dengan imajinasinya sendiri, makin bagus dan makin berhasil karya tersebut sebagai karya. Mungkin kalau boleh diibaratkan seperti manusia , semakin banyak manfaatnya makin baik dia. Dan manfaat sebuah karya adalah kenikmatan, diatas itu jelas keselamatan.

Itulah puncak karya : keselamatan.
 Dan tulisan ini terserah kalian, berguna atau tidak.