dari Didit Aprilio FTSL ITB 2011

Senin, April 23, 2012 0 Comments A+ a-

Coba Pikirkan
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
                Asrama adalah suatu tempat di mana semua murid yang tinggal di sana disebut anak asrama (ga’ penting). Banyak misteri-misteri yang tersimpan di sana.
Mulai dari bangun subuh sampai tidur lagi(di kelas), dan akhirnya pulang lagi ke asrama. Asrama adalah suatu tempat di mana kita dapat menemukan jati diri kita. Apakah kita orang yang rajin, apakah kita orang yang pemalu, atau apakah kita orang yang pengantuk. Namun, sebagian siswa juga menemukan jati dirinya yang tidak biasa. “Oh, ternyata saya orang yang pintar, saya tidak perlu belajar.” “Oh, ternyata saya orang rajin ibadah, berarti saya Insya Allah masuk surga.” “Oh, ternyata saya gendut, saya harus diet (mohon maaf bagi yang kurus, tidak bisa dimention).
                Banyak orang tua yang antusias ingin memasukkan anaknya ke asrama SMAN 1 Padangpanjang, tentu saja setelah anaknya telah berhasil lulus dari SLTP. Bahkan antreannya lebih parah dari antrean minyak tanah, lebih lama dari antrean daftar ulang di ITB, lebih anarkis dari antrean pengambilan nasi di ruang makan. Innallaha Ma’as Shabiriin (bukan Halim Ma’as Shabirin). Kesabaran menjadi kunci utama dari semuanya, hingga akhirnya anak-anak mereka bisa merasakan betapa tersiksanya hidup di asrama(sorry, b’canda).
                Kembali lagi ke misteri, banyak hal-hal yang patut dipertanyakan di asrama ini. Mengapa kalau makan harus di ruang makan? Mengapa kalau salat jama’ah harus di masjid. Mengapa kalau mandi harus di kamar mandi? Mungkin sudah banyak dari kita ingin menanyakan hal-hal seperti ini. Namun, kita tidak tahu kepada siapa kita harus menanyakannya. Semua diam, semua bisu, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.(baca dengan irama lagunya Ebiet G. Ade).
                Tidak hanya mengenai hal itu. Masih banyak yang harus dipertanyakan. Mengapa kelas 3 aspa harus tinggal di sal C? Mengapa dendeng lado ijau selalu menjadi Samba of The Year? Mengapa aspa suka nonton bola? Mengapa aspi suka nonton korea?(benar-benar aneh) Mengapa aspi selalu mengambil jalur alternatif lain jika rasanya akan berpapasan dengan aspa? Bisakah rumput yang bergoyang tadi menjawab itu semua?
                Akhirnya kita sampai ke pertanyaan yang lebih serius. (lho?? Dari tadi belum serius??) Mengapa kita harus bangun subuh? Mengapa kita harus rajin belajar?(bahkan sampai larut malam) Mengapa kita harus menamatkan SMA? Mengapa kita harus kuliah? Mengapa kita harus bekerja? Mengapa kita harus menikah? Mengapa kita.....mmmm...silahkan lanjutkan sendiri. Dan hal-hal seperti ini pastinya tidak kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang. Ada @pembina asrama, @teman-teman, yang akan membantu kita.
                Asrama tidak ubahnya seperti jejaring sosial. Asrama helps you connect and share with the people in your life. Pembina asrama adalah orang tua kita. Sampai saat ini mereka beranggotakan 5 orang. @Bu’Eli, @PakYamin, @PakSon, @UstadzIdris_theHafidz, @Bu’Des. 5 orang ini dipantau oleh@Pak/Bu’kepala. Akankah mereka dapat terus bertahan membuat barisan yang solid dan tak tergoyahkan? Hanya waktu yang bisa menjawab, dan juga rumput yang bergoyang.
                Kita terus mendapat asupan nutrisi lengkap dari sentuhan dingin @Oenchoe.(sentuhan dingin? Dapua se angek). Asrama juga selalu terasa bersih berkat@niDessy dan @Mbakxts.Maka dari itu, banyak-banyaklah kita bersyukur. Siapa kita? Darimana kita? Berapa berat badan kita? Di mana lagi tempat tinggal terbaik selain di asrama? Kita harus yakin bahwa kita bisa. Kita bisa meniru atau bahkan melebihi sesepuh-sesepuh kita terdahulu yang telah sukses. Aspa tidak harus selalu kuliah di teknik(yang buek tulisan iko se kuliah teknik). Aspi tidak tidak harus selalu kuliah kedokteran. Kita semua harus yakin terhadap diri kita. Mulailah berpikir, Allah mau kita jadi apa?
                Keseriusan dimulai dari kita sendiri. Kita tak akan pernah sukses jika kita hanya menunggu, berdiam diri. Bersiaplah menghadapi segalanya dengan tenang dan berserah diri kepada Allah. Siaplah kita untuk sukses, dan siaplah kita untuk gagal. Namun, jangan sekali-kali mempersiapkan kegagalan. Berpikir positif dan berpikir bahwa kita bisa.
                Pendapat bahwa” ketika kita kelas 1 duka-duka, kelas 2 suka-duka, kelas 3 suka-suka”TM memang terbukti, namun, tidak untuk urusan menjadi orang yang berhasil.
                Bersyukurlah kita pernah tidur di kelas..eh...di asrama. Bersyukurlah kita di ajar oleh guru-guru yang baik. Bersyukurlah kita dibimbing oleh pembina. Bersyukurlah terhadap apa yang telah kita dapatkan di asrama.
                Inilah Tempat Beribadah
                Inilah Tempat Belajar
                Inilah Tempat Bermain
                Inilah Tempat Berhasil
                Ingat Tujuan Bersama
                Ingat Terus Berdo’a
                Impian Tanpa Batas
                Selamat berjuang. Rajinlah belajar. Kuliahlah kalian di tempat yang kalian inginkan, bukan atas dasar paksaan, bukan karena gengsi. Akan kami tunggu kalian semua.