Manusia kini ?

Sabtu, Maret 30, 2013 0 Comments A+ a-

Dewasa kini, kepercayaan klasik (yang menyimpang) mulai dianut kembali. Kepercayaan animisme dan dinamisme seolah bermetaforfosis menjadi kepercayaan baru. Di sana sini banyak makhluk yang men’dewa’kan benda mati. Seperti : Uang, Handphone, Tablet PC, dan akun jejaring sosial.

Manusia zaman kini banyak yang lebih sayang kepada gadget dan benda mati lainnya daripada kepada manusia lainnya. Bukti konyolnya : bila hape atau tablet-nya jatuh, dia akan risih dan cemas. Tetapi bila ada teman yang terjatuh tersandung batu misalnya, malah ditertawakan (curhat pengalaman pribadi).


Manusia zaman kini juga semakin senang dan bahagia dengan dunia yang tidak terlihat alias maya. Tidak sedikit yang sibuk mencitrakan diri di dunia gaib dan lupa mana kehidupan yang sebenarnya. Mempercantik dan memperganteng foto yang akan dipajang di akun, membijak-bijakkan diri melalui status, bahkan yang lebih parah, pura-pura gaul dengan memakai istilah-istilah keren yang ramai beredar (padahal belum tahu artinya). Tidak sedikit yang membuat ‘diri palsu’ di dunia maya. Lupa mana yang akan dibawa ke akhirat nanti.

Ironis, ada yang berubah menjadi seorang penyair dalam semenit, berubah menjadi motivator dalam setengah menit, menjadi pembenci, komentator dan kritikus dalam seperempat menit serta menjadi penggalau, makhluk yang seolah paling pantas dikasihani di semesta dalam sepuluh detik.

“Apa-apaan sih kamu? Beraninya fitnah sana-sini. Kamu tahu gak? Saya itu gak pernah kenal sama yang namanya Feri. Malah dituduh yang nggak lagi. Kenal aja gak, pernah ketemu aja gak”
“Tapi aku liat di facebook sama twitter kamu. Dia itu paling sering nge-like dan komen status kamu.”
Udah deh, jangan pura-pura lagi. Aku capek kamu bo’ongin terus. Capek tau capek !”
“Huh mending aku temenan sama ini daripada kamu.” Dini asyik menggeser-geser jemarinya diatas kaca yang konon bernama LCD itu.
“Terserah kamu aja.”
Heru berpaling. Kesal sekali tampaknya dia. Sudah dimakan cemburu dibentak pula lagi. Keningnya yang berkerut membuat mukanya kusut. Tidak sampai sepuluh detik ia mengambil keputusan : meninggalkan Dini dengan Tablet PC nya.
“Lagi kesel nih. Aku punya pacar yang overprotektif, paranoid.”

Ku klik tombol like di status Dini ini.