Cerpen To Do List

Rabu, Februari 27, 2013 2 Comments A+ a-

1.     Ke Q-words, daftarin domain web based on konsep Agus
2.     Ke ‘Bola Dunia’ nge-print PR dan tugas makalah Kwn
3.     Buat laporan praktikum
4.     Fotokopi tugas rangkaian listrik
5.     Isi pulsa modem smartfren 50 rb
6.     Cari datasheet IC 74*47
7.     Balikin buku Kreyzig ke perpus
8.     Ketemu sama Hasbi di masjid Salman
9.     Kirim email cerpen ke fitrah@gmail.com
10.  Beli pensil,penghapus, busur,odol,sampo dan deodoran di Indomaret.
11.   Cari kertas reuse 50 lembar
12.   Kumpulin baju bekas di sekre

“Wah to do list-nya rame juga ini. Ini benar-benar sibuk atau sok sibuk ya?” Aku memandangi kertas setengah A4 itu dengan pupil mengecil dan kening mengkerut. Kali ini aku punya cara untuk mengatasi penyakit lupaku : dengan catatan ini. Dua belas hal yang akan kukerjakan hari ini. “Pokoknya semuanya harus selesai hari ini juga” gumamku membatin.
Segera kubongkar kamar kosanku. Aku yakin diantara puluhan buku dan kertas-kertas yang semiberserakan di rakku, tersimpan desain web yang dibuat Agus. Untuk memenuhi to do list thing pertamaku, aku juga harus meyakinkannya dokumen itu menemaniku ke-Q Words, jasa pembuatan web di Jalan Cisitu Lama.

Kumulailah pencarian kertas coretan tangan Agus. Dari rak yang paling kiri bawah, kubuka secara random map-map yang tertumpuk. Di antara map-map itu kujumpai banyak kenangan masa lalu. Kenangan setahun yang lalu tepatnya. Ketika aku baru diterima sebagai mahasiswa baru di kampus berlogo gajah duduk ini.

Sebuah map yang sengaja kutuliskan disana, “MABA”, mahasiswa baru. Aku menemukan banyak berkas. Salah satunya kartu pendaftaran SNMPTN. Tertempel fotoku saat masih ‘muda’. Wajah culunku dengan seragam putih abu-abu (meskipun dalam fotonya aku hanya kelihatan memakai baju sma karena pas photo cuma dari dada ke kepala). Tidak luput,  pilihan pertama dan kedua.


Masih lekat di lobus temperalis otakku bahwa saat itu tekadku “jika nanti tidak lulus di pilihan pertama akan kutempuh pilihan kedua. Jika tidak aku akan mengulang tahun depan.” Untung saja Tuhan menjawab doa dan usahaku. Aku sedikit terharu. Bersyukur.

Aku sadar seperti orang yang bangun dari lamunan. Aku kembali mencari data yang sudah Agus berikan itu. Datanya sederhana tetapi penting. Semacam model template blog dengan menu-menu yang sudah Agus kasih judul-judulnya. Kubuka lagi map kedua di atasnya. Kuurai satu persatu isinya. Tapi siapa sangka? Aku tidak bisa menahan pandangan kepada map berjudul “KESEHATAN”. Map itu menyeret memoriku ke masa sulitku dulu. Berat badanku yang sempat mencapai 65 kig turun sebelas kilo dalam dua minggu. Bukan karen ikut lomba diet, melainkan demam. Sampai aku harus di-opname di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Aku terjangkit demam berdarah dengue. Ah..kenapa aku malah menjadi mengingat itu? Mari kembali mencari kertas  yang dibuat Agus.

Kututup map ‘KESEHATAN’. Kulewatkan kertas-kertas dari lab prodia tentang perkembangan jumlah trombositku hari ke hari. Surat izin tidak masuk kuliah karena sakit dan kwitansi pembayaran biaya rumah sakit.
“Dimana..dimana..dimana dirimu wahai kertas Agus....” lagu Ayu Ting Ting yang terkenal itu kuplesetkan untuk keperluan santai.
“Padahal kemarin dia di sekitar sini.” Telunjukku mengayun-ayun. Yakin kalau kertas HVS berfisik mirip design web gamais itu masih di sekitar rak.
“Saat perlu, dia sembunyi. Memang begini kadang-kadang perilaku barang hilang ya. Waktu tidak diperlukan dia nampak dan muncul dimana-mana, tapi saat di butuhkan dia sembunyi .

“Waah gimana? Apa aku harus minta Agus lagi untuk mebuat konsep web itu? Mudah saja kan baginya menuliskan kembali gagasannya? Tapi apakah dia tidak akan kesal dan marah padaku? Seharusnya aku menjaga kertasnya. Tapi aku bisa berdalih kalau misalnya kertas itu di curi atau apalah? Ah tidak masuk akal juga. Yang namanya berbohong meski masuk akal tetap saja dosa. Kalaupun nanti Agus percaya dan mau membuatkan yang baru, tetapi dimata Allah aku sudah berdosa. Berbohong. Wah gimana ya.” Malaikat dan setan bertarung di atas kepalaku. Ah daripada bingung mending nyari...

Kubuka lagi map lainnya, siapa tahu terselip. Kubongkar lagi map satunya, ratusan lembar HVS mulai dari berkas uts, tugas,  modul praktikum, dan kertas kotretan tidak luput dari pencarianku.  Aku berharap bisa fokus kali ini. Ternyata tidak bisa. Perhatianku tergoda lagi. Spesial. Ini adalah surat cintaku kepada Sarah. Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri saat membacanya. Seorang mahasiswi anggun yang memesona. “Ini hanya rayuan setan”. “Pacaran itu nggak guna”. Begitu kata kakak mentoringku setahun lalu. Setelah kutimbang-timbang dan kurenungi, benar juga. Pacaran itu tidak ada manfaatnya, kalau ruginya banyak. Jadilah surat itu gagal kirim. Eits tambahan beliau juga berkata : “Soekarno, Hatta, Agus Salim, HAMKA sampai rujukan tokoh seagung nabi Muhammad saja tidak pernah pacaran dulunya”. Kertas Agus tidak ketemu juga.  Aku beralih rak secepat kilat. Kubuka dengan menggebu semua rak. Bau khas kertas yang sudah lama disimpan memenuhi kamarku. Bercampur dengan debu dan keringatku karena stress sudah hampir sejam aku mencari. Kugeledah lagi. Setelah semua rak selesai. Tidak juga ketemu. Akhirnya aku putuskan saja untuk menge-skip to do list yang pertama. Aku akan...hmm? Akan apa.....hmmmm?Sifat pelupaku !! Tunggu dulu, Mana to do list tadi? Astaghfirullah...dia juga sudah tenggelam dalam lautan berkas HVS ini.

2 comments

Write comments
Anonim
AUTHOR
28 Februari 2013 pukul 11.58 delete

keren, ahahaha

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
28 Februari 2013 pukul 12.49 delete

makasi saudara/i Anonim

Reply
avatar