memang dari awal sudah gak jelas

Selasa, Februari 10, 2015 0 Comments A+ a-

kau cantik dan aku suka
kau ada dan aku mau
kau hidup, aku cinta
tapi kau
sudah dengan pacar
ingin kubunuh dia selamanya
kemudian akan bukan lagi seperti itu melainkan
benci yang kudapati

Bandung, 29 Januari 2015
Oh ternyata itu bukan di sawah.

Tahun seperti yang sudah kunyatakan ke kalian adalah bulan yang diulang-ulang. Buat apa merayakannya jika tidak perlu dan hanya membuang waktu itu sendiri.

Tunggu, bisakah kita membuang waktu? Kurasa tidak, itu hanya perkara bahasa. Waktu adalah individu absolut yang tidak terganggu gugat. Aku sebenarnya ingin meniru sifat waktu ini, tetapi belum sanggup.

Kebahagiaan juga adalah sebuah realitas yang dapat diperoleh dengan menciptakannya. Bisakah kita tidak tergantung kepada sesuatu sehingga membuat kita bahagia? Misalnya uang, harta, pasangan lawan jenis. Bisakah kita melepaskan objek-objek tersebut bila ingin bahagia? Kalau memang bahagia adalah ada dalam diri kita mengapa kita harus mencarinya? Mungkin untuk membagikannya. Hmmm. Puncaknya bisakah kita melepaskan diri dari bahagia sehingga hanya ada kita sebagai hyper subjek, yang setara dengan apa yang kita anggap. Ya. Sepertinya orang gila di tepi jalan sudah mencapainya.


Rasionalitas kadang-kadang membawa kita kepada penentangan atas kehendak-kehendak diluarnya sehingga yang terjadi adalah keraguan, kecemasan dan perasaan tidak senang. Maka dari itu disarankan hendaknya kita merupakan presiden bebas dan rakyat taat aturan atas diri sendiri. Tidak mengganggu orang lain tetapi tetap selaras dan merasakan diri sebagai bagian semesta kedamaian.